Waktu Utama Membaca Ayat Kursi dan Keutamaannya, Amalkan secara Rutin
Dalam mengamalkan Ayat Kursi, beberapa hadis menjelaskan bahwa ada waktu-waktu utama yang dianjurkan. Setiap waktu ini juga memliki keutamaan tersendiri.

3 waktu utama membaca Ayat Kursi ini memiliki keutamaannya masing-masing.

Waktu Utama Membaca Ayat Kursi dan Keutamaannya, Amalkan secara Rutin
Dalam agama Islam, Ayat Kursi dianggap sebagai salah satu ayat yang penuh keutamaan dan keagungan. Ayat ini terdapat dalam Surah Al-Baqarah, dan banyak umat muslim membaca Ayat Kursi sebagai bentuk ibadah dan perlindungan. Meskipun tidak ada ketentuan tentang waktu khusus untuk membacanya, terdapat hadis dan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan waktu utama yang dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi.

Bacaan Latin Ayat Kursi
Sebelum mengetahui kapan waktu utama untuk membaca Ayat Kursi, terlebih dulu kita harus mengetahui bagaimana bacaan ayat yang agung ini. Ayat Kursi merupakan penggalan ayat yang cukup panjang, jadi bagi yang belum hapal, bacaan latin ini bisa membantu agar mudah mengamalkannya.

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm
Waktu Utama Membaca Ayat Kursi
Berdasarkan beberapa hadis, ada tiga waktu utama yang dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi, yaitu:

1. Ketika Pagi dan Petang Ubay bin Ka’ab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi hingga pagi.” (HR. Al Hakim. Syaikh Al Albani menshahihkan hadis tersebut.) 2. Setelah Salat Lima Waktu Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai salat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” (HR. An-Nasai dalam Al Kubro. Hadis ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban.)

3. Sebelum Tidur Anjuran ini dapat dilihat dari hadis yang menceritakan pengaduan Abu Hurairah pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seseorang yang mengajarkan padanya Ayat Kursi.
Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari)
Keutamaan Luar Biasa Ayat Kursi
Ayat Kursi punya keutamaan yang luar biasa sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis berikut, Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Abul Mundzir, ayat apa dari kitab Allah yang ada bersamamu yang paling agung?” Aku menjawab, “Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qayyum.” Lalu beliau memukul dadaku dan berkata, “Semoga engkau mudah memperoleh imu, wahai Abul Mundzir.” (HR. Muslim) Imam Nawawi menyebutkan, para ulama berkata bahwa ayat ini begitu agung karena di dalamnya terdapat nama dan sifat Allah yang penting yaitu sifat ilahiyah, wahdaniyah (keesaan), sifat hidup, sifat ilmu, sifat kerajaan, sifat kekuasaan, sifat kehendak. Itulah tujuh nama dan sifat dasar yang disebutkan dalam ayat kursi. (Syarh Shahih Muslim).