Surganya Kaset Musik Jadul Ada di DU 68 Bandung, Sedia Rilisan The Mercy’s Era 70-an yang Langka sampai Sheila On 7 Favorit Kawula Muda
Toko musik ini telah lama menjadi surga para penikmat musik lintas generasi khususnya di Kota Bandung.
Toko musik ini telah lama menjadi surga para penikmat musik lintas generasi khususnya di Kota Bandung.
Surganya Kaset Musik Jadul Ada di DU 68 Bandung, Sedia Rilisan The Mercy’s Era 70-an yang Langka sampai Sheila On 7 Favorit Kawula Muda
Ingin bernostalgia dengan dengan berbagai jenis musik era 1970 sampai 1990-an? DU 68 jawabannya.
Toko musik ini telah lama menjadi surga para penikmat musik khususnya di Kota Bandung.
Beralamat di Jalan Dipatiukur nomor 68, Kota Bandung, berbagai rilisan kaset fisik tersedia lengkap mulai dari The Mercy’s Volume 6 yang langka hingga Sheila On7 yang masih digandrungi kawula muda era sekarang.
-
Siapa penyanyi cilik terkenal di era 70an? Dina Mariana dikenal sebagai salah satu penyanyi cilik populer di era 1970-an yang meninggalkan jejak berharga dalam industri musik Indonesia.
-
Kenapa Bemo populer di Bandung tahun 1971? Saat itu, Bemo jadi andalan moda transportasi yang murah dan cepat karena memakai tenaga mesin.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Kenapa Toko Mebel TST jadi tempat nostalgia? Kabarnya, tempat ini juga kerap didatangi oleh warga lanjut usia untuk bernostalgia mengingat masa lalu.
-
Dimana Didi Sahruwijaya menjual kendangnya? Di lokal kendangnya sudah terjual mulai dari Bekasi, Yogyakarta, Lampung sampai Papua. Sedangkan di internasional, kendangnya terjual hingga ke negara Belgia.
-
Dimana dulang dan bokor Gede Merta di jual? Untuk pemasarannya, Gede Merta hanya menjajakan produknya di kediamannya dan lewat media sosial dengan alamat Nyiur Indah Singaraja.
Tak sekedar genre populer, toko ini juga menyajikan musik-musik lainnya seperti disko, India, gambus, metal sampai underground.
Keistimewaan DU 68 terletak pada keberaniannya bertahan di tengah gempuran platform streaming yang menyebabkan rilisan fisik tak laku di pasaran.
Jual Kaset Pita dan Piringan Hitam
Dikutip dari Youtube Ikom Channel, toko kaset DU 68 menghadirkan rilisan fisik berupa kaset pita dan piringan hitam.
Foto: Ig DU 68
Menurut sang pemilik, Irham Vickry, walau hanya dua jenis rilisan yakni kaset pita dan piringan hitam, namun ia menjamin menghadirkan berbagai penyanyi dan grup musik yang sudah langka ditemui.
Menurutnya, toko musik tersebut ia dirikan pada tahun 2000 lalu dan sejak itu sudah didatangi para pemburu rilisan kaset fisik dari berbagai daerah.
Hadirkan Musik Gambus sampai Underground
Toko musik ini merangkul semua penikmat musik, mulai dari gambus oleh Muhdar Alatas, orkes melayunya Rhoma Irama & Soneta, Yeah Yeah Boys dengan rock and roll 70 annya sampai Revenge The Fate yang beraliran deathcore.
Yang datang ke tempatnya juga dari berbagai usia, mulai dari sepuh sampai anak muda dengan selera musik yang majemuk.
“Pernah ada nenek-nenek gitu datang, nyarinya musik thrash metal kaya Metallica, Judas Priest, Kreator sama Sepultura, seleranya luar biasa,” kata dia.
Harga Terjangkau
Seluruh kaset pita dan piringan hitam yang dihadirkan sendiri merupakan rilisan original dari label yang menaungi penyanyi dan musisi di toko tersebut.
Kondisinya pun ada yang baru dan bekas pakai, namun dengan kualitas yang baik dan terawat tanpa kerusakan.
Di media sosialnya, Vickry menjajakan kaset-kasetnya dengan harga yang terjangkau, mulai dari belasan ribu sampai ratusan ribu untuk kaset pita dan jutaan rupiah untuk piringan hitam langka.
Di masa sekarang, penggemar kaset pita dan piringan hitam disebutnya masih banyak. Ini terlihat dari tingginya kunjungan dan minat beli di tokonya. Walau begitu, hadirnya internet membuat penjualannya turun dibanding awal tahun 2000-an dulu.
Hadirkan Pemutar Piringan Hitam sampai Walkman
Tak sekedar soal kaset, DU 68 juga menyediakan sejumlah alat pemutar musik mulai dari tape compo, pemutar piringan hitam sampai Walkman.
Namun, beberapa piranti tersebut jumlahnya masih terbatas sehingga tidak bisa dibeli oleh para penikmat musik.
Kemudian, toko ini juga kabarnya membantu musisi-musisi setempat dalam perilisan karyanya. Walau demikian, DU 68 turut bekerja sama dengan manajer dan label musisi yang diampu.
Jadi Tempat Nongkrong Kolektor Kaset sampai Si Empunya Lagu
Sebagai tempat penjualan, lokasi ini sudah tentu didatangi oleh para kolektor kaset.
Namun, di waktu-waktu tertentu, sejumlah musisi legendaris juga kedapatan nongkrong di DU 68.
Dalam Instagram resminya, Vickry memposting saat dirinya didatangi musisi senior seperti Benny Soebardja, Jelly Tobing dan Ahmad Albar dari grup legendaris God Bless.
Kabarnya, DU 68 sudah jadi destinasi wisata serta edukasi seputar musik dan skena di Kota Bandung.