Nestapa Warga Kampung Bayam, Dijanjikan Anies Hingga Digusur Heru untuk Pildun U-17
Waktu berjalan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara pun menawarkan warga untuk pindah ke rumah susun lain.
Kini 19 KK warga Kampung Bayam pindah ke Rusun Nagrak
Nestapa Warga Kampung Bayam, Dijanjikan Anies Hingga Digusur Heru untuk Pildun U-17
Pembangunan stadion megah Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta Utara menyisakan kisah yang kelam.
Kala itu, di kepemimpinan Anies Baswedan yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia harus menertibkan permukiman warga Kebon Bayam agar dapat membangun stadion bertaraf internasional itu.
Ratusan warga Kebon Bayam tersebut dijanjikan permukiman berbentuk kampung susun.
Dengan menggandeng PT Jakarta Propertindo, mereka memberikan ganti untung terhadap 624 KK yang terdampak pembangunan JIS.
Hingga pada 7 Mei 2022, Anies melakukan peletakkan batu pertama pembangunan Kampung Susun Bayam itu.
Kampung Susun Bayam sendiri terdiri dari tiga blok dengan empat antai yang diperuntukkan bagi 135 kepala keluarga.
Terdapat juga tiga unit hunian khusus difabel sehingga total berjumlah 138 kamar hunian.
Lima bulan kemudian, pada Rabu, 12 Oktober 2023, Anies akhirnya meresmikan Kampung Susun Bayam.
Dalam sambutannya, ia menyebut warga Kebon Bayam alias Kampung Bayam menjadi bagian dalam kemajuan JIS.
"Ini adalah proyek yang bisa dijadikan percontohan di mana-mana untuk membangun dengan memberikan manfaat kepada mereka yang ada di situ. Bukan membangun dengan merelokasi tetapi justru membangun dengan memberikan tempat setara," kata Anies.
"Semasa pembangunan itu, banyak sekali yang mempertanyakan. Bahkan, menjadi berita-berita bahwa terjadi penggusuran, terjadi ketidak pastian. Pada masa itu kami memilih untuk diam, kami memilih untuk tidak menjawab karena kami nanti akan menjawabnya dengan kenyataan dan hari ini kenyataan itu,"
sambung Anies.
Adapun calon penghuni Kampun Susun Bayam tercatat sebanyak 123 KK. Namun, warga tak bisa menghuni tempat tinggal yang dijanjikan kepada mereka itu. Beberapa warga pun memutuskan untuk tinggal di tenda depan JIS.
Kepemimpinan pun berganti. Kini, Jakarta dipimpin oleh Heru Budi Hartono selaku Penjabat (Pj) Gubernur. Di saat itu lah Jakpro mengeluarkan pengumuman bahwa tarif sewa Kampung Susun Bayam diatur dalam Pergub Nomor 55 Tahun 2018.
Dalam Pergub tersebut, rincian besaran tarif rumah susun sewa adalah sebagai berikut.
- Lantai 1 atau unit disabilitas lantai dasar untuk tipe 36 terprogram Rp394.000, umum Rp765.000.
- Lantai 2 untuk tipe 36 terprogram Rp369.000, umum Rp715.000.
- Lantai 3 untuk tipe 36 terprogram Rp344.000, umum Rp665.000.
-Lantai 4 untuk tipe 36 terprogram Rp319.000, umum Rp615.000.
-Lantai 5 untuk tipe 36 terprogram Rp294.000,umum Rp565.000.
Menanggapi hal itu, warga tentu menolak menyanggupi tarif tersebut. Sebab, mereka merupakan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Pj Gubernur Heru Budi Hartono pun mempersilakan Jakpro dalam menentukan harga sewa. Ia mengatakan bahwa Jakpro adalah pihak yang membangun dan mengelola Kampung Susun Bayam.
"Jakpro yang membangun, Jakpro yang me-manage itu. Kami serahkan ke Jakpro," kata Heru kepada wartawan, Kamis, 1 Desember 2022.
Heru pun berkali-kali memilih untuk berdiam ketika ditanya awak media soal nasib warga Kampung Susun Bayam. Ia selalu menolak berkomentar dan mengabaikan pertanyaan dari wartawan.
Hingga memasuki 2023, warga tak kunjung masuk ke dalam hunian.
Direktur Utama Jakpro Iwan Takwin sempat mengungkapkan, kampung susun tersebut sedang dalam proses pemeliharaan sehingga belum bisa dihuni.
