Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengertian Saham Menurut Para Ahli, Berikut Jenis dan Keuntungannya

Pengertian Saham Menurut Para Ahli, Berikut Jenis dan Keuntungannya Bursa Saham. REUTERS/Daniel Munoz

Merdeka.com - Saham barang kali bukan lagi menjadi istilah baru bagi masyarakat dunia termasuk Indonesia. Kini banyak masyarakat yang sudah mulai mengerti dan bergelut dalam dunia saham sebagai bentuk investasi untuk mendapat keuntungan. Namun, jika kamu termasuk orang yang baru mau mencoba membeli saham, maka pastikan terlebih dahulu kamu mengetahui perihal saham itu sendiri dari pengertian hingga jenis-jenisnya.

Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling banyak diminati investor karena memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau sepihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim aset perusahaan, dan berhak hadir dalam rapat umum pemegang saham.

Adapun saham terdiri dari berbagai jenis yang dapat ditinjau dari cara peralihannya, kinerja perdagangannya, hingga berdasarkan kemampuannya. Lebih jauh berikut ini pengertian saham menurut para ahli, lengkap dengan jenis dan keuntungannya yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan eprints.polsri.ac.id.

Pengertian Saham Menurut Para Ahli

1. Sapto (2006)

Saham adalah surat berharga yang merupakan instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari individu atau institusi dalam suatu perusahaan. Sedangkan menurut istilah umumnya, saham merupakan bukti penyertaan modal dalam suatu kepemilikan saham perusahaan.

2. Husnan Suad (2008)

Saham adalah secarik kertas yang menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang memiliki kertas tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan haknya.

3. Fahmi (2012)

Saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling banyak diminati oleh investor, karena mampu memberikan tingkat pengembalian yang menarik. Saham adalah kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang telah dijelaskan kepada setiap pemegangnya.

Jenis-Jenis Saham

1. Jenis-Jenis Saham Berdasarkan Cara PeralihannyaJenis-jenis saham yang pertama dapat dilihat berdasarkan cara peralihannya yaitu sebagai berikut:

  • Saham atas unjuk atau bearer stocks
  • Jika dilihat dari segi fisiknya, jenis saham ini tidak ditulis nama dari pemilik saham. Hal ini dilakukan agar saat pemindahtanganan dari satu investor ke investor lainnya lebih mudah. Selain itu, tujuan dari jenis saham atas unjuk ini pun memang untuk diperjualbelikan.Namun meskipun jenis saham ini tidak tertulis nama pemilik sahamnya, kamu tak perlu khawatir. Karena dalam hal legalitas, pemegang saham ini tetap diakui sebagai pemilik saham serta berhak untuk ikut dalam rapat umum pemegang saham.

  • Saham atas nama atau registered stocks
  • Berbeda dengan saham atas unjuk, saham atas nama ini tentu saja nama pemilik saham tertulis dengan jelas di kertas saham. Selain itu, pemindahtanganan jenis saham ini pun tak bisa dilakukan dengan mudah. Karena ada prosedur khusus yang harus dilakukan terlebih dahulu.

    2. Jenis-Jenis Saham Berdasarkan Kinerja PerdagangannyaJenis-jenis saham berikutnya dapat dilihat berdasarkan kinerja perdagangannya yaitu sebagai berikut:

  • Speculative Stocks
  • Jika kamu termasuk orang yang senang dengan tantangan, kamu bisa mencoba untuk membeli saham jenis ini. Karena meskipun memiliki penghasilan laba yang cukup tinggi, akan tetapi kamu tidak bisa secara konsisten mendapatkan penghasilan laba atau deviden yang sama.

  • Counter cyclical Stocks
  • Namun, jika kamu termasuk orang yang ingin bermain aman dengan saham, maka sebaiknya gunakan counter cyclical stocks. Karena jenis saham ini tidak terpengaruhi oleh kondisi ekonomi yang tidak stabil.

