Lomba Baca Cerpen Betawi dan Mencari Penulis Betawi Zaman Now
Merdeka.com - Cerita Betawi merupakan salah satu khasanah sastra Betawi yang lama dikenal masyarakat. Pada periode tertentu; 1960-1980, cerita Betawi amat sohor di Tanah Air melalui terbitan di media cetak.
Salah seorang yang ikut andil besar mempopulerkannya adalah Firman Muntaco (penulis) dengan karyanya yang tersebar di berbagai media cetak nasional.
Nama lain yang juga tak kalah tenar adalah SM Ardan dengan kumpulan cerita pendeknya di buku Terang Bulan Terang Di Kali. Di masa kekinian ada Zen Hae, Chairil Gibran Ramadhan, Hairul Haq, dan Aba Mardjani. Karya Aba Mardjani malah masuk dalam cerita pendek pilihan Kompas.
-
Siapa saja tokoh yang terlibat dalam cerita cerpen? • Tokoh: Dian, Lisa Tyas, Bibi pembantu rumah.
-
Dimana cerita cerpen ini berlangsung? Pada suatu pagi cerah, di sebuah desa kecil yang tersembunyi di tengah hutan lebat, tinggal seorang anak laki-laki bernama Rizky.
-
Siapa tokoh utama dalam cerpen ini? Rizky adalah seorang pemuda yang penuh semangat dan selalu penasaran dengan segala hal. Dia memiliki rambut hitam keriting dan mata cokelat yang penuh keceriaan.
-
Di mana cerpen persahabatan lucu ditulis? Berikut ini adalah beberapa contoh cerpen persahabatan lucu yang telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber.
-
Kenapa cerpen persahabatan lucu menarik? Cerita pendek tentang persahabatan yang lucu tidak hanya mengundang tawa, tetapi juga mengangkat nilai-nilai keakraban, kejujuran, dan saling pengertian di antara karakter-karakternya.
-
Siapa penulis novel terkenal? Siapa saja penulis novel terkenal? Daftar penulis novel Indonesia terbaik dan karyanya:Andrea Hirata. Haidar Musyafa. Raditya Dika. Eka Kurniawan. Budi Darma. Pramoedya Ananta Toer. Ahmad Fuadi.
Selain cerpen, ada banyak penulis Betawi yang berkiprah dalam penulisan puisi dan novel. Sebut saja Ridwan Saidi (puisi dan novel), Yahya Andi Saputra (penulis buku puisi dan puluhan antologi), Jeffry J. Alkatiri, Yamin Azhari, Asep Setiawan, Jaronah Abdullah, Wahyu Toveng, dan sebagainya.
Menyadari pentingnya untuk membangkitkan minat terhadap cerita pendek Betawi, Yayasan Baca Betawi bersama Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) menggelar Lomba Baca Cerpen Betawi pada akhir pekan lalu (9/2) di lobi Perpustakaan Umum Daerah Cikini, Taman Ismail Marzuki Jakarta Pusat.
Tema lomba adalah Sastra dan Kita. Maksudnya agar sastra Indonesia, khususnya cerita pendek Betawi, bisa lebih dekat dikenal masyarakat.
Lomba Pembacaan Cerpen Betawi 2020 cukup menarik perhatian warga Jakarta dengan dewan juri; Fadjriah Nurdiasih dan Zen Hae. Cerita pendek yang dipilih merupakan karya Firman Muntaco, SM Ardan, dan Aba Mardjani.
Pilihan pada cerita Betawi yang dilombakan berdasarkan seleksi karya oleh tim panitia. Dengan dibacakan karya dari penulis Betawi, diharapkan banyak orang tahu tentang profil penulis Betawi tersebut.
Setelah menyaksikan langsung para peserta lomba dan mempertimbangkan sejumlah variabel, dewan juri memutuskan Sultan Pasha Aprilian (peserta nomor 17), yang membacakan cerpen “Bang Jali Kondangan” karya Aba Mardjani sebagai juara pertama.
Juara kedua diraih oleh Zainal Abidin (nomor urut 19), dengan cerita “Bang Senan Mau Ke Mekah” (S.M. Ardan) dan Nining Yuningsih (nomor urut 14), dengan cerita “Cari Kutu” (Firman Muntaco) sebagai juara ketiga.
"Pembacaan cerita yang baik dengan tempo tepat, tidak kecepatan, tapi tidak pula berlambat-lambat. Pembacaan cerita yang baik memerlukan keseluruhan aspek pembacaan yang berhasil, jalin-menjalin, sehingga ia menjadi peristiwa pemanggungan sastra yang mengenakkan—bukan sekadar pembacaan di dalam kamar atau aksi peminta perhatian di tepi jalan," kata dewan juri memaparkan beberapa pertimbangan dalam menentukan pemenang, dalam rilisnya, Senin (10/2).
Menggugah Minat Generasi Muda terhadap Betawi
2020 Merdeka.com
Rachmad Sadeli, Ketua Yayasan Baca Betawi, mengatakan kegiatan Lomba Baca Cerpen Betawi ini diharapkan dapat menggugah minat generasi baru untuk menyukai cerita Betawi.
"Mudah-mudahan banyak orang terpacu untuk berkarya dalam penulisan cerita Betawi," katanya.
Harapan lainnya, dengan digelarnya ajang ini, di TIM Cikini, yang sedang direvitalisasi, pegiat sastra dan seni Betawi nantinya dapat berkiprah lebih baik pada masa yang akan datang.
"Api semangat penulis Betawi dapat memotivasi banyak orang untuk melahirkan cerita Betawi yang berkualitas. Tak hanya itu, harapannya acara ini dapat menghibur dengan aksi dan gaya baca peserta," pungkas dia.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui festival ini, Ipuk berharap agar anak-anak muda tetap bangga berbahasa daerah.
Baca SelengkapnyaRelawan Cakra Satya 08 (CS 08) mendeklarasikan dukungan untuk calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSastrawan satu ini menciptkan novel "Azab dan Sengsara" menceritakan ketatnya sistem adat di daerahnya yang ditulis dengan corak penulisan baru.
Baca SelengkapnyaBRI menggelar kompetisi menulis karya jurnalistik dan Creative+ Blog yaitu BRI Write Fest 2023.
Baca SelengkapnyaLima orang putra-putri Indonesia yang memiliki pencapaian serta karya inspiratif yang bermanfaat bagi tanah air bahkan dunia.
Baca SelengkapnyaMenyajikan hiburan sesuai selera dan kebutuhan emosional, 10 novel terbaik Indonesia ini direkomendasikan untuk dinikmati.
Baca SelengkapnyaRatusan penyair dan penulis dari seluruh Indonesia dan sejumlah negara berkumpul di Banyuwangi untuk mengikuti Jambore Sastra Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaKompetisi tersebut berhadiah total Rp270 juta rupiah dengan rincian yakni Rp25 juta (juara 1), Rp10 juta (juara 2), Rp5 juta (juara 3), Rp2 juta (juara harapan)
Baca SelengkapnyaHerman Pratikto tidak pernah menyebut dirinya sebagai pengarang cerita
Baca SelengkapnyaMegawati dipercaya sebagai salah satu juri atas permintaan Imam Besar Al Azhar, Prof Ahmad el Thayyeb,
Baca SelengkapnyaNovel komedi membawa pembaca ke dunia menghibur yang penuh kelucuan.
Baca SelengkapnyaKesempatan ini menjadi ajang yang tidak boleh dilewatkan oleh sineas-sineas dari berbagai wilayah di Kalimantan.
Baca Selengkapnya