Nonton layar tancap, kalau gerimis bubar?
Merdeka.com - Tontonan layar tancap bagi masyarakat di pedesaan menjadi hiburan yang mahal. Biasanya masyarakat berbondong-bondong datang ke tempat kawinan atau yang punya hajat manggil layar tancap.
Biasanya layar tancap dipasang di lokasi yang cukup luas karena butuh ruang yang cukup untuk memasang dua tiang bambu untuk penyangga layar berukuran 5x6 tersebut.
Tidak jarang lokasi yang favorit di tengah sawah yang sudah dipanen padinya. Jika sudah begitu, orang-orang dari kampung mana saja berdatangan hanya dengan mengenakan sarung (kain) untuk selimut, ada juga yang sengaja membawa tikar sebagai alas duduk dan tidak lupa cemilan kacang rebus yang banyak dijual sekitar lokasi layar tancap.
-
Apa yang jadi makna hujan bagi sebagian orang? Mungkin sebagian orang menganggap hujan bukanlah fenomena alam biasa. Bagi mereka, di dalam hujan terdapat berbagai macam makna yang begitu mendalam. Nuansa gelap yang menenangkan di langit, irama derau putih, gemericik tetesan air yang bertemu tanah, hingga aroma petrichor yang begitu khas.
-
Bagaimana cara warga Subang menyambut musim hujan? Masyarakat kemudian melakukan sejumlah prosesi adat untuk menyambut datangnya musim penghujan.
-
Bagaimana orang menikmati sunset di Tegal Wangi? Menyaksikan Matahari Terbenam Dari atas tebing, matahari terbenam akan sangat terlihat jelas. Cahaya merahnya menyebar sempurna di atas langit Bali.Tak jarang, burung-burung berterbangan dengan bebas di langit dengan pemandangan matahari terbenam itu sehingga menambah keindahan.
-
Bagaimana masyarakat Tuban menahan hujan? Mengutip jurnal Tradisi Menahan Hujan dalam Acara Hajatan di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban yang dirilis oleh Titis Nirmala dan Sukarman, tradisi Menahan Hujan sebenarnya bukan menghentikan turunnya air hujan, tetapi memindahkan hujan atau awan yang dapat menyebabkan hujan ke daerah lain seperti daerah hutan atau daerah perkebunan.
-
Dimana tradisi Menahan Hujan berlangsung? Tradisi Menahan Hujan merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban.
-
Siapa yang melihat semburan mata air? Munculnya fenomena air panas ini pun dibenarkan oleh Badrus, warga setempat.
Namun, tidak jarang jika hujan datang secara tiba-tiba, penonton layar tancap pada budal (pergi) lantaran tidak ada tempat berteduh.
Salah satu pemilik usaha layar tancap Jamaludin (45) tidak menampik fenomena itu. Menurutnya risiko penonton layar tancap jika tiba-tiba hujan karena yang punya hajat tidak menyediakan tenda untuk berteduh jika tiba-tiba hujan datang.
"Iya, sering kejadian seperti itu. Penonton lagi enak-enaknya duduk lihat film. Tiba-tiba hujan turun, ya mau nggak mau pada lari dah tuh yang nonton. Tapi ada juga penonton layar tancap yang tetep nonton meski ujan, biasanya mereka bawa cadangan jas hujan, payung. Ada juga orang tetap nonton meski hujan, mungkin emang dia suka film itu, meski ujan tetap aja ditonton," kata Jamal saat ditemui merdeka.com di kediamannya, Kp. Baru, Desa Gedung Pengawas, Babelan, Bekasi Utara, Kamis (25/11).
Jamal menuturkan, masyarakat sekitar tidak kapok biasanya mereka akan kembali lagi nonton layar tancap saat hujan reda.
"Biasanya, mereka yang nonton layar tancep kalau hujan udah berhenti, balik lagi tuh nonton. Kan kalau layar tancap mah meski hujan turun film tetap diputer sampe jam 3 pagi," ujar Jamal.
Hiburan layar tancap ini, sambung Jamal, masih laku di perkampungan. Tidak mengenal musim kemarau dan hujan. Apalagi musim panen padi dan bulan haji orderan layar tancap di kampung laris manis diminta orang yang mengadakan acara hajatan (kawinan)
"Musim hujan nggak ngaruh. Masih ada aja tiap bulan orang manggil layar tancap buat hajatan di rumahnya. Bulan ini ajah udah ada tiga orang yang manggil kita (layar tancap), kadang saya sampai kelupaan tanggalnya karena saking banyaknya yang manggil layar tancep, " kata Jamal yang mengaku punya satu asisten untuk mengurus usaha layar tancapnya itu. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah melewati kemarau panjang, beberapa orang ini terlihat bahagia ketika hujan turun.
Baca SelengkapnyaKebocoran tersebut diduga lantaran adanya hujan disertai dengan angin kencang.
Baca SelengkapnyaMomen ini jadi yang langka di msasa penjajahan Belanda. Terlebih saat itu situasi politik tengah memanas
Baca SelengkapnyaSekumpulan bapak-bapak ini tampak santai dan tetap melanjutkan permainnya walaupun ada banyak laron di sekitar
Baca SelengkapnyaMereka beraksi bak peselancar andal yang ditonton banyak orang.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pemancing yang lari kocar-kacir akibat angin puting beliung yang menerjang lokasi pemancingan sampai bikin atap lepas.
Baca SelengkapnyaRafting saat musim kemarau di sini menawarkan sensasi berbeda.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan warga Flores yang masih main bola saat ada gunung meletus.
Baca Selengkapnya