“Belum, belum (masuk). Tapi kami komunikasi terus. Kan sekarang juga masih masa proses pemeliharaan. Ininya, rusunnya kan,” kata Iwan kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 32 Januari 2023.
Iwan menambahkan, pihaknya terus berkomunikasi dengan Pemprov DKI dalam penentuan tarif sewa Kampung Susun Bayam. Namun, saat ini, pihaknya tetap menggunakan Pergub Nomor 55 Tahun 2018.
“Nah itu kami serahkan di aturannya. Kita kan harus ada aturan. Pemprov dalam memutuskan ini pasti ada (kajiannya). Nah, itu terus kita didiskusikan dengan Pemprov. Tentu ada kajiannya kenapa kita menuruti (Pergub tersebut), menetapkan itu, dan lain-lain,” tambah Iwan.
Waktu berjalan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara pun menawarkan warga untuk pindah ke rumah susun lain.
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengaku siap untuk mencarikan rusun yang kosong dan siap huni bagi warga yang berminat.
“Kalau memang mau ya ayo. Siapapun boleh mengajukan kalau memang warganya mau ke rusun (lain),” kata Ali kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 26 April 2023.
Ali mengklaim pihaknya sudah menawarkan solusi tersebut kepada warga. Dari tawaran tersebut, kata Ali, warga masih tetap ingin tinggal di Kampung Susun Bayam.
“(Mereka jawab) pikir-pikir ya kita pikir-pikir dulu. Ya sudah kita tunggu saja,” kata Ali.
Stadion JIS tiba-tiba menjadi sorotan pada akhir Juni 2023. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa JIS bakal menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U-17 yang digelar pada 10 November hingga 2 Desember 2023.
Secara otomatis pula nasib warga Kampung Bayam kembali menjadi sorotan. Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Retno Sulistiyaningrum mengumumkan bahwa Pemprov telah menyediakan Rusun Nagrak untuk dapat dihuni warga Kampung Bayam.
"Kami pemerintah sudah menyiapkan rusun di Nagrak dan mohon warga juga bisa menerima rusun tersebut," kata Retno ketika dikonfirmasi, Minggu, 26 Juli 2023.
Menanggapi tawaran tersebut, warga pun menolak. Perwakilan Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam Shirley Aplonia mengatakan, warga sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) untuk tinggal di Kampung Susun Bayam.
Ia pun mempertanyakan siapa yang akan menghuni Kampung Susun Bayam jika warga pindah ke Rusun Nagrak.
“Lah ngapain? Itu kan Kampung Susun Bayam sudah ada ,kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?” katanya ketika dikonfirmasi merdeka.com, Senin, 17 Juli 2023.
Pada 21 September 2023, Lurah Papanggo Tomi Haryono mendatangi tenda warga. Ia berharap warga bisa segera pergi dari situ dan tinggal di rusun yang disediakan Pemprov DKI.
"Kami sudah tawarkan, sambil menunggu kepastian, mereka bisa tinggal dulu sementara di rusun yang ada di wilayah lain," ujar Tomi.
Setelah negoisasi panjang, sebanyak 19 KK warga Kampung Bayam akhirnya pindah ke Rusun Nagrak pada Selasa, 26 September. Mereka tinggal di Tower 3, Lantai 12 dan 13.
Adapun 19 KK ini merupakan calon penghuni Kampung Susun Bayam yang masih bertahan di tenda.
"Sudah (pindah) per hari ini. Kan dari kemarin-kemarin juga sebenarnya sudah (mau pindah) tapi kan kita mau harus (ada perjanjian) hitam di atas putih," kata Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) yang merupakan pendamping penghuni eks Kampung Bayam Mirnawati kepada wartawan.
Mirnawati menjelaskan, terdapat empat permintaan warga Kampung Bayam yang harus dipenuhi oleh Pemprov DKI. Pertama, pemerintah daerah diminta untuk tidak membongkar tenda di depan JIS sampai warga bisa menghuni Rusun Nagrak.
"Kedua, pemerintah daerah menyediakan transportasi gratis untuk perpindahan sementara ke Rumah Susun Nagrak dan untuk perpindahan kembali ke Kampung Susun Bayam," ujar Mirnawati.
Permintaan ketiga adalah pemerintah daerah menggratiskan biaya sewa Rumah Susun Nagrak hingga warga bisa menempati Kampung Susun Bayam.
Terakhir, pemerintah daerah harus memfasilitasi transportasi untuk anak sekolah.