Wibu Adalah Seseorang yang Terobsesi dengan Jepang, Kenali Ciri-cirinya
Merdeka.com - Jepang memang negara yang luar biasa. Mereka selalu memiliki berbagai hal yang layak untuk dikagumi. Mulai dari pesona alamnya, budaya mereka yang masih terjaga, hingga teknologi-teknologi yang mereka ciptakan menjadikan Jepang sebagai tempat yang menarik.
Kekaguman terhadap Jepang menjadi masuk akal, mengingat berbagai faktor yang disebutkan sebelumnya. Namun, ingatlah selalu bahwa hal yang berlebihan itu bukanlah hal yang baik, termasuk dalam mengagumi suatu daerah. Apalagi jika Anda tidak berasal dari daerah tersebut, tentu akan terlihat aneh bukan?
Itulah yang terjadi dalam fenomena wibu. Anda mungkin pernah melihat kata ini di sosial media. Kata wibu adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu weaboo. Wibu adalah kata yang menggambarkan seseorang yang bukan berasal dari Jepang, namun sangat terobsesi dengan hal-hal yang berbau Jepang.
-
Kenapa Wibu terobsesi budaya Jepang? Kebanyakan wibu sangat memuja-muja budaya Jepang. Hal ini muncul dari kebiasaan mereka dalam mengonsumsi segala macam hal yang berasal dari Jepang.Gaya hidup mereka juga mulai berubah seperti mempelajari dan menggunakan Bahasa Jepang, tingkah laku, gaya berpakaian, hingga hiburan mereka yang berkiblat di Jepang.
-
Kenapa wibu suka pakai bahasa Jepang? Biasanya tak jarang para wibu akan melakukan percakapan dengan menggunakan Bahasa Jepang dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa arti 'wibu'? Wibu sendiri merupakan ungkapan yang ditujukan kepada seseorang yang menyukai budaya dari Jepang secara berlebihan.
-
Apa itu Wibu? 'A person who retains an unhealthy obsession with Japan and Japanese culture, typically ignoring or even shunning their own racial and cultural identity. Many weeaboos talk in butchered Japanese with the 8 or so words they know (i.e. kawaii, desu, ni chan).While weeaboos claim to love and support Japanese culture, counter intuitively, they tend to stereotype Japanese culture by how it appears in their favorite anime, which can be safely assumed to be offensive to the Japanese.'
-
Siapa yang disebut Wibu? Seseorang yang disebut sebagai wibu biasanya tidak tertarik dengan budaya sendiri dan lebih sering berkumpul dengan komunitas Jepang, suka menyendiri serta anti sosial.
-
Gimana cara mengenali wibu? Mereka pun juga biasa menyebut pacar khayalan dengan sebutan waifu atau husbando.
Para wibu biasanya tertarik dengan kebudayaan Jepang dan bahkan akan mencoba berperilaku seperti orang-orang Jepang. Mereka juga akan merasa bahwa mereka seperti orang Jepang asli. Dalam kasus yang lebih parah, para wibu yang sangat mencintai kebudayaan Jepang, justru mengabaikan atau bahkan tidak menyukai kebudayaan negara mereka sendiri.
Perbedaan Otaku dan Wibu
Ketika berselancar di sosial media, Anda mungkin akan menemukan kata-kata wibu dan juga otaku. Kedua kata ini sering dianggap sama. Padahal jika dipahami lebih dalam, kedua kata ini memiliki arti yang sangat berbeda.
Otaku merupakan istilah yang digunakan kepada orang yang bersungguh-sungguh dalam menekuni hobinya. Contohnya jika ada seseorang yang gemar membuat komik, maka seorang otaku akan benar-benar menekuni hobi tersebut, bahkan bisa sampai menjadi seorang komikus professional.
Sikap mereka yang serius dalam satu hal menjadi salah satu sisi positif yang dimiliki oleh seorang otaku. Namun, tidak jarang ketika mereka benar-benar sudah menikmati aktivitas mereka, otaku bisa mengabaikan lingkungan sekitar mereka.
Sementara wibu adalah istilah yang menggambarkan orang-orang asing yang bukan berasal dari Jepang, namun sangat terobsesi dan menggilai segala sesuatu yang berbau Jepang. Wibu menganggap jika budaya Jepang dan segala bentuk kehidupan yang ada di sana merupakan bentuk kehidupan yang paling baik dan lebih unggul, bahkan dibandingkan dengan budayanya sendiri.
Contoh seorang wibu adalah ketika seseorang yang suka menggunakan kosakata Jepang dalam percakapan sehari-hari. Atau jika mereka suka meniru berbagai perilaku orang-orang Jepang.
