Unik, Ini Nama-Nama Hari Sendiri dalam Bahasa Sunda yang Jarang Diketahui
Di masanya, masyarakat Sunda sudah memiliki penanggalannya sendiri secara tradisional.
Di masanya, masyarakat Sunda sudah memiliki penanggalannya sendiri secara tradisional.
Unik, Ini Nama-Nama Hari dalam Bahasa Sunda yang Jarang Diketahui
Masyarakat Indonesia umumnya mengenal 7 hari kalender dengan sebutan Senin sampai Minggu. Namun bagi orang Sunda, nama tersebut terbilang baru. Di zaman dahulu, orang-orang Sunda biasa menyebut Sepekan dengan Saptawara. Perhitungan model ini biasanya digunakan sebagai petunjuk melaksanakan acara adat. Sampai sekarang masyarakat Sunda di beberapa daerah, Jawa Barat masih melestarikan nama-nama hari dari Saptawara. Berikut informasi selengkapnya.
-
Apa yang unik dari kalender Jawa? Kalender Jawa merupakan hasil dari perpaduan berbagai tradisi dan pengaruh, termasuk Hindu, Islam, serta budaya asli Jawa.
-
Bagaimana cara merangkai ucapan selamat ulang tahun Bahasa Sunda yang unik? Selain unik dan bermakna positif, ucapan Bahasa Sunda juga bisa menghibur karena berisi pesan lucu.
-
Apa itu tatarucingan Sunda? Tatarucingan adalah permainan tradisional berbentuk pertanyaan yang disusun sedemikian rupa sehingga jawabannya sulit ditebak.
-
Mengapa bahasa ini unik? 'Uniknya, Bangsa Hittite sangat tertarik untuk mencatat ritual dalam bahasa asing,' ujar Profesor Daniel Schwemer, seorang ahli Timur Dekat kuno dari Julius-Maximilians-Universität Würzburg dalam sebuah pernyataan.
-
Kenapa tatarucingan Sunda menarik? Tatarucingan dipandang menarik dan unik karena merupakan permainan tradisional yang mengandung unsur humor, kecerdasan, dan kearifan lokal.
-
Apa yang unik dari jam ini? Selain itu, monumen jam ini nantinya akan dilengkapi dengan generator lonceng yang menghasilkan 3,5 juta rangkaian unik dan lima ruangan unik yang menandai setiap peringatan tahun, seperti 1 tahun, 10 tahun, 100 tahun, 1000 tahun, dan 10.000 tahun.
Cara Orang Sunda Memaknai Tanggal
Mengutip laman Info Budaya, penanggalan menjadi hal yang penting bagi masyarakat Sunda secara filosofis. Biasanya orang Sunda mengartikan penanggalan atau hari sebagai siklus perjalanan hidup. Orang-orang zaman dahulu menyebut kalender sebagai Sakakala, Cakakala, Pranatamangsa, Tangara Waktu atau Pananggalan. Ini sejalan dengan pola hidup masyarakat yang terus berjalan, dari titik kelahiran sampai kematian.
Penamaan Hari dalam Bahasa Sunda
Dilansir dari laman Budaya Kuring, terdapat penamaan dari hari Senin sampai Minggu oleh masyarakat Sunda. Ini berbeda dari masyarakat Indonesia pada umumnya yang mengacu ke kalender masehi. Adapun penyebutan hari dalam budaya Sunda adalah sebagai berikut: Radite = Minggu, Soma = Senin, Anggara = Selasa, Buda = Rebo, Respati/Wrespati = Kamis, Sukra = Jumat dan Tumpek = Sabtu. Penyebutan hari tersebut juga tertuang dalam kalender yang terbit sebelum zaman kemerdekaan, sampai beberapa waktu setelahnya.
Masing-MasingHari Memiliki Arti
Berdasarkan tradisi lisan, nama-nama hari dalam tradisi Sunda itu memiliki arti tersendiri. Mengacu ke laman akathea.hexat.com, arti dari nama-nama hari itu kebanyakan diambil dari istilah astronomi atau benda-benda langit. Berikut arti dari nama-nama hari dalam bahasa Sunda, Radite (matahari) = Minggu, Soma (bulan) = Senin, Anggara (Planet Mars) = Selasa, Buda (Planet Merkurius) = Rabu, Respati (Planet Jupiter) = Kamis, Sukra (Planet Venus) = Jumat dan Tumpek (Planet Saturnus) = Sabtu.
Kapan Orang Sunda Mengenal Tanggal?
Berdasarkan sejumlah literatur, orang Sunda sudah mengenal sistem penanggalan tradisional sejak abad ke-5. Ini dibuktikan melalui prasasti Kawali yang ditemukan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Di masa itu, orang Sunda juga disebutkan mulai mengenal tulisan dan aksara untuk kegiatan sehari-hari. Menurut pemerhati Sunda, Ali Sastramidjaja di masa itu orang Sunda juga sudah mengenal sistem perhitungan yang dirangkum ke dalam sebuah penanggalan. Adapun dalam bukunya, Ali Sastramidjaja menuliskan bahwa sistem penanggalan Sunda mengacu pada Solar dan Lunar.