Sholat Tahajud Jam Berapa? Catat, Ini Waktu Terbaik untuk Mengerjakannya
Berikut waktu terbaik sholat tahajud jam berapa untuk mengerjakannya yang perlu diketahui umat Islam.
Berikut waktu terbaik sholat tahajud untuk mengerjakannya yang perlu diketahui umat Islam.
Sholat Tahajud Jam Berapa? Catat, Ini Waktu Terbaik untuk Mengerjakannya
Menjalankan sholat lima waktu merupakan kewajiban setiap umat Islam.
Namun selain itu, dianjurkan juga untuk melaksanakan ibadah sunnah lainnya. Salah satunya adalah sholat tahajud.
Ada banyak keutamaan yang luar biasa bagi orang yang mengerjakan sholat tahajud. Mengingat, sholat tahajud menjadi ibadah malam yang istimewa.
Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk menunaikan sholat tahajud setiap hari.
-
Kapan waktu terbaik sholat Tahajud? Sholat Tahajud dilakukan pada malam hari, lebih baik jika dijalankan pada sepertiga malam terakhir sebelum waktu sholat Subuh.
-
Kapan waktu terbaik untuk sholat tahajud? Ada hadis yang menjelaskan kapan waktu terbaik untuk sholat tahajud, di antaranya dari ‘Aisyah, yang pernah ditanya tentang sholat malam yang dilakukan oleh Nabi. ‘Aisyah menjawab,'Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa tidur di awal malam, lalu beliau bangun di akhir malam. Kemudian beliau melaksanakan shalat, lalu beliau kembali lagi ke tempat tidurnya. Jika terdengar suara muadzin, barulah beliau bangun kembali. Jika memiliki hajat, beliau mandi. Dan jika tidak, beliau berwudhu lalu segera keluar (ke masjid).'
Sholat tahajud dilakukan setelah terbangun dari tidur di sepertiga malam.
Akan tetapi masih belum banyak yang tahu bahwa ada beberapa kategori sepertiga malam yang dituliskan di dalam kitab suci Al-Quran dan Sunnah.
Lantas kapan waktu terbaik sholat tahajud jam berapa untuk mengerjakannya yang perlu diketahui umat Islam?
Melansir dari berbagai sumber, Selasa (26/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Sholat Tahajud Jam Berapa? Waktu Terbaik di Sepertiga Malam Pertama
Waktu terbaik sholat tahajud yang pertama adalah di sepertiga malam pertama. Ada beberapa kategori waktu sepertiga malam yang perlu dipahami. Waktu itu terjadi pada rentang salat Isya' hingga pukul 22.00.
Untuk mengerjakannya, umat Islam harus mengawali dengan tidur terlebih dahulu. Perlu dipahami bahwa sebenarnya tidak ada batasan mengenai banyaknya rakaat menjalankan sholat tahajud.
Agar tetap keistimewaannya terjaga dan bisa diraih, hendaknya perlu diikuti dengan istiqomah.
Sholat Tahajud Jam Berapa? Waktu Terbaik di Sepertiga Malam Kedua
Waktu terbaik sholat tahajud berikutnya adalah di sepertiga malam kedua. Biasanya sepertiga malam kedua ini terjadi pada rentan waktu pukul 22.00 hingga 01.00 dini hari.
Waktu sholat tahajud yang satu ini memang sedikit sulit diterapkan. Hal ini lantaran sebagian besar orang tidak bisa bangun di waktu-waktu tersebut.
Namun, waktu sepertiga malam yang kedua ini dipercaya memiliki fadhilah dan keistimewaan yang besar. Semua itu akan didapatkan seorang umat Islam apabila menjalankan sholat tahajud.
Sholat Tahajud Jam Berapa? Waktu Terbaik di Sepertiga Malam Terakhir
Melaksanakan sholat sunnah pada sepertiga malam terakhir memang adalah waktu yang paling utama. Apabila direntangkan, waktu sepertiga malam terakhir ini terjadi di antara pukul 01.00 hingga sebelum memasuki Subuh.
Dalam hadist riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim disebutkan:
"Setiap malam Allah SWT turun ke langit dunia sampai tersisa sepertiga malam yang terakhir. Ia (Allah) pun berkata," Adakah hamba-Ku yang meminta sehingga pasti Aku berikan apa yang dia minta? Adakah hamba-Ku yang berdoa hingga pasti Aku kabulkan doanya? Adakah hamba-Ku yang ber-istighfar sehingga Aku ampuni dosanya?"
Tata Cara Sholat Tahajud
Sholat tahajud dilakukan sebanyak dua rakaat. Ada beberapa tata cara yang harus dilakukan agar sah dalam melaksanakan ibadah malam penuh keistimewaan satu ini. Berikut tata cara sholat tahajud:
1. Membaca niat sholat tahajud
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tahajjudi rak’ataini lillahi ta’ala
Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunah tahajud dua rakaat karena Allah SWT."
2. Mengucap takbiratul ihram
3. Membaca surah Al-Fatihah
4. Membaca surat dalam Al-Quran. Rasullullah SAW biasanya membaca surat-surat yang panjang
5. Rukuk dengan tuma’ninah sambil membaca doa rukuk
6. Iktidal dengan tuma’ninah sambil membaca doa iktidal
7. Sujud dengan tuma’ninah sambil membaca doa sujud
8. Duduk di antara dua sujud
9. Sujud kedua seperti sholat fardu
10. Berdiri kembali sambil mengucap takbiratul ihram
11. Membaca Al-Fatihah
12. Membaca surah Al-Ikhlas
13. Rukuk dengan tuma’ninah sambil membaca doa rukuk
14. Iktidal dengan tuma’ninah sambil membaca doa iktidal
15. Sujud dengan tuma’ninah sambil membaca doa sujud
16. Duduk di antara dua sujud
17. Sujud kedua seperti sholat fardu
18. Duduk dan membaca tasyahud akhir
19. Salam, disunahkan membaca bacaan wirid, tasbih, tahmid, takbir, sholawat, istigfar dan doa setelah sholat tahajud
Doa Setelah Sholat Tahajud
اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Artinya:
"Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar.”“Demikian pula Nabi Muhammad itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku.”“Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah."