Bursa Pilgub Jakarta Semakin Ramai, Mantan Jubir Anies Tanggapi PKS Usung Sohibul Iman
PKS mengusung Sohibul Iman sebagai Cabug di Pilkada Jakarta
Bursa Pilgub Jakarta Semakin Ramai, Mantan Jubir Anies Tanggapi PKS Usung Sohibul Iman
Mantan Juru Bicara Anies Baswedan, Sudirman Said mengomentari keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Sohibul Iman di Pilgub Jakarta.
Aktivis sosial yang juga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu mengapresiasi keputusan DPP PKS yang mengusung kader internal.
Dia mengatakan, kapasitas kepemimpinan dan integritas sosok tersebut sudah teruji untuk menahkodai Pemerintah Provinsi Jakarta.
Jika terpilih, menurutnya, Sohibul Iman juga bakal disokong oleh peran-peran para kader PKS yang menjadi legislator di DPRD Jakarta untuk menjawab tantangan-tantangan di lapangan.
"Tentu kawan-kawan sekaligus kader di Fraksi PKS di DPRD DKI, akan menjadi narasumber dan input yang baik, mengingat sehari-hari melakukan tugas-tugas legislasi, anggaran, dan pengawasan di Provinsi Jakarta," kata Sudirman, Senin (24/6). Dikutip dari Antara.
Menurutnya sosok tersebut pun memiliki jaringan yang luas dengan kalangan profesional maupun pelaku bisnis.
Untuk itu, menurutnya Sohibul akan dengan cepat mendapatkan masukan-masukan yang diperlukan.
Selain itu, dia menilai bahwa Sohibul merupakan sosok tepat untuk memimpin Jakarta karena bakal bekerja secara fokus.
Sejauh ini, menurutnya belum terbaca adanya aspirasi agar Sohibul maju ke kompetisi politik yang lebih tinggi.
Kemudian sosok tersebut juga ia nilai bakal mudah menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat mendatang.
Hal itu, lanjut dia, karena sosok tersebut memiliki keluwesan dalam interaksi politik selama ini.
Dengan begitu, dia pun mengingatkan agar warga bisa memilih para cagub yang ingin betul-betul mengurus Jakarta menuju Kota Global sekaligus menyelesaikan berbagai permasalahan yang kompleks.
Siapapun yang menjadi calon pemimpin politik, menurutnya memiliki ikrar kesetiaan kepada warga untuk sepenuhnya menjadi pelayan masyarakat, sehingga tidak boleh memikirkan hal lain kecuali kepentingan publik.
"Saya memandang Jakarta dalam proses transformasi yang penting. Gubernur Jakarta mendatang harus fokus 100 persen. Jangan menjadikan Jakarta sekadar sebagai panggung politik, apalagi batu loncatan menuju Pilpres 2029," pungkasnya.