Tak Ada Tempat Bermain, Ini Potret Miris Anak-Anak Jakarta Renang di Lautan Sampah
Tak hanya mengancam kesehatan, berenang di lautan sampah bahkan bisa merenggut nyawa anak-anak.
Tak hanya mengancam kesehatan, berenang di lautan sampah bahkan bisa merenggut nyawa anak-anak.
Tak Ada Tempat Bermain, Ini Potret Miris Anak-Anak Jakarta Renang di Lautan Sampah
Anak-anak dan aktivitas bermain tak bisa dipisahkan. Bermain jadi kebutuhan yang harus terpenuhi. Hal ini juga dirasakan anak-anak di kampung nelayan, Cilincing, Jakarta Utara.
(Foto: Freepik master1305)
Tak Ada Tempat Bermain
Sayangnya di kawasan Kalibaru, Cilincing, tidak ada lokasi bermain yang memadai. Anak-anak pun terpaksa bermain di laut penuh sampah. Lokasi itu jadi satu-satunya tempat bermain yang memungkinkan untuk mereka akses.
Warna air laut yang keruh dengan banyak sampah mengambang menjadi pemandangan akrab anak-anak selama bermain. Mereka berenang ke sana kemari sambil bercengkerama dengan sesamanya.
Kendati laut lokasi bermain mereka kotor, anak-anak tampak semringah karena bisa bermain dengan teman sebayanya.
(Foto: Liputan6.com/Imam Buhori)
Korban Jiwa
Lahir dan besar di kawasan pesisir, anak-anak memang piawai berenang. Meski demikian, ancaman tetap mengintai mereka. Dua bulan lalu misalnya, seorang anak tewas tenggelam saat tengah asyik bermain. Dampak buruk lain yang timbul karena anak-anak bermain di laut penuh sampah adalah ancaman gangguan kesehatan.
Miris
Sari, warga Cilincing, mengaku miris melihat anak-anak di wilayahnya bermain di laut penuh sampah. Ia juga khawatir anak-anak itu terluka karena terkena beling atau kayu.
Lautan Sampah CilincingHarapan
Warga Cilincing itu berharap pemerintah membantu membersihkan kawasan pesisir Jakarta Utara. Sehingga wilayah kini tampak kumuh jadi bersih dan sedap dipandang.
(Foto: Imam Buhori)