Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Catatan merah dan biru untuk Anies di 365 hari pimpin DKI

Catatan merah dan biru untuk Anies di 365 hari pimpin DKI Anies lepas Kafilah DKI Jakarta ke MTQ Nasional. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Genap setahun Anies Baswedan menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Anies bersama wakilnya Sandiaga Salahuddin Uno dilantik Presiden Joko Widodo tanggal 16 Oktober 2017 lalu di Istana Negara.

Setahun menduduki kursi DKI 1 tahun, kinerja Anies dinilai belum begitu maksimal. Banyak koreksi untuk Anies agar ke depan bisa bekerja semakin baik.

Direktur Eksekutif Komite Pemantau Pelaksana Otonomi Daerah (KPPOD), Robert Na Endi Jaweng, memberikan beberapa catatannya selama 365 hari Anies memimpin Jakarta.

Proses perombakan ASN cenderung buruk

Endi menilai, Anies tak cakap membenahi urusan rotasi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI. Dia menilai, saat Anies mengangkat atau memberhentikan ASN tak sesuai aturan yang ada.

"Untuk birokrasi khususnya ASN-nya, mungkin Anies memang punya kebutuhan mendapatkan ASN yang sesuai visi misi dan kepentingan politik dia, itu sah saja. Tapi proses Anies ketika melakukan memutasi, men-demosi, dan promosi, itu buruk sekali bagi kita yang mempelajari ilmu administrasi publik. Dia enggak ngerti," kata Endi saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (15/10).

Anies dinilai tak terlalu mahir dalam proses pembinaan ASN. Disayangkan lagi, kata dia, keberadaan Sekretaris Daerah tak terlalu membantu.

"Sekda juga terlihat tidak terlalu membantu sekali untuk membuktikan bahwa apa yang akan dia lakukan telah sesuai UU ASN terutama dalam hal keterbukaan informasi (ASN) nya, kemudian dalam hal rekomendasi Komisi ASN dan seleksi terbuka itu sendiri. Dan proses promosi, mutasi dan demosi itu dengan melihat proses yang ada belakangan ini, butuh banyak pembenahan untuk benar-benar mendapatkan ASN yang sesuai kompetensi dibutuhkan, tapi sekaligus untuk mengurangi kecurigaan adanya kepentingan pribadi atau politik dengan memastikan prosedur yang dilakukan itu benar."

"Jadi, kualitas prosedur penting untuk mendapatkan hasil yang bagus. Anies harus punya penilaian kinerja terhadap jajaran eselon 2 minimal 6 bulan penilaian kerja, kemudian itu menjadi dasar untuk melakukan mutasi, promosi, dan ada waktu atau masa bagi yang bersangkutan untuk perbaiki kinerja. Kalau tidak juga baru lelang jabatan," sambungnya.

SKPD dipimpin Plt berpotensi serapan APBD rendah

Akhir September lalu, Anies merombak struktur pejabat eselon 2 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Total ada 12 pimpinan SKPD yang dicopot Anies. Namun yang jadi persoalan, saat ini 12 SKPD tersebut malah dijabat seorang pelaksana tugas (Plt) yang secara kewenangan tugas tidak ada.

Hal ini menjadi kekhawatiran sendiri buat Endi. Sebab tak kewenangan pimpinan definitif, anggaran yang sudah dibagikan untuk tiap pos SKPD tak terserap dengan baik.

"Sebagian eselon 2 adalah Plt, bukan kuasa pengguna anggaran. Dia cuma menjalankan tugas kedinasan sehari-hari, yang tidak bisa melakukan terobosan, tidak bisa bermanuver. Itu jelas menghambat pemerintah, juga penggunaan anggaran. Prediksi saya, serapan anggaran gak lebih dari 70 persen," kata Endi.

Menghadapi persoalan ini, dia meminta Anies segera mencari posisi pimpinan SKPD yang definitif. Sebab, tanpa seorang pimpinan yang punya kewenangan lebih, maka tak ada keputusan penting yang dihasilkan termasuk pemakaian anggaran.