  • Blue chip stocks
  • Bisa dibilang jenis saham ini termasuk pada jenis saham yang sangat diincar oleh para calon investor. Pasalnya saham yang dijualbelikan biasanya berasal dari perusahaan yang telah memiliki reputasi tinggi. Selain itu, perusahaan ini biasanya telah memiliki pendapatan yang cukup stabil. Bahkan mampu untuk membayar deviden dengan konsisten kepada para pemilik saham.

  • Income stocks
  • Jenis saham ini memiliki keunggulan untuk membayarkan deviden yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata deviden pada tahun sebelumnya. Sehingga jenis saham ini pun menjadi salah satu yang cukup diminati para investor. Selain itu, jenis saham ini pun memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibanding jenis saham lain. Serta perusahaan yang menggunakan jenis saham income ini bisa membagikan deviden secara teratur dan juga rutin.

  • Growth Stocks
  • Jenis saham ini pun bisa dibilang cukup mirip dengan jenis blue chip. Namun jenis saham ini juga bisa digunakan pada jenis perusahaan yang berada di daerah serta kurang populer.

    3. Jenis-Jenis Saham Berdasarkan KemampuannyaJenis-jenis saham selanjutnya dapat dibedakan berdasarkan kemampuannya yaitu sebagai berikut:

  • Saham biasa atau common stocks
  • Common stocks merupakan jenis saham yang paling umum. Hal ini dikarenakan jenis saham ini cukup banyak digunakan dan juga populer di kalangan pasar modal. Karena pemilik dari jenis saham ini bisa mendapatkan deviden saat perusahaan memperoleh keuntungan. Namun para pemilik saham ini tak akan memperoleh deviden saat perusahaan dalam kondisi yang buruk.

    Selain itu, para pemilik saham ini pun memiliki hak pada Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS. Akan tetapi, meskipun memiliki hak pada RUPS, kewajiban dari para pemegang saham ini cukup terbatas. Bila suatu hari nanti perusahaan dilikuidasi ataupun bangkrut, para pemegang saham ini pun berhak untuk mendapatkan sisa aset perusahaan.

  • Saham Preferen atau Preferen Stocks
  • Untuk jenis saham preferen ini, para pemegang saham memiliki hak istimewa. Selain itu para pemegang saham pun lebih pasti dalam memperoleh pembayaran deviden dibandingkan dengan pemegang jenis saham lainnya. Jenis saham ini pun gabungan dari obligasi dan saham biasa. Pemegang dari jenis saham preferen ini pun bisa melakukan klaim terlebih dahulu. Selain itu, apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka para pemegang saham preferen ini akan mendapatkan sisa aset perusahaan terlebih dahulu.

    Keuntungan Menabung Saham

    1. Capital GainCapital Gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual saham, di mana harga jual lebih tinggi dari harga beli.

    Capital gain terbentuk dari adanya aktivitas perdagangan di bursa efek. Misalnya seorang investor membeli saham ABCD dengan harga per lembar Rp5.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp5.500 per lembarnya, berarti investor tersebut telah mendapatkan capital gain sebesar Rp500 untuk setiap lembar saham yang dijualnya.

    2. DividenDividen adalah bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan di dalam RUPS.

    Dalam hal ini ada dua jenis dividen yaitu dividen tunai dan dividen saham:

  • Dividen tunai artinya perusahaan membagikan dividen kepada setiap pemegang saham berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap lembar saham.
  • Dividen saham berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang investor akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
  • Meskipun begitu, ada perusahaan yang tidak membagikan dividen walau memperoleh laba, karena perusahaan tersebut ingin menggunakan laba perusahaan untuk melakukan ekspansi atau pengembangan usaha. Biasanya perusahaan ini dalam tahap bertumbuh, dan sahamnya termasuk kategori growth stock.

    Jika seorang investor ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memiliki saham tersebut hingga melewati waktu tertentu yang disebut cumdate dividen. Pada tanggal cumdate dividen ini, investor yang memiliki saham tersebut akan tercatat dan berhak mendapatkan dividen.

