Tak Banyak yang Tahu, Begini Sejarah Pekan Raya Jakarta yang Dulunya Acara Perayaan Ulang Tahun Ratu Belanda
Dulunya Pekan Raya Jakarta merupakan acara untuk memperingati hari kelahiran Ratu Belanda.
Dulunya Pekan Raya Jakarta merupakan acara untuk memperingati hari kelahiran Ratu Belanda.
Tak Banyak yang Tahu, Begini Sejarah Pekan Raya Jakarta yang Dulunya Acara Perayaan Ulang Tahun Ratu Belanda
Pekan Raya Jakarta atau PRJ merupakan hajatan tahunan ibu kota yang tak pernah sepi pengunjung. Berbagai lapak UMKM makanan, pernak-pernik, fesyen, barang elektronik sampai otomotif hadir di PRJ sebagai daya tarik utama. Selain itu, artis ibu kota sampai luar daerah turut meramaikan pelaksanaannya.
-
Kapan Pasar malam Jakarta di zaman Jepang diadakan? Diadakan pada 25 Juni 1943 Menurut keterangan yang dihimpun, pasar malam ini dilangsungkan pada tanggal 25 Juni 1943.
-
Dimana Pasar Malam zaman Jepang di Jakarta diselenggarakan? Beginilah kondisi pasar malam di wilayah Jakarta sekitar tahun 1940-an.
-
Kapan ulang tahun Jakarta? Kota Jakarta berulang tahun ke-497 hari ini.
-
Apa nama wilayah Jakarta di masa awal? Siapa sangka jika Ibu Kota Jakarta dulunya hanya sebuah wilayah pelabuhan kecil dengan luas wilayah sekitar 125 KM persegi.
-
Apa tema HUT Jakarta? HUT Kota Jakarta kali ini mengusung tema 'Jakarta Kota Global Berjuta Pesona'.
-
Dimana PRJ Kemayoran diadakan? 'Jakarta Fair ini sudah lahir dari tahun 1968, dan karena sempat vakum dua tahun, tahun ini menjadi Jakarta Fair yang diselenggarakan ke-55 kalinya,' kata Ralph dalam konferensi pers di JI-Expo Kemayoran Jakarta dilansir Antara, Kamis (6/6).
PRJ selalu ditunggu oleh masyarakat setempat karena bertepatan dengan perayaan hari jadi Kota Jakarta. Sebelumnya, acara ini berlangsung pada 14 Juni sampai 16 Juli 2023 sebagai media pengenalan budaya sekaligus produk-produk unggulan para pengusaha.
PRJ dinilai sukses menjadi media pengenalan budaya Jakarta kepada masyarakat luas selama puluhan tahun. Dahulu PRJ bernama DF yang merupakan singkatan dari Djakarta Fair dalam ejaan lama.
Namun tahukah Anda bahwa PRJ awalnya merupakan perayaan hari ulang tahun Ratu Wilhelmina yang merupakan pemimpin tertinggi Kerajaan Belanda saat kota itu masih bernama Batavia? Berikut kisah selengkapnya
(Foto: Youtube Walking Around)
Dulunya Pasar Malam Gambir
Merujuk data Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Utara, PRJ rupanya sudah eksis sejak Jakarta masih bernama Batavia.
(Foto: Youtube Budi Channel)
Kala itu gubernur Hindia Belanda ingin mengadakan acara pasar malam besar di Batavia untuk memperingati hari kelahiran Ratu Wilhelmina pada 31 Agustus 1898.
Acaranya diadakan di jantung Batavia, yakni kawasan Gambir agar mudah menarik minat kunjungan warga Eropa, termasuk pribumi. Diadakan akhir Agustus sampai pertengahan September setiap tahunnya, acara ini kemudian diberi nama Pasar Malam Gambir.
Pasar Malam Gambir Hadirkan Berbagai Produk Khas Batavia
Jangan salah, strategi mengenalkan produk lokal dan UMKM rupanya sudah dilakukan oleh Belanda kala menjajah di Indonesia. Ini terbukti melalui pelaksanaan Pasar Malam Gambir di mana banyak terdapat lapak berisi produk-produk lokal khas Batavia.
Mengutip Indonesia.go.id, produk-produk yang dijual adalah berbagai kuliner khas Batavia dan Belanda beserta jenis lainnya yang saat itu tengah menjadi tren.
Tak kurang dari ratusan kunjungan selalu hadir dalam pelaksanaan Pasar Malam Gambir setiap tahunnya. Ini juga menjadi cara mengenalkan kebudayaan Belanda dan Eropa di tanah jajahan.
Hadirkan Pentas Hiburan Tinju Orang Belanda dan Indonesia
Selain produk kuliner dan kerajinan khas lokal, Pasar Malam Gambir juga menghadirkan pentas hiburan yang dulu amat digemari berupa tinju.
(Foto: YouTube Budi Channel)
Pertunjukan tinju ini menarik perhatian masyarakat karena pesertanya berasal dari orang Belanda dan warga Indonesia. Pentas tinju di masanya selalu berhasil mengundang perhatian pengunjung di Pasar Malam Gambir.
Sebagai tambahan, pentas tinju diadakan di beberapa tempat kala itu seperti, Deca Park (sekarang lapangan Monas), Varia Park (Krekot), dan Princen Park (Lokasari).
Menjadi Djakarta Fair
Cikal bakal Pekan Raya Jakarta ini lambat laun terus diadakan dengan berbagai inovasi, terutama pada tahun-tahun setelah kemerdekaan.
Mengutip situs resmi Pekan Raya Jakarta, pada 1968 Pekan Raya Jakarta yang perdana diresmikan oleh Presiden Soeharto dengan menggunakan nama Djakarta Fair di Lapangan Ikada yang bersejarah (kini Monas).
Acara ini seakan mampu menghipnotis warga Jakarta untuk berduyun-duyun mendatanginya. Sebab, sebanyak 1,4 juta pengunjung tercatat hadir selama kurang lebih 30 hari pelaksanaannya. Ide pembentukannya bermula dari gagasan Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Jakarta, Syamsudin Mangan.
Tahun berikutnya, acara Djakarta Fair lebih meriah lagi karena pengunjung yang hadir lebih banyak. Bahkan acaranya diadakan selama 71 hari tanpa henti hingga menarik perhatian Presiden Amerika, Richard Nixon yang kala itu mampir ke DF.
Hadirkan Pemilihan Ratu Waria
Sisi menarik lain, DF kala itu terdapat acara pemilihan ratu waria tercantik yang dihadiri oleh banyak orang.
Djakarta Fair setidaknya menjadikan Kota Jakarta semakin ramai dan berwarna, serta mampu bangkit di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil paska kemerdekaan.
Pekan Raya Jakarta – Sekarang
Beberapa tahun setelahnya, nama Djakarta Fair kemudian berubah dan menjadi Pekan Raya Jakarta yang juga masih dalam rangka hajatan tahunan HUT Kota Jakarta.
Setiap tahunnya tema-tema menarik turut dihadirkan seperti “Meningkatkan Pangsa Pasar Hasil Produksi dan Jasa Dalam Negeri Melalui Standardisasi yang Terjamin” pada 1991, “Arena PRJ Merupakan Sarana untuk Menembus Pasar Global Melalui Perluasan Tujuan Pasar” pada 1993 sampai “Bersatulah Indonesia Mendukung Perdagangan Dalam Negeri dan Ekspor ke Pasar Dunia” pada 2023 lalu.
Pekan Raya Jakarta jadi acara tahunan yang tak boleh dilewatkan saat bertandang ke ibu kota.