Klub Barcelona U-18 Pernah Main di JIS, Pengamat Sepak Bola: Mereka Tak Komplain, Rumput Dibilang Bagus
Klub junior Atletico Madrid dan Barcelona bertanding di JIS tahun 2022, tidak ada komplain soal rumput.
Bung Kus menilai, jenis dan kondisi rumput yang digunakan di lapangan JIS tidak memiliki masalah.
Barcelona U-18 Pernah Main di JIS, Pengamat Sepak Bola: Mereka Tak Komplain, Rumput Dibilang Bagus
Rumput Jakarta International Stadium (JIS) beberapa hari ini sedang menjadi sorotan publik, karena dinilai tidak sesuai dengan standar Federation Internationale de Football Association (FIFA). Pengamat sepak bola Mohammad Kusnaeni atau Bung Kus turut berkomentar terkait rumput di JIS yang disebut tidak memenuhi standar FIFA. Bung Kus menilai, jenis dan kondisi rumput yang digunakan di lapangan JIS tidak memiliki masalah.
Bahkan, jenis rumput, kata Bung Kus sudah sesuai standar FIFA. Sebagai bukti, katanya saat Klub Atletico Madrid U-18 dan Barcelona U-18 bertanding di JIS tahun 2022, tidak ada komplain soal rumput. "Kalau soal rumput, waktu dibangun dulu, JIS itu menggunakan Zoysia Japonica, sementara di GBK kan Zoysia Matrella, itu dua-duanya FIFA oke, nggak ada masalah. Pada 2022 dipakai Barcelona dan Atletico Madrid, mereka enggak komplain, mereka bilang bagus,” kata Bung Kus saat dikonfirmasi Rabu (5/7). Tak hanya itu, Bung Kus juga menilai JIS sudah layak untuk menggelar pertandingan sepak bola. Pada tahun 2022 Klub Atletico Madrid U-18 dan Barcelona U-18 pernah bertanding di JIS.
“(Pernah) dicoba sama Atletico Madrid dan Barcelona, ingat enggak tahun 2022 bulan April? Mereka menguji stadionnya, rumputnya juga dibilang bagus,” katanya.
Menurut Bung Kus, persoalan rumput lebih kepada jangka waktu penanaman atau pemasangan. Kemudian, jarang dipakai juga menjadi masalah karena membuat kualitas rumput berkurang.
"JIS itu dipakai berapa kali dalam setahun, jarang kan, otomatis perawatannya berkurang juga, beda kalau sering dipakai ya rumput dirawat secara berkala dan serius, sementara ini kan jarang, itu juga yang membuat perawatannya jadi nggak maksimal,"
Kata Bung Kus.
Lebih lanjut, Bung Kus memberikan contoh perawatan rumput lapangan di stadion sepak bola di Inggris. Di Liga Inggris, jelasnya, rumput biasanya dicabut setelah pertandingan selesai dan diganti untuk musim berikutnya. “Yang jelas di mana-mana eranya pakai rumput hybrid, di JIS sudah pakai juga tapi jenisnya beda dengan yang dipakai di GBK. Itu persoalan teknis engga perlu diributkan. Itu ahli mau rumput golf, sepak bola, yang penting dia tahu yang disetujui FIFA apa. Kalau dibilang kualitas menurun ya wajar sudah berapa tahun harus diganti,” tambahnya.
Dia menegaskan jika, Menteri PUPR tidak berhak menyatakan stadion JIS tidak standar FIFA. Karena itu bukan kewenangannya. Seharusnya, yang berhak memberi pernyataan itu adalah FIFA sendiri selaku regulator dari persepakbolaan dunia.
"Kan yang membuat penilaian stadion itu layak atau tidak bukan Kementerian PUPR. Ranah kementerian itu dari standar bangunan, tapi kalau dari kelayakan pertandingan ya lembaga teknis, misal FIFA atau AFC yang memang kompeten dari sisi teknis pelaksanaan pertandingan," katanya Bung Kus.