    Cumdate sendiri merupakan tanggal pencatatan terakhir siapa saja investor yang berhak menerima dividen. Jika investor menjual sehari setelah cumdate, yaitu pada hari exdate, ia tetap berhak mendapat dividen. Namun jika investor menjual sahamnya sebelum melewati tanggal cumdate, maka investor tersebut tidak berhak atas dividen yang dibagikan. (mdk/nof)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Mengupas Opsi Saham AS, Dampak dan Manfaat untuk Finansial di Indonesia
    Mengupas Opsi Saham AS, Dampak dan Manfaat untuk Finansial di Indonesia

    Opsi saham AS menawarkan tiga manfaat utama, termasuk kemampuan untuk menghasilkan keuntungan baik saat pasar naik maupun turun

    Baca Selengkapnya
    Melihat Peluang dan Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah di Indonesia
    Melihat Peluang dan Tantangan Pengembangan Industri Keuangan Syariah di Indonesia

    Perkembangan industri keuangan syariah di skala global mencatat, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan menduduki indicator knowledge tertinggi.

    Baca Selengkapnya
    Jangan Asal Beli, Ini Tiga Waktu yang Tepat Beli Saham Biar Untung
    Jangan Asal Beli, Ini Tiga Waktu yang Tepat Beli Saham Biar Untung

    Sebelum membeli saham, sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu agar tidak rugi.

    Baca Selengkapnya
    Apa Itu Trading Indeks? Ini Untung dan Ruginya Bagi Investor
    Apa Itu Trading Indeks? Ini Untung dan Ruginya Bagi Investor

    Investor pemula wajib tahu tentang trading indeks, untung apa rugi

    Baca Selengkapnya
    Patut Dicoba! Ini Pilihan Investasi yang Tetap Untung Meski Rupiah Anjlok Pasca Serangan Iran ke Israel
    Patut Dicoba! Ini Pilihan Investasi yang Tetap Untung Meski Rupiah Anjlok Pasca Serangan Iran ke Israel

    Berikut ini beberapa alternatif investasi yang relatif aman saat Rupiah anjlok.

    Baca Selengkapnya
    Tak Perlu Modal Besar untuk Memulai Investasi
    Tak Perlu Modal Besar untuk Memulai Investasi

    Investasi di pasar finansial pun kini sudah sangat terjangkau dan mudah

    Baca Selengkapnya
    Masyarakat Indonesia Kini Bisa Beli Saham Perusahaan AS Mulai USD 1, Begini Caranya
    Masyarakat Indonesia Kini Bisa Beli Saham Perusahaan AS Mulai USD 1, Begini Caranya

    Dalam 100 tahun terakhir, saham AS tumbuh rata-rata 12 persen per tahunnya dan 15 persen dalam 10 tahun terakhir.

    Baca Selengkapnya
    5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif
    5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif

    Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.

    Baca Selengkapnya
    Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
    Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas

    Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.

    Baca Selengkapnya
    Teknologi Blockchain Bakal Buka Peluang Kerja Masa Depan, Ini Jurusan yang Dibutuhkan
    Teknologi Blockchain Bakal Buka Peluang Kerja Masa Depan, Ini Jurusan yang Dibutuhkan

    Peluang karir di industri blockchain tidak terpatok hanya dalam sektor IT (developer saja), tetapi tetap membutuhkan sektor lain.

    Baca Selengkapnya
    Data Bappebti: Transaksi Kripto Tembus Rp260,9 Triliun Hingga Mei 2024
    Data Bappebti: Transaksi Kripto Tembus Rp260,9 Triliun Hingga Mei 2024

    Di bulan Mei, terdapat penambahan jumlah investor kripto sebanyak 363.101 dengan total investor mencapai 19,75 juta.

    Baca Selengkapnya
    OJK: Generas Muda Jangan Tergiur Investasi Keuntungan Fantastis
    OJK: Generas Muda Jangan Tergiur Investasi Keuntungan Fantastis

    Salah satu intrumen investasi yang semakin populer adalah investasi melalui platform Peer-to-Peer Lending (P2P).

    Baca Selengkapnya