Djarot akan lanjutkan tradisi Ahok terima aduan warga di Balai Kota
Merdeka.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan melanjutkan tradisi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menerima aduan warga tiap pagi di Balai Kota. Hal ini dilakukan usai Ahok divonis bersalah dua tahun dan langsung ditahan di Rutan Cipinang.
"Tetap sama (Terima aduan warga di Balai Kota)," kata Djarot singkat di Balai Kota, Selasa (9/5).
Djarot menegaskan selama menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, dirinya menerima pengaduan dari pintu samping. Mulai besok, Djarot mengaku akan menerima aduan masyarakat melalui pintu depan Balai Kota.
-
Kenapa Djarot kritik Jokowi soal keluarga di politik? “Ini pendidikan politik yang kurang baik, zaman Pak Harto selama sekian puluh tahun itu tidak pernah itu anak-anaknya terlibat politik praktis cuma dia di bisnis. Sekarang ini (era Jokowi) politik iya, bisnis iya,“ kata Djarot.
-
Apa yang Djarot kritik soal keluarga Jokowi? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang Djarot kritik soal keluarga di politik? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang gugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Bagaimana Djarot bandingkan Jokowi dan Soeharto? “Ini pendidikan politik yang kurang baik, zaman Pak Harto selama sekian puluh tahun itu tidak pernah itu anak-anaknya terlibat politik praktis cuma dia di bisnis. Sekarang ini (era Jokowi) politik iya, bisnis iya,“ kata Djarot.
-
Bagaimana pengaruh Ahok di Jakarta? Menurutnya, dukungan Ahok terhadap suara Ganjar tidak berpengaruh di Jakarta. Dia menyebut, Ahok dulu dibela warga karena cuma sebagai wakil gubernur Jokowi di DKI. “Apalagi di Jakarta. Pak Ahok dulu banyak dibela warga, didukung warga dianggap beliau adalah partnernya Jokowi,“ ucapnya.
"Yang berbeda mungkin saya menerima aduan warga melalui pintu depan. Selama ini kan saya lewat pintu samping besok saya lewat pintu depan temui warga," jelas Djarot.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo secara resmi memberikan surat penugasan kepada Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Setelah Ahok divonis dua tahun penjara atas kasus penistaan agama oleh majelis hakim.
Tjahjo mengatakan, Penyerahan tugas Gubernur DKI kepada Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayatsebagai Pelaksana Tugas (Plt), semata agar tidak ada kekosongan pemerintahan dalam pengambilan keputusan.
"Dari dasar fakta persidangan, langkah pemerintah pusat menegaskan Wakil Gubernur DKI sebagai pelaksana tugas gubernur DKI," kata Tjahjo usai menyerahkan surat penugasan kepada Plt Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat di Balai Kota, Selasa (9/5).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, Djarot akan menjadi Plt Gubernur DKI sampai ada keputusan hukum tetap. Dan untuk sementara Basuki Tjahaja Purnama akan diberhentikan sementara sebagai Gubernur DKI Jakarta.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ahok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaDjarot juga menyinggung bahwa PDIP memiliki kader asli Betawi seperti Rano Karno.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaPramono menilai, Zainuri sebagai kiai kharismatik. Tidak ayal, seluruh mantan Gubernur DKI Jakarta menghormati sosok beliau.
Baca SelengkapnyaAhok pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2014 silam
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo tak mempersoalkan pertemuan Jokowi dan kepala desa sepanjang pertemuan tidak bertujuan untuk mengarahkan dukungan
Baca Selengkapnya