Sepuluh Menit Terakhir Aktivitas Anak Pamen TNI AU Sebelum Ditemukan Tewas Terbakar
Setelah dilakukan reka ulang, ternyata perjalanan tersebut memakan waktu selama 10 menit 49 detik.
Ditemukan pisau dan ceceran bensin di lokasi
Sepuluh Menit Terakhir Aktivitas Anak Pamen TNI AU Sebelum Ditemukan Tewas Terbakar
Polres Jakarta Timur (Jaktim) membeberkan aktivitas terakhir CHR (16), anak Perwira Menengah (Pamen) TNI AU yang ditemukan tewas terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, beberapa waktu lalu.
Aktivitas CHR tertangkap kamera CCTV di sekitar lokasi.
Kapolres Jaktim Kombes Leonardus Simarmata mengatakan korban CHR terlihat bersepeda menuju tempat kejadian perkara (TKP), yakni pos spion Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Saat itu, korban mengenakan kaus berwarna merah. Menurut hasil pemeriksaan, dari total 4 CCTV yang dapat diperiksa di sekitar TKP, hanya 2 di antaranya yang memperlihatkan keberadaan korban untuk terakhir kalinya.
"Untuk CCTV, dari 4 CCTV yang bisa dilakukan pemeriksaan, 2 yang menunjukkan keberadaan korban,"
kata Kapolres Jaktim Kombes Leonardus kepada wartawan, Selasa (3/10).
merdeka.com
Untuk diketahui, terdapat 18 titik CCTV yang terpasang di sekitar TKP. Namun, dari jumlah tersebut, 14 CCTV memiliki tampilan layar berwarna biru, yang berarti tidak merekam, sehingga hanya 4 dari CCTV yang dapat merekam pra dan pasca peristiwa tersebut.
merdeka.com
Berdasarkan tangkapan layar CCTV, terlihat korban yang dilingkari dengan lingkaran merah bersepeda melewati Marcelling Area dan Skuadron 31 sebelum peristiwa tersebut terjadi.
Leonardus menjelaskan bahwa korban bersepeda sendirian dan menempuh jarak sekitar 1,5 kilometer dari rumahnya ke TKP.
Setelah dilakukan reka ulang, ternyata perjalanan tersebut memakan waktu selama 10 menit 49 detik.
"Korban bersepeda ke TKP sendirian dan tidak ada yang mengikuti. Nanti bisa dilihat. Jarak tempuh dari rumah ke TKP ini 1,5 kilometer, ditempuh dengan menggunakan sepeda estimasi sesuai dengan pemeriksaan di CCTV dan juga dilakukan reka ulang menggunakan sepeda itu memakan waktu 10 menit 49 detik,"
kata Kapolres Jaktim Kombes Leonardus.
Fakta-Fakta di Lokasi
Polres Jakarta Timur mengungkap hasil autopsi mayat anak perwira menengah TNI, CHR (16), yang ditemukan meninggal terbakar di pos spion Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Minggu (24/9).
Kapolres Metro Jaktim, Kombes Leonardus Simarmata mengungkapkan bahwa ditemukan 6 luka tusukan di tubuh CHR.
"Hasil visum et revertum dan autopsi, ditemukan sebab kematian sebagai berikut. 6 luka tusukan, 3 di hati, dan fatal."
Selain itu, dikatakan bahwa korban mengalami luka bakar sebesar 91% dna terbakar dalam kondisi hidup.
"Luka bakar di tubuh 91%. Saat terbakar masih dlm keadaan hidup," sambungnya.
Menurut hasil Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), tidak ditemukan bercak darah dan DNA selain milik CHR (16).
"Hasil puslabfor, tidak ada bercak darah lain selain korban. Tidak ditemukan dna lain selain milik korban di TKP," jelas Leonardus.
Pemeriksaan dari fisika komputer forensik, ditemukan bahan bakar bensin di tempat kejadian perkara (TKP). Tidak ditemukan alat bakar selain bensin.
Di samping itu, juga tidak ditemukan sesuatu yang ganjil dari alat telepon genggam milik korban.
"Dari hasil pemeriksaan handphone milik korban, tidak ditemukan sesuatu yang ganjil, semuanya berjalan normal," ungkapnya.
Selanjutnya, Leonardus menjelaskan jika Apsikor sedang melakukan pendalaman evaluasi kondisi psikologis, kesehatan mental, interaksi anak dengan orang tua, dan interaksi anak dengan teman sebaya di lingkungannya.
Terkait dengan CCTV, Leonardus menjelaskan bahwa korban bersepeda ke TKP sendirian dengan jarak tempuh 1,5 kilometer dari rumah. Diketahui setelah reka ulang, jarak tersebut memakan waktu 10 menit 49 detik.
"Untuk CCTV, dari 4 CCTV yang bisa dilakukan pemeriksaan, 2 yang menunjukkan keberadaan daripada korban, korban bersepeda ke TKP sendirian dan tidak ada yang mengikuti. Nanti bisa dilihat. Jarak tempuh dari rumah ke TKP ini 1,5 kilometer ditempuh dengan menggunakan sepeda estimasi sesuai dengan pemeriksaan di CCTV dan juga dilakukan reka ulang menggunakan sepeda itu memakan waktu 10 menit 49 detik," ujarnya, Selasa (3/10).