Menghitung Peluang Duet Anies-Kaesang di Pilkada Jakarta, Mungkinkah Terwujud?
Dalam kacamata pengamat, Kaesang lebih mungkin berpasangan dengan Ridwan Kamil.
Kaesang juga mengaku siap dipasangkan dengan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil yang digadang-gadang bakal bertarung memperebutkan DKI 1.
Menghitung Peluang Duet Anies-Kaesang di Pilkada Jakarta, Mungkinkah Terwujud?
Nama Kaesang Pangarep belakangan mencuat sebagai salah satu kandidat untuk diusung di Pilkada Jakarta. Kaesang juga mengaku siap dipasangkan dengan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil yang digadang-gadang bakal bertarung memperebutkan DKI 1.
Dalam sejumlah kesempatan, Kaesang mengaku siap dipasangkan dengan keduanya. Meski jika melihat kans kemenangan, Kaesang merasa lebih yakin dengan Anies.
"Ini kan saya belum bisa, saya kan juga belum dicalonkan juga dan kalau misalnya melihat survei ya paling realistis dengan Pak Anies," kata Kaesang.
Meski demikian, peta politik untuk Pilkada Jakarta masih sangat dinamis sampai hari ini. Baru Anies yang menyatakan kesiapannya kembali maju Pilkada Jakarta. Mungkinkan wacana Anies-Kaesang terwujud?
Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menilai wacana Kaesang berpasangan dengan Anies di Pilkada Jakarta hanya menggambarkan strategi politik Kaesang dan PSI. Umam menyebut, Kaesang lebih mungkin berpasangan dengan Ridwan Kamil.
Umam melihat wacana Kaesang-Anies yang dimunculkan hanya sekadar strategi komunikasi politik yang dilakukan putra bungsu Jokowi itu dan partainya untuk menghidupkan kartu politik di kontestasi Pilkada Jakarta 2024
"Wacana Anies-Kaesang tampaknya lebih menggambarkan strategi komunikasi politik Kaesang dan PSI untuk menghidupkan kartu politik di ajang Pilkada Jakarta, yang magnitude-nya seperti kontestasi politik nasional tersebut," kata Umam kepada wartawan, Jumat (14/6).
Strategi tersebut digunakan agar langkah PSI tidak mudah dibaca oleh publik. Umam yakin PSI sudah memiliki strategi yaitu bermanuver di detik akhir jelang tanggal penetapan calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub) Jakarta di 27 Agustus mendatang.
"Langkah Kaesang untuk mencantolkan namanya sebagai kandidat wakil Anies yang selama ini menjadi rival politik utama PSI selama 5 tahun terakhir ini, merupakan strategi untuk mengacak sinyal, agar langkah PSI tidak mudah dibaca. Namun PSI tampaknya sudah menyiapkan "jurus Mandalika" yakni dengan bermanuver di tikungan akhir jelang tanggal penetapan Cagub-Cawagub," ujarnya.
Umam juga menilai Kaesang lebih mudah berpasangan dengan mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil ketimbang mencoba-coba dengan Anies.
"Dari sisi kalkulasi politik, Kaesang akan jauh lebih mudah dan memungkinkan untuk dipasangkan dengan Ridwan Kamil," katanya.
"Tentu dengan political endorsement ayahnya, Jokowi. Jelas KIM tidak akan menyerahkan kekuasaan Jakarta dipegang oleh figur yang berpotensi menjadi kompetitor politik terbesarnya di Pemilu 2029 mendatang," jelasnya.
Umam menyebut wacana untuk menjadikan Jakarta tetap jadi "center of gravity" bagi Indonesia walaupun ibu kota negara pindah ke IKN adalah agenda utama dari KIM dan Presiden terpilih nantinya.
Sementara kemenangan Pilkada di daerah-daerah strategis seperti Jakarta dan Jabar akan turut memberi kontribusi pada konfigurasi hasil Pemilu di 2029 nantinya.
Karena itulah pasangan antara Ridwan Kamil sebagai incumbent Jabar yang memiliki elektabilitas tinggi dan Kaesang berpotensi besar untuk maju dalam Pilkada Jakarta.
"Karena itu, Ridwan Kamil-Kaesang berpotensi menjadi kejutan di tikungan akhir jelang pendaftaran nantinya," ungkapnya.
Reporter Magang: Antik WIdaya Gita Asmara