6 Fakta Penting Menyikat Gigi, Ada Bahaya Mengintai Jika Menggosok Langsung Setelah Makan
Penting untuk mengetahui berbagai fakta menarik tentang menyikat gigi yang benar.
Menyikat gigi dengan rutin merupakan kebiasaan baik yang perlu diterapkan sehari-hari. Bukan tanpa alasan, rajin menyikat gigi dapat menjaga kesehatan gigi dengan baik. Selain itu, kebiasaan ini juga membantu mencegah berbagai masalah kesehatan gigi, seperti gigi berlubang, gigi sensitif, dan lain sebagainya.
Namun, tahukah Anda jika terdapat beberapa fakta menyikat gigi yang jarang diketahui. Mulai dari anjuran untuk tidak langsung menyikat gigi setelah makan, anjuran untuk tidak mneyikat gigi terlalu kuat, hingga anjuran untuk menghindari obat kumur setelah menyikat gigi.
-
Kenapa kita harus rutin menyikat gigi? Untuk itu, sikat gigilah setidaknya dua kali sehari menggunakan pasta gigi dengan fluoride. Biar gigi bisa lebih bersih maksimal, gunakan benang gigi secara teratur dan jangan lupa berkumur dengan air antiseptik untuk membunuh bakteri.
-
Mengapa disarankan untuk menunggu sebelum menyikat gigi? “Kopi bersifat asam, dan dibutuhkan sekitar setengah jam bagi protein saliva Anda untuk memecah asam tersebut di dalam mulut Anda,“ terang Dr. Vera Tang, seorang profesor asisten klinis di NYU College of Dentistry.
-
Kenapa menyikat gigi lebih sering baik untuk kesehatan gigi? Semakin banyak frekuensinya tentu semakin bagus hasilnya karena mengurangi jumlah kuman yang menumpuk,' ujarnya dalam konferensi pers Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2024 di Jakarta Selatan pekan lalu.
-
Mengapa penting untuk menjaga kebersihan gigi? Jelaskan bahwa menggosok gigi mencegah kerusakan gigi dan bau mulut.
-
Kenapa penting sikat gigi sebelum tidur? “Air liur membantu mencegah bakteri menyerang email gigi. Namun, produksi air liur secara signifikan menurun di malam hari, sehingga menggosok gigi sebelum tidur menjadi kritis dalam rutinitas kebersihan mulut Anda. Seiring berjalannya waktu, melewatkan menggosok gigi di malam hari dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan,“
-
Bagaimana cara sikat gigi yang benar? Selain itu, perhatikan langkah menyikat gigi yang benar supaya hasilnya maksimal ya!
Berikut, kami rangkum berbagai fakta menyikat gigi dan penjelasannya, perlu disimak.
1. Hindari Menyikat Gigi Langsung Setelah Makan
Fakta menyikat gigi yang pertama, yaitu hindari menyikat gigi setelah makan. Menyikat gigi segera setelah makan, terutama setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang asam, sebenarnya dapat merusak enamel gigi.
Makanan seperti buah jeruk, tomat, dan minuman berkarbonasi mengandung asam yang dapat melembutkan enamel gigi. Jika gigi langsung disikat saat enamel masih dalam kondisi lemah, gesekan dari sikat gigi dapat mengikis lapisan enamel tersebut, yang berperan penting melindungi gigi dari kerusakan.
Kerusakan enamel gigi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sensitivitas gigi terhadap makanan dan minuman panas, dingin, atau manis, serta meningkatkan risiko karies karena gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan.
Enamel yang rusak juga mengurangi perlindungan untuk lapisan dalam gigi, yang dapat terpapar dan lebih mudah mengalami masalah. Selain itu, kerusakan enamel dapat memengaruhi estetika gigi, menyebabkan perubahan warna atau permukaan yang tidak rata. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat berujung pada masalah lebih serius, seperti infeksi gigi atau abses,
Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk menunggu setidaknya 30 menit sebelum menyikat gigi setelah makan makanan asam. Waktu tunggu ini memberi kesempatan air liur untuk menetralkan asam di mulut dan mengembalikan kekuatan enamel. Dengan begitu, menyikat gigi setelahnya tidak akan merusak gigi dan justru lebih efektif menjaga kebersihan mulut.
2. Menyikat Terlalu Kuat dapat Merusak Gigi
Fakta menyikat gigi yang kedua yaitu dianjurkan untuk tidak menyikat terlalu kuat. Menyikat gigi dengan tekanan terlalu kuat sering kali dianggap dapat membuat gigi lebih bersih, padahal kenyataannya justru sebaliknya.
Tekanan berlebihan saat menyikat dapat merusak lapisan enamel gigi, yaitu lapisan pelindung terluar yang menjaga kekuatan gigi. Ketika enamel terkikis, gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan seperti gigi berlubang, sensitivitas, dan bahkan perubahan warna. Selain itu, menyikat dengan tekanan yang keras juga dapat menyebabkan gusi mengalami resesi, atau penurunan garis gusi, yang bisa membuat akar gigi terekspos.
Alih-alih menggunakan kekuatan yang besar, menyikat gigi yang efektif adalah dengan gerakan lembut dan menggunakan teknik yang benar. Dokter gigi merekomendasikan menyikat dengan gerakan melingkar kecil di seluruh permukaan gigi dan memberikan perhatian khusus pada area garis gusi. Dengan cara ini, gigi tetap bersih tanpa merusak enamel atau jaringan gusi.