Apalagi, katanya, saat ini APBD-Perubahan Pemprov DKI Jakarta berada di angka cukup fantastis yakni Rp 83,26 triliun. Diharapkan, dengan nilai maksimal itu kualitas belanja dan dampak yang dihasilkan juga seimbang.

"Bahwa kemudian ada isu, anggaran untuk BUMD dan BLUD bukan dinas terkait seperti untuk dinas yang fokus untuk mengurangi macet, itu isu yang perlu. Melihat kondisi itu, kita masih berada pada tahapan dasar dari penyelenggaraan pemerintahan, kalau dulu Ahok sudah menetapkan tetapkan standar tinggi dalam keberhasilan pemerintahan harusnya Anies lanjutkan dan tingkatkan lebih tinggi, ini kembali ke dasar lagi," ungkap Endi menjelaskan.

Sosok wagub harus punya yang tak dimiliki Anies

Awal Agustus lalu, Sandiaga Salahuddin Uno, resmi meninggalkan kursi wakil gubernur DKI Jakarta. Sandi dipilih Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019 mendatang.

Sudah dua bulan lebih, belum ada yang menggantikan posisi Sandi sebagai wagub DKI. Selama ini pula, Anies memimpin DKI seorang diri.

Endi menilai, posisi itu harusnya tak terlalu lama kosong. Dia yakin, kompleksnya permasalahan di Jakarta membuat Anies butuh rekan kerja minimal sebanding dengan Sandi.

"Kita lihat posisi Sandi sebagai wagub selama ini cukup membantu. Dalam kondisi itu, diharapkan nantinya posisi Sandi diisi orang yang tentunya bisa kerja sama dengan gubernur, bisa melengkapi dari sisi yang Anies gak punya. Seperti kemampuan manajerial pemerintah, pemahaman seluk beluk birokrasi, anggaran, dan tentunya orang yang bisa langsung eksekusi," usul Endi.

Anies berhasil bawa DKI dapatkan WTP setelah 4 tahun absen

Empat tahun terakhir, Pemprov DKI Jakarta gagal mendapatkan penilaian opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari BPK terkait Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Di tahun pertama Anies menjabat, perolehan itu berhasil diraih kembali oleh Pemprov DKI.

"Itu bagus, setelah tiga empat tahun tidak. Perolehan itu salah satu cara untuk meyakinkan warga Jakarta. Meskipun tidak bukan berarti bebas korupsi, tapi paling tidak sudah sesuai standar pelaporan atau taat pada azas pemerintahan yang baik. Dan itu menjadi modal untuk melangkah untuk membuat anggaran bebas dari masalah belanja kualitas dan daya serap," katanya.

"Capaian itu, lanjut Endi, diharapkan menjadi cambuk bagi Anies bisa bekerja lebih maksimal lagi untuk masyarakat Jakarta. Karena peroleh WTP itu hanya 5 persen bentuk keberhasilan dalam tata kelola anggaran daerah. Sebab yang paling penting dampak belanja berkualitas pada berbagai pencapaian pada problem utama di Jakarta" kata Endi berpesan.

Anies tepati janji kampanye

Banyak janji disampaikan Anies semasa kampanye Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu. Seperti penertiban tempat hiburan malam menjalankan bisnis prostitusi, penghentian proyek pulau buatan atau reklamasi di pesisir utara Jakarta, hunian DP 0 Rupiah, dan masih banyak lagi.

Dari sejumlah janji kampanye tersebut, sebagian besar sudah direalisasikan Anies. Seperti menutup tempat hiburan malam Alexis, menghentikan proyek reklamasi yang belum mengantongi izin, membuat program KJP plus, hingga memulai pembangunan hunian DP 0 Rupiah.

Pencapaian Anies menepati janji kampanyenya menuai pujian. Namun, Endi menilai, seharusnya tak dikebut di awal pemerintahnya.

"Salah kalau begitu, tentu ada program quick wins yang harus segera kelihatan hasilnya agar kemudian bisa meraih kepercayaan dan dukungan publik di awal. Itu harus ada horizon waktunya, karena itu horizon waktunya buka satu dua tahun, tapi bisa saja lima tahun," jelas Endi.

