Dinkes DKI Skrining 136.000 Ibu Hamil Sepanjang 2021, Ada 1.345 Positif Hepatitis B
Merdeka.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengaku telah melakukan pemeriksaan Hepatitis B terhadap 136.000 ibu hamil sepanjang 2021. Dari jumlah tersebut, 1.345 ibu positif menderita Hepatitis B.
"Di tahun 2021 kita mencatat ada 136.000 ibu hamil sudah melakukan skrining triple eliminasi di DKI Jakarta, dan angka temuannya yaitu 1 persen atau sekitar 1.345 pada ibu hamil yang ditemukan hepatitis B," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Lies Dwi Oktavia, dalam rapat bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta, Rabu (18/5).
Dwi mengatakan, para ibu yang terkonfirmasi positif Hepatitis B telah mendapatkan pengobatan yang difasilitasi oleh Pemprov DKI Jakarta. Pencegahan penularan hepatitis juga diberikan kepada bayi baru lahir dari ibu penderita Hepatitis B.
-
Siapa saja yang rentan terkena Hepatitis B? Hepatitis B dan C, misalnya, dapat ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh yang terinfeksi. Penularan bisa terjadi melalui transfusi darah, hubungan seksual tanpa pengaman, dan bahkan dari ibu ke bayi selama proses kelahiran.
-
Bagaimana cara mendeteksi Hepatitis B? Banyak orang percaya bahwa hepatitis selalu disertai gejala yang jelas dan mudah dikenali. Padahal, kenyataannya banyak pasien hepatitis B atau C kronis yang tidak menunjukkan gejala apapun selama bertahun-tahun. Gejala mungkin baru muncul ketika kerusakan hati sudah cukup parah.
-
Siapa yang beresiko HB tinggi? Kadar HB normal berbeda antara laki-laki dan perempuan. Jumlah HB normal pada perempuan adalah 14-17 g/dL, sedangkan laki-laki 12-15 g/dL darah.
-
Berapa jumlah bayi yang dikandung wanita tersebut? Namun, dalam pemeriksaan lebih lanjut, dokter menemukan bahwa ia sebenarnya sedang mengandung sembilan bayi.
-
Siapa yang hamil? Gritte Agatha dan Arif Hidayat mengumumkan kehamilan pertama mereka lewat postingan di Instagram pada bulan Juni yang lalu.
"Kita sudah siapkan pencegahan antibodi pasif yang akan disuntikkan pada bayi yang baru lahir dari ibu hepatitis B positif dalam waktu 24 jam," imbuhnya.
Dwi menjelaskan, pemeriksaan hepatitis terhadap ibu hamil yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta merupakan program nasional, yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan pihak swasta.
"Kita punya program nasional juga yaitu triple eliminasi, yaitu pada ibu hamil dipastikan kita bisa mengetahui statusnya apakah seorang ibu hamil mengalami infeksi HIV, Hepatitis B, atau infeksi sifilis," ujarnya.
"Untuk target ini adalah semua ibu hamil diperiksa, dan jika diketahui menderita salah satu infeksi tadi maka kita sudah siapkan untuk program pengobatannya," sambungnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebih dari 350 juta orang di seluruh dunia menderita hepatitis
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPenyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaKasus DBD di Jakarta tersebut terhitung sejak Januari hingga Juni 2023.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca Selengkapnya