Begini Potret Pasar Malam di Jakarta Tahun 1943, Disebut Paling Bagus di Masanya
Ornamen di pasar malam ini kental akan nuansa Jepang. Lalu ada juga klinik kesehatan.
Ornamen di pasar malam ini kental akan nuansa Jepang. Lalu ada juga klinik kesehatan.
Begini Potret Pasar Malam di Jakarta Tahun 1943, Disebut Paling Bagus di Masanya
Beginilah kondisi pasar malam di wilayah Jakarta sekitar tahun 1940-an. Penataannya begitu rapi, dengan berbagai wahana yang digandrungi masyarakat. Diketahui, nuansa budaya Jepang cukup mendominasi kala itu.
-
Mengapa foto Jalan Jakarta tahun 1989 menarik? Foto-foto ini memperlihatkan suasana Jalan Jakarta tahun 1989 yang tenang dan sejuk, jauh berbeda dengan hiruk pikuk ibukota saat ini.
-
Kenapa Pasar Baru menjadi tempat kuliner malam hari? 'Pasar Baru yang terletak di pusat kota, tidak jauh dari Stasion, di zaman baheula (dulu), jadi pangkalan ‘manusia kalong’ yang suka begadang malam. Segala jenis makanan mentah dan matang, ada di situ,' Pasar Baru saat itu rapi dan bersih.
-
Kenapa Pasar Lama Tangerang menarik? Di lokasi ini, para pengunjung dapat memilih berbagai kios makanan dengan sajian yang begitu menggugah selera.
-
Kapan Pasar Baru didirikan? Mengutip Indonesia.go.id, Pasar Baru saat ini diketahui sudah berusia 204 tahun. (Gambar: Tropen Museum) Sebelumnya tempat ini dibangun di era kepemimpinan Herman Willem Daendels pada 1820.
-
Apa yang menonjol di foto Jalan Jakarta tahun 1989? Adem dan Sejuk Suasana jalannya belum macet dan hectic seperti sekarang.
-
Kapan Djakarta Fair pertama kali diadakan? Mengutip situs resmi Pekan Raya Jakarta, pada 1968 Pekan Raya Jakarta yang perdana diresmikan oleh Presiden Soeharto dengan menggunakan nama Djakarta Fair di Lapangan Ikada yang bersejarah (kini Monas).
Kental nuansa Jepang
Mengutip kanal YouTube Jasmerah Jadul, nuansa Jepang saat itu mendominasi tempat-tempat hiburan di berbagai daerah setelah tahun 1940.
Seperti terlihat di salah satu event pasar malam yang berada di wilayah Jakarta, berbagai atribut mulai dari gerbang masuk, ornamen wahana hiburan sampai hiasan bendera Jepang dipasang merata di seluruh area.
Pengunjung yang saat itu kalangan pribumi seakan dibawa ke Negeri Sakura tersebut, tanpa harus mengunjunginya.
Diadakan pada 25 Juni 1943
Menurut keterangan yang dihimpun, pasar malam ini dilangsungkan pada tanggal 25 Juni 1943. Di masa itu tepat satu tahun pasukan Jepang menguasai Indonesia, setelah mengalahkan Belanda yang sebelumnya menjajah.
Memang Jepang mengerahkan berbagai siasat agar bisa diterima pribumi, salah satunya dengan menyejajarkan kebudayaan mereka dengan Indonesia.
Ini terlihat di pasar malam tersebut, di mana terdapat patung pejuang Indonesia yang berdiri sejajar dengan pasukan Jepang.
Menjual berbagai kerajinan tangan
Tak ubahnya pasar malam di zaman sekarang, pasar malam di masa kedudukan Jepang itu juga menjajakan berbagai kerajinan tangan.
Terlihat boneka rajut, kain tradisional serta aksesoris lainnya turut terpampang di beberapa lapak yang dibuka di pasar malam tersebut.
Yang menarik, kerajinan tangan yang dijual juga bernuansa Jepang dan Indonesia, salah satunya hiasan yang melukiskan seorang geisha (seniman wanita Jepang) yang membawa payung dan perempuan berkebaya.
Menjual rempah-rempah
Ada juga lapak di pasar malam tersebut yang menjual rempah-rempah khas Indonesia dan digelar di sebuah meja.
Beberapa rempah tersebut di antaranya buah asam dan juga buah pala. Terdapat juga beberapa dedaunan yang diduga sebagai bahan herbal.
Kemudian, terdapat lapak pertanian dengan menampilkan miniatur orang-orang pedesaan yang tengah menggarap sawah dan kebun.
Terdapat klinik kesehatan
Satu yang mencuri perhatian dari pasar malam di zaman Jepang adalah terdapatnya klinik kesehatan yang didatangi sejumlah pengunjung.
Terlihat juga dokter tengah melakukan penanganan kesehatan terhadap pasien-pasiennya di sana.
Ada yang berbaring sembari diperiksa, terdapat juga pasien yang duduk dan ditangani oleh tim kesehatan.
Ada perahu dayung
Terakhir wahana perahu dayung jadi yang paling diminati para pengunjung di pasar malam tersebut.
Terlihat orang-orang menaikki perahu di sebuah kanal yang terletak di area pasar malem.
Tak jauh dari sana juga ada wahana lainnya, salah satunya komedi putar hewan kuda yang ramai dinaikki anak-anak.
Jadi paling bagus di masanya
Menurut narasi yang dibacakan di tayangan tersebut, pasar malam zaman Jepang di Jakarta itu termasuk yang paling bagus di masanya.
Ini karena semangat yang diusung di dalam tema, yakni semangat kebangkitan dan kebebasan akhir. Sebelumnya pasar malam sudah diadakan di Jakarta sebanyak.
“Pada tanggal 25 bulan enam, pasar malam Jakarta yang kedua kalinya di masa perang Asia timur raya telah dibuka dengan resmi. Maksudnya diadakan pasar malam ini berdasarkan rasa semangat pada kemenangan akhir. Bangunan-bangunan di pasar malam itu, adalah lebih bagus bentuknya daripada di zaman lampau,” sebut narasi berlogat Indonesia – Jepang.