Sebab menurutnya, yang seharusnya dilakukan adalah menjalan sistem dengan baik. Seperti di internal, menata birokasi dan mereform anggaran. Sedangkan untuk sistem eksternal, fokus pada program menangani kemacetan, sampah dan banjir.

"Itu baru program fundamental untuk Jakarta. Tapi bukan berarti janji kampanye tak harus dipenenuhi, itu juga harus. Tapi harusnya jangan jor-joran di awal, itu pencitraan namanya. Mengorbankan pondasi yangg sebenarnya juga masyarakatnya lebih butuh. Tetap ada quick wins, oke silakan, tapi yang besar kok setahun ini belum dapat yang greget meski agak terbantu dengan keberhasilan fasilitas saat Asian Games," jelasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Teken Kontrak Politik bareng Jejaring Rakyat Miskin Indonesia, Apa Isinya?
Anies Teken Kontrak Politik bareng Jejaring Rakyat Miskin Indonesia, Apa Isinya?

Jika jadi presiden 2024, Anies bakal menunaikan kontrak politik yang ditandatangani tersebut.

Baca Selengkapnya
Puji Setinggi Langit JK, Anies Sindir Sosok Karbitan: Belimbing Belum Matang Dimakan Sakit Perut, Asem
Puji Setinggi Langit JK, Anies Sindir Sosok Karbitan: Belimbing Belum Matang Dimakan Sakit Perut, Asem

Anies memuji kinerja JK saat menjabat wapres yang bisa mengimbangi kerja presiden

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Anies: Negara Ini Diatur Tidak Pakai Selera!
Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Anies: Negara Ini Diatur Tidak Pakai Selera!

Anies Baswedan angkat bicara soal Presiden Jokowi mengatakan seorang Presiden boleh kampanye dan memihak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anies Isyaratkan akan Temui Prabowo, Bahas Pilkada Jakarta?
Anies Isyaratkan akan Temui Prabowo, Bahas Pilkada Jakarta?

Anies memberi sinyal bertemu dengan Presiden terpilih Republik Indonesia 2024–2029 Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Anies soal Sejumlah Menteri Dukung Prabowo: Presiden Bilang Harus Netral, Tak Taat Ya Disanksi
Anies soal Sejumlah Menteri Dukung Prabowo: Presiden Bilang Harus Netral, Tak Taat Ya Disanksi

Menurut Anies, apabila ada menteri yang tak mentaati aturan alias tidak netral, maka masyarakat menunggu sikap dari Jokowi.

Baca Selengkapnya
Anies Janji Permudah Izin Konser Jika Jadi Presiden: Jangan Khawatir Enggak ada Konser
Anies Janji Permudah Izin Konser Jika Jadi Presiden: Jangan Khawatir Enggak ada Konser

Anies mencontohkan saat jadi gubernur DKI, banyak konser yang digelar di Jakarta

Baca Selengkapnya
Senyum Anies Baswedan Tanggapi Isu Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada Jakarta 2024
Senyum Anies Baswedan Tanggapi Isu Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada Jakarta 2024

Anies hanya tersenyum tipis kala mendengar ihwal dugaan cawe-cawe Jokowi tersebut. Selanjutnya, dia tak mau berkomentar lebih lanjut terkait hal itu.

Baca Selengkapnya
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada DKI, Utut: Dia Tidak Merepotkan Ideologi PDIP
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada DKI, Utut: Dia Tidak Merepotkan Ideologi PDIP

Anies pernah menjadi Gubernur bahkan jadi calon presiden 2024, sehingga, merah putih tidak diragukan lagi.

Baca Selengkapnya
Anies Ingatkan Catatan MK saat Ditanya Keinginan Jadi Menteri Kabinet Prabowo
Anies Ingatkan Catatan MK saat Ditanya Keinginan Jadi Menteri Kabinet Prabowo

Anies minta catatan MK jangan sampai dilupakan hingga tak terulang

Baca Selengkapnya