3. Sikat Gigi Idealnya Diganti 3 Bulan Sekali
Fakta menyikat gigi yang ketiga yaitu perlu mengganti sikat gigi secara rutin. Mengganti sikat gigi secara rutin, idealnya setiap 3 bulan sekali, sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Seiring waktu, bulu sikat akan aus dan tidak efektif dalam membersihkan plak dan sisa makanan. Sikat gigi yang sudah usang dapat meninggalkan area yang belum dibersihkan, yang berpotensi menyebabkan penumpukan bakteri dan perkembangan masalah gigi seperti gigi berlubang dan penyakit gusi. Dengan mengganti sikat gigi secara teratur, Anda memastikan bahwa sikat tersebut tetap dalam kondisi optimal untuk membersihkan gigi dan gusi dengan baik.
Selain itu, sikat gigi juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri jika tidak diganti secara rutin. Meskipun dibersihkan, bakteri tetap dapat bertahan di bulu sikat, terutama jika sikat disimpan dalam kondisi lembap.
Dengan mengganti sikat gigi setiap 3 bulan, Anda membantu mengurangi risiko infeksi dan menjaga kebersihan mulut secara keseluruhan. Ini adalah langkah sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
4. Durasi Ideal Sikat Gigi 2 Menit
Fakta menyikat gigi yang keempat tentang durasi ideal menyikat gigi. Durasi ideal untuk menyikat gigi yang direkomendasikan oleh dokter gigi adalah setidaknya 2 menit.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka seringkali menyikat gigi hanya dalam waktu kurang dari 1 menit, yang jelas tidak cukup untuk membersihkan semua permukaan gigi dengan efektif.
Dalam waktu 2 menit, Anda dapat memastikan bahwa setiap area di mulut, termasuk bagian depan, belakang, dan sela-sela gigi, mendapatkan perhatian yang memadai. Menyikat gigi selama 2 menit membantu menghilangkan plak dan sisa makanan, yang sangat penting untuk mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Selain itu, menyikat gigi dengan durasi yang cukup juga memberikan kesempatan bagi pasta gigi yang mengandung fluoride untuk bekerja dengan efektif. Fluoride membantu memperkuat enamel gigi dan melindungi gigi dari asam yang dihasilkan oleh bakteri di dalam mulut.
Dengan meluangkan waktu lebih untuk menyikat gigi, Anda tidak hanya menjaga kebersihan mulut, tetapi juga meningkatkan kesehatan gigi secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk membiasakan diri menyikat gigi selama minimal 2 menit setiap kali, agar kebersihan dan kesehatan gigi tetap terjaga.
5. Lebih Dianjurkan Menyikat Gigi Sebelum Sarapan
Fakta menyikat gigi yang kelima yaitu anjuran menyikat gigi sebelum sarapan. Menyikat gigi sebelum sarapan lebih dianjurkan daripada setelahnya karena dapat membantu menghilangkan plak dan bakteri yang menumpuk selama malam.
Saat tidur, produksi air liur berkurang, sehingga mulut menjadi lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri. Dengan menyikat gigi sebelum sarapan, Anda membersihkan gigi dan gusi dari bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan gigi dan bau mulut. Ini membantu menciptakan lingkungan mulut yang lebih bersih dan sehat saat Anda mulai mengonsumsi makanan.
Selain itu, menyikat gigi setelah sarapan, terutama jika Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang asam, bisa berisiko merusak enamel gigi. Makanan seperti buah jeruk atau minuman berkarbonasi mengandung asam yang dapat melemahkan enamel gigi.
Jika Anda menyikat gigi segera setelahnya, gesekan dari sikat gigi dapat mengikis enamel yang sudah melemah. Dengan menyikat sebelum sarapan, Anda tidak hanya melindungi gigi dari kerusakan, tetapi juga memastikan bahwa Anda memulai hari dengan mulut yang bersih dan segar.
6. Hindari Menggunakan Obat Kumur Setelah Sikat Gigi
Fakta menyikat gigi yang terakhir yaitu berkaitan dengan obat kumur. Dianjurkan tidak menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi karena banyak produk obat kumur mengandung bahan yang dapat menghilangkan fluoride yang tertinggal pada gigi setelah menyikat.
Fluoride adalah bahan penting yang membantu memperkuat enamel gigi dan melindungi gigi dari kerusakan, seperti gigi berlubang. Ketika Anda menggunakan obat kumur segera setelah menyikat, kandungan fluoride yang ada di pasta gigi bisa tersapu bersih, sehingga mengurangi manfaat perlindungan yang seharusnya diberikan.
Selain itu, penggunaan obat kumur setelah menyikat gigi dapat mengganggu proses remineralisasi yang terjadi setelah menyikat. Proses ini adalah saat fluoride dan mineral lainnya membantu memperbaiki enamel gigi dan memperkuatnya dari kerusakan lebih lanjut.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari pasta gigi yang mengandung fluoride, sebaiknya tunggu sekitar 30 menit sebelum menggunakan obat kumur, atau pilih untuk tidak menggunakan obat kumur sama sekali setelah menyikat. Dengan cara ini, Anda dapat memastikan bahwa fluoride tetap berfungsi optimal untuk menjaga kesehatan gigi Anda.