Mengenal Permainan Tradisional Jujungkungan di Kampung Cengkuk Sukabumi, Main Bola Pakai Egrang yang Seru dan Menantang
Tak pakai sepatu, anak-anak di Kampung Cengkuk bermain bola dengan egrang bambu.
Tak pakai sepatu, anak-anak di Kampung Cengkuk bermain bola dengan egrang bambu.
Mengenal Permainan Tradisional Jujungkungan di Kampung Cengkuk Sukabumi, Main Bola Pakai Egrang yang Seru dan Menantang
Kampung Cengkuk di Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak, merupakan salah satu permukiman adat Sunda di Jawa Barat. Di sini, warganya masih mempertahankan tradisi buhun (lawas), salah satunya jujungkungan.
-
Gimana cara main Cublak-cublak Suweng? Permainan Cublak-cublak Suweng merupakan permainan tradisional dengan ciri khas berupa lirik lagu dan gerakan tari. Biasanya permainan ini dimainkan lima anak.
-
Apa itu permainan engklek? Engklek adalah salah satu permainan tradisional Indonesia yang masih dikenal hingga saat ini.
-
Dimana Tradisi Cikibung dilakukan? Tradisi ini biasanya digelar di kawasan leuwi atau sejenis sungai yang cukup dalam pada sore hari.
-
Apa keunikan penduduk Desa Sikunang? Salah satu keunikan masyarakat Dataran Tinggi Dieng adalah anak berambut gimbal yang dianggap sebagai titisan Kyai Kolo Dete dan Nini Roro Ronce.
-
Apa itu Tradisi Cikibung? Dahulu, tradisi Cikibung lazim dilakukan oleh ayah di Kabupaten Subang, Jawa Barat, untuk melindungi anaknya. Tradisi ini biasanya digelar di kawasan leuwi atau sejenis sungai yang cukup dalam pada sore hari. Warga setempat juga menyebutnya sebagai kasidah air, lantaran pemainnya yang merupakan ayah dan anak laki-laki menepuk-nepuk air hingga menghasilkan nada tertentu mirip kasidahan.
-
Dimana engklek dimainkan? Di Indonesia, engklek dimainkan hampir di seluruh wilayah dengan sedikit variasi bentuk arena atau aturan bermain.
Menurut bahasa setempat, jujungkungan merupakan kaulinan budak (permainan anak tradisional) dalam bermain bola. Yang menarik, anak-anak di Kampung Cengkuk tidak memakai sepatu untuk berlaga melainkan memakai egrang bambu.
Tradisi ini masih terus dilestarikan agar kaulinan budak buhun tidak hilang dimakan zaman. Yuk intip keseruannya.
Bermain bola pakai egrang
Menurut Daya Desa Margalaksana, Ruhiyat, permainan sepak bola oleh anak-anak di Kampung Cengkuk, Margalaksana memang unik.
Anak-anak akan menaikki egrang yang tidak terlalu tinggi untuk bermain sepak bola secara seru bersama rekan-rekannya.
“Anak-anak di sini memang sudah terbiasa bermain sepak bola menggunakan egrang ini, karena memang jujungkungan ini jadi permainan tradisional yang terbuat dari bambu,” terangnya, dikutip dari kanal YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX, Sabtu (25/11).
Dilakukan secara berkelompok
Tata cara permainannya sendiri mirip dengan sepak bola pada umumnya. Anak-anak yang bermain jujungkungan akan melaksanakannya secara berkelompok sekitar delapan sampai sepuluh orang.
Kemudian mereka akan memperebutkan bola dan mencetak gol di gawang mini yang sudah disiapkan.
Biasanya kegiatan ini dilakukan di luar jam sekolah, atau saat hari libur agar tetap meriah.
Menggiring bola dengan seru
Ruhiyat mengatakan bahwa dalam permainan jujungkungan yang terpenting adalah menjaga keseimbangan saat menggiring bola. Ini dilakukan agar para pemain tidak jatuh ke tanah.
Keseruan tampak terlihat dari para pemainnya saat membawa bola atau melewati lawan. Anak-anak begitu ceria diiringi gelak tawa yang khas.
“Alhamdulillahnya kalau di Kampung Cengkuk ini masih dipertahankan permainan jujungkungan, karena anak-anak pada suka,” tambah Ruhiyat.
Mengenal Kampung Adat Cengkuk
Adapun Kampung Adat Cengkuk merupakan permukiman masyarakat Sunda di wilayah Sukabumi, Jawa Barat yang masih mempertahankan tradisi leluhur.
Letaknya ada di kaki Gunung Halimun yang sejuk dan subur, dipenuhi pepohonan dan tumbuhan rindang.
Warga di sini memiliki tradisi pertanian Leuit, di mana hasil panen akan dimasukkan ke dalam sebuah bangunan berbentuk rumah kecil untuk ketahanan pangan.
Padi yang disimpan bisa disimpan selama bertahun-tahun dan digunakan di masa paceklik.