Ciri-ciri Wibu
©Shutterstock/Jose Gil
Anda mungkin bisa mengenali seorang wibu ketika mengamati dari bagaimana mereka menjalani aktivitasnya. Untuk mengenali para wibu, berikut ciri-ciri wibu dari kebiasaan yang mereka lakukan:
Terobsesi dengan Jepang
Ciri-ciri yang terlihat pada wibu adalah cara pandang mereka terhadap negara Jepang. Mereka menganggap seluruh kehidupan yang ada di Jepang merupakan hal yang keren dan juga lebih unggul dari kebudayaan mana pun, termasuk kebudayaan negara mereka sendiri.
Meniru Perilaku Orang Jepang
Ciri-ciri berikutnya dari seorang wibu adalah mereka senang meniru perilaku orang Jepang. Seorang wibu pasti akan selalu mencari tahu info-info tentang apa yang terjadi di Jepang. Mereka akan mencoba untuk meniru bagaimana kehidupan dan gaya orang Jepang. Mulai dari pilihan kata, sikap, dan juga perilaku, mereka akan menjadikan gaya hidup orang Jepang sebagai panduan.
Sosial Media
Ciri-ciri umum yang ada pada wibu adalah pada akun sosial media mereka. Sosial media pun tak luput dari kreativitas para wibu. Umumnya, para wibu akan menggunakan nama Jepang dan mencampurkan nama mereka dengan nama Jepang. Atau bahkan, mereka akan menggunakan aksara Jepang untuk menuliskan nama akun sosial media mereka.Kemudian pada gambar profil mereka, akan dipasang gambar-gambar karakter anime favoritnya. Dan akan mengaku bahwa mereka lahir di Jepang.
Menyisipkan Bahasa Jepang
Para wibu yang fanatik dengan hal-hal berbau Jepang juga akan meniru bagaimana cara hidup orang Jepang. Salah satunya adalah dengan berbicara atau menulis di sosial media mereka dengan menyisipkan Bahasa Jepang dalam setiap kesempatan.Kata-kata seperti ‘Ohayo’, ’Sumimasen’, ‘Nani’, atau ‘Gomen’ mungkin akan sering terdengar dari mulut mereka. Begitu juga dalam beraktivitas di sosial media. Mereka akan menggunakan campuran bahasa Jepang dengan bahasa lainnya.
Membandingkan dengan Negara Asal
Dalam pandangan para wibu, negara Jepang merupakan negara memiliki gaya hidup yang lebih keren dan unggul dibanding dengan negara lain. Sehingga, tak jarang jika mereka akan membandingkan atau bahkan meremehkan kebudayaan negara mereka sendiri dengan negara Jepang.
Membedakan Anime dan Kartun
Jika kita amati, anime dan kartun tidak ada bedanya. Mereka sama-sama berupa gambar dan animasi. Namun, di mata para wibu, kedua hal ini tidak sama. Mereka sangat berpegang teguh pada pandangan mereka bahwa anime dan kartun adalah dua hal yang berbeda.
Memiliki Pasangan Khayalan
Banyak wibu yang memiliki pasangan atau pacar khayalan. Umumnya, bentuk pacar khayalan wibu adalah karakter anime atau karakter game. Mereka biasa menyebut pacar khayalan mereka dengan sebutan waifu atau husbando. (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta wibu yang harus diketahui, ternyata bukan hanya stereotip bau bawang saja.
Baca SelengkapnyaPertanyaan apa itu wibu sering kali menjadi perbincangan di masyarakat Indonesia. Berikut penjelasannya lengkap dengan rekomendasi anime bagi pemula.
Baca SelengkapnyaPria asal Jepang ini sampai kaget dengan kemahiran karyawan minimarket ini.
Baca SelengkapnyaIra Wibowo merupakan artis blasteran Jerman. Sang ayah, Wibowo Wirjodiprojo merupakan veteran perang kemerdekaan RI.
Baca Selengkapnyapria ini sedang menjalani program pemagangan bulan pertama di Jepang.
Baca SelengkapnyaDalam survei sebuah institut penelitian menunjukkan 40 persen warga Jepang dengan keturunan warga asing mengalami diskriminasi.
Baca SelengkapnyaBerawal dari aduan tetangga, cosplayer ini didatangi imigrasi lantaran dikira nikah dengan orang Jepang!
Baca SelengkapnyaPenduduk Indonesia disebut mudah membuat orang asing jatuh cinta.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan kasir Indomaret yang fasih berbahasa Jepang hanya bermodal nonton anime.
Baca SelengkapnyaMengikuti perayaan festival Halloween di Jepang, ia memutuskan cosplay menjadi makhluk mitologi asal Bali. Begini penampakan sekaligus reaksi warga Jepang.
Baca SelengkapnyaDialek Betawi Jawa ini memang belum banyak yang mengatahui, dan menjadi budaya unik serta khas.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan sekelompok orang yang sedang berada di masjid Jepang sedang melantunkan selawat dengan menggunakan bahasa Jepang.
Baca Selengkapnya