Anies-Sandi sudah habiskan dana Rp 19,08 miliar untuk kampanye
Merdeka.com - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjadi pasangan calon pertama yang mengumumkan alokasi dana kampanye selama satu bulan terakhir. Dalam rilisnya, Sandiaga mengatakan, hingga akhir bulan November 2016 lalu, jumlah dana kampanye yang dikeluarkan sebanyak Rp 19,08 miliar.
"Rekapitulasi dana anggaran kampanye sampai 30 November, dari awal yaitu dari Oktober, sejak pembukaan rekening sekitar pertengahan Oktober, jumlah angkanya Rp 19,08 miliar," kata Sandiaga di Posko Pemenangan Anies-Sandi di Jalan Cicurug No 6, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/12).
Pria yang akrab disapa Bang Sandi itu menjelaskan, sumber dana tersebut berasal dari kantongnya sendiri sebanyak Rp 17,2 miliar. Sementara sisanya merupakan urunan dari pasangannya Anies Baswedan sebanyak Rp 400 juta, Partai Gerindra sebanyak Rp 750 juta, PKS Rp 350 juta dan sebuah perusahaan sebanyak Rp 360 juta.
-
Bagaimana dana 17 Agustus ini diperoleh? Dana tersebut akan diperoleh dari sumbangan sukarela warga masyarakat sekitar serta bantuan dari perusahaan-perusahaan lokal yang peduli terhadap perayaan hari kemerdekaan.
-
Apa nama partai yang dibentuk Anies Baswedan? Sampai saat ini Anies belum mengumumkan nama partai yang akan didirikannya.
-
Apa yang Andre Taulany gunakan untuk dana kampanyenya? Jika dulu saya, 700 juta itu saya perinci. Saya menggunakan sejumlah besar uang itu untuk membuat atribut-atribut (kampanye) dan baliho.
-
Apa yang didonasikan? Seorang pria tiba-tiba menghampiri panggung dan berkata, ‘saya ingin membantu Palestina dengan motor kesayangan saya ini’,' sebutnya.
-
Bagaimana Arief mendapatkan dana untuk Griya Lansia? 'Terbesit ide mendirikan panti kecil-kecilan, karena ada temuan (dhuafa), kita tidak bisa menolong karena tidak punya tempat,' ungkap Arief.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
Politisi Partai Gerindra itu melanjutkan, pengeluaran terbesar selama kampanye adalah pertemuan tatap muka alias blusukan dari kampung ke kampung. Tak kurang Rp 7,1 miliar (39 persen) dari dana yang dikeluarkan habis untuk blusukan.
"Pengeluaran terbesar digunakan untuk pertemuan tatap muka (blusukan dan lain sebagainya) yakni berkisar 39 persen sedangkan 36 persen untuk alat peraga kampanye. Yang terbesar adalah tatap muka, kegiatan menyenangkan masyarakat," jelas Sandi.
Kemudian pengeluaran terbesar kedua adalah penyebaran bahan kampanye berupa alat peraga. Seperti spanduk, stiker, banner, selebaran visi misi dan program, kaos dan lainnya. Untuk keperluan ini, Anies-Sandi menghabiskan dana hingga Rp 6,6 miliar atau sekitar 36 persen dana yang telah dikeluarkan.
"Kedua adalah pembuatan alat-alat peraga, seperti spanduk, stiker, banner termasuk tim hore hore (yel yel Anies-Sandi) costnya 36 persen," kata Sandi.
Ayah 3 orang anak ini mengaku jumlah pemasukan dan pengeluaran saat ini sudah cukup efisien. Sebab jumlah pemasukan dan pengeluaran untuk sementara sesuai.
Meski demikian, dia mengaku untuk dua bulan mendatang dia ingin menekan dana kampanye. Apalagi pengeluaran terbesar dana kampanye Anies-Sandi ada di pertemuan tatap muka dengan warga.
"Misalnya jika biasanya di warga ada panggung sekarang pakai bangku plastik sudah cukup," ujar Sandi.
Menurutnya, dengan merampingkan dana kampanye tatap muka, maka dapat dialokasikan ke materi kampanye lainnya. "Tujuannya agar visi dan misi kita sampai ke masyarakat," ujarnya.
Sandi menambahkan dirinya sengaja menampilkan tranparansi laporan penerimaan dan pengeluaran dana untuk menghasilkan iklim demokrasi sehat untuk Pilgub 2017.
"Wajib lapor dana kampanye itu per tanggal 20, tapi kami laporkan lebih awal sebagai bentuk transparansi kami. Tranparansi itu bagian dari sikap anti korupsi," jelasnya.
Rilis mengenai penggunaan dana kampanye Anies-Sandi juga sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 8 Tahun 2015 sebagaimana diubah salam PKPU Nomor 13 Tahun 2016 tentang Dana Kampanye.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU telah mengatur batasan mengenai sumbangan dana kampanye di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP, Gerindra, PSI masuk dalam tiga besar partai kategori pengeluaran terbanyak selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar-Mahfud menghabiskan dana paling besar selama Pilpres. Disusul Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye di Pilpres?
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan laporan dana awal kampanye capres dan cawapres Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyaartai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menyerahkan laporan terbaru terkait Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) partai politik peserta Pemilu 2024 kepada KPU.
Baca SelengkapnyaKPK merilis laporan harta kekayaan Anies Baswedan dan Cak Imin
Baca SelengkapnyaPengeluaran untuk beriklan tersebut dilakukan oleh akun Facebook Anies Baswedan sebesar Rp30.279.752.
Baca SelengkapnyaAnies juga berjanji memberikan hadiah atau reward kepada masyarakat berperan dalam memburu koruptor.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Perbandingan Dana Kampanye Parpol di Pemilu 2024 dan 2019, Gerindra dan PSI Menyodok
Baca SelengkapnyaKPU Sumsel menetapkan jumlah dana kampanye para paslon tak lebih dari Rp226 miliar.
Baca SelengkapnyaSelain gagasan, visi dan misi, publik juga menyoroti harta kekayaan para capres-cawapres.
Baca Selengkapnya