Viral, Anies Blak-blakan soal Rumput JIS Sudah Sesuai Standar FIFA
Kala itu, Anies yakin saat diresmikan JIS akan menjadi stadion terbaik di dunia.
Polemik rumput di Jakarta International Stadium (JIS) tak kunjung usai. Pemerintah berencana mengganti rumput stadion yang dibangun era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar memenuhi standar FIFA dengan anggaran Rp 6 miliar.
Viral, Anies Blak-blakan soal Rumput JIS Sudah Sesuai Standar FIFA
Belakangan viral sebuah video podcast DI's Way milik Dahlan Iskan yang menampilkan wawancara dengan Anies semasa Gubernur DKI Jakarta.
Saat itu, Anies bicara proses proyek pembangunan JIS. Wawancara diunggah di channel YouTube milik Dahlan, DI's Way, 21 November 2021 silam.
Tetapi kembali diunggah oleh akun Facebook Khoe Seng Seng, pada Selasa (11/7) kemarin. Hingga Rabu (12/7) pagi, unggahan tersebut mendapat 19 ribu lebih tanda suka, 7.167 komentar dan 3.699 kali dibagikan.
Dalam wawancara tersebut, bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu menegaskan jika rumput di JIS sudah sesuai standar FIFA.
Menurutnya, rumput yang digunakan di JIS hasil perpaduan dari rumput jenis hybrid, sintetis dan rumput alami. Bahkan menurut Anies, rumput tersebut didatangkan dari dalam negeri. Yakni dari lereng Gunung Merapi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. "Rumputnya pun rumput yang berstandar FIFA. Saya kumpulin teman-teman, tanya, kira-kira dari negara mana rumput berstandar FIFA ini, karena spesifik. Dari Boyolali," ujar Anies. "Jadi ada tempat di kaki Gunung Merapi yang di situ adalah tempat untuk penumbuhan rumput yang berstandar FIFA, dan itu yang diekspor ke mana mana, itu kita kelewatan tu," sambungnya.
Dikatakan Anies, pembibitan rumput tersebut dilakukan oleh salah satu perusahaan di Boyolali. Saat membangun JIS, pihaknya mengambil bibit dari perusahaan tersebut dan kemudian dikembangkan di Jakarta.
"Jadi sebetulnya potensinya itu luar biasa. Kita kembangkan di Jakarta, ditumbuhkan, lalu dipasang," urainya.
Penggunaan rumput sintetis atau hybrid di JIS, lanjut Anies, sangat diperlukan untuk mengikat akar rumput alami yang didatangkan dari Boyolali. Sehingga memudahkan untuk pemeliharaan.
"Rumput sintetis itu jadi potongan potongan dan jika ada masalah itu bisa diangkat," jelasnya.
Anies menambahkan, dari awal pembangunan stadion berkapasitas 82 ribu penonton tersebut sudah berstandar FIFA. Selain arsitek yang memiliki lisensi, rancangannya harus sesuai dengan seluruh persyaratan yang dimiliki oleh FIFA. "Jadi tidak bisa kita standar FIFA-nya di ujung. Dari awal itu, yang mengerjakannya, arsiteknya, gambarnya, itu semua orang-orangnya yang harus berlisensi. Dan memang perancangannya oleh sebuah perusahaan dari Inggris, Hongkong. Karena merekalah yang mempunyai lisensi merancang stadion yang memenuhi syarat FIFA," ungkapnya.Anies yakin saat diresmikan JIS akan menjadi stadion terbaik di dunia. Stadion tersebut, lanjut Anies memiliki sejumlah kelebihan. Di antaranya platinum green building, atau bangunan ramah lingkungan berlevel platinum dari tiga level yang ada. Yakni silver, gold dan platinum. "Dari awal kita bilang, jangan membuat stadion ini hebat di tahun 2021, tapi dia hebat tahun 2041. Supaya orang lihat pada saat itu masih relevan. Jangan sampai hari ini hebat, 20 tahun lagi audited pak," tandasnya.
Persyaratan FIFA lainnya yang juga dipenuhi Anies adalah 2 lapangan latih yang ada di satu kompleks JIS. Rumput kedua lapangan latih tersebut selevel dengan yang digunakan di lapangan utama JIS.
"Rumputnya harus sama dengan rumput yang dipakai di dalam stadion. 100 persen sama 2 lapangan latih itu," katanya.
Dalam perbincangan dengan topik sepakbola itu Dahlan Iskan juga mengaku secara langsung memantau proses pembangunan JIS.
"Saya dua kali meninjau proyek itu, tanpa memberitahu pak Anies. Saya datang ke sana, waktu itu lagi diberitakan akan ada stadion. Saya pingin tahu bener apa enggak, ternyata betul ada prosesnya," ucapnya.