Betulkah Lebih Sering Menyikat Gigi Bisa Berdampak Lebih Baik?
Menyikat gigi lebih dari dua kali sehari bisa memberikan manfaat kesehatan yang tak boleh dikesampingkan.
Kesehatan mulut dan gigi yang baik menjadi prioritas bagi banyak orang. Salah satu cara yang paling umum dilakukan untuk menjaga kebersihan gigi adalah dengan menyikat gigi secara rutin. Umumnya, para pakar kesehatan gigi merekomendasikan menyikat gigi dua kali sehari, yaitu setelah makan dan sebelum tidur. Namun, ada juga sebagian orang yang menyikat gigi lebih dari dua kali sehari dengan tujuan untuk menjaga kebersihan mulut yang lebih optimal. Pertanyaannya, apakah menyikat gigi lebih sering benar-benar memberikan manfaat lebih baik bagi kesehatan gigi, atau justru membawa risiko tertentu?
Menurut Profesor drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D, menyikat gigi lebih dari dua kali sehari sebenarnya dapat memberikan manfaat tambahan bagi kesehatan mulut. "Semakin banyak frekuensinya tentu semakin bagus hasilnya karena mengurangi jumlah kuman yang menumpuk," ujarnya dalam konferensi pers Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2024 di Jakarta Selatan pekan lalu.
-
Apa manfaat sikat gigi rutin? Kebiasaan menyikat gigi secara rutin memiliki banyak manfaat, termasuk mencegah penumpukan plak dan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan pada gigi.
-
Kenapa kita harus rutin menyikat gigi? Untuk itu, sikat gigilah setidaknya dua kali sehari menggunakan pasta gigi dengan fluoride. Biar gigi bisa lebih bersih maksimal, gunakan benang gigi secara teratur dan jangan lupa berkumur dengan air antiseptik untuk membunuh bakteri.
-
Bagaimana cara sikat gigi yang benar? Selain itu, perhatikan langkah menyikat gigi yang benar supaya hasilnya maksimal ya!
-
Bagaimana sikat gigi khusus membantu membersihkan gigi? Sikat gigi khusus untuk behel biasanya memiliki bulu halus dengan model V-cut dan kepala kecil, yang efektif untuk membersihkan gigi dan celah di antara kawat gigi, termasuk bagian belakang.
-
Bagaimana menjaga nafas segar dengan sikat gigi? Sikat gigi setidaknya dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur. Jangan lupa gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride untuk membantu mencegah kerusakan gigi.
-
Bagaimana merawat sikat gigi? Pertama, pastikan sikat gigi selalu kering setelah digunakan. Setelah menyikat gigi, pastikan untuk menyeka sikat gigi dengan handuk atau tisu kering untuk menghilangkan sisa air di sikat gigi. Hal ini akan mencegah pertumbuhan bakteri yang berkembang dalam kelembapan.
Hal ini berarti bahwa dengan menyikat gigi lebih sering, kita dapat mencegah penumpukan sisa makanan yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri penyebab kerusakan gigi.
Bakteri yang menumpuk di mulut akibat sisa makanan akan mengubah suasana mulut menjadi asam. Kondisi ini, menurut Prof. Suryono, bukan disebabkan oleh bakteri secara langsung, melainkan karena suasana asam yang dapat merusak permukaan gigi.
"Suasana asam ini yang merusak permukaan gigi kita. Bukan kuman yang merusak permukaan gigi," jelasnya. Oleh karena itu, membersihkan mulut lebih sering dengan menyikat gigi dapat membantu mencegah kerusakan pada lapisan enamel gigi.
Perspektif Agama dan Kesehatan
Selain dari sudut pandang kesehatan, Prof. Suryono juga menyebutkan bahwa kebiasaan menyikat gigi lebih sering dapat dilihat dalam perspektif agama, khususnya dalam ajaran Islam. Dalam tradisi Islam, dianjurkan untuk menjaga kebersihan mulut melalui praktik bersiwak atau menggosok gigi setiap kali berwudu.
"Jika tidak memberatkan umat, sebaiknya setiap kali berwudu dilakukan siwak atau menggosok gigi," katanya. Menurut Suryono, ini berarti seseorang yang taat menjalankan ibadah wudu bisa menyikat gigi minimal lima kali sehari, yang menunjukkan hubungan langsung antara frekuensi menyikat gigi dan peningkatan kebersihan mulut.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa semakin sering seseorang menyikat gigi, maka semakin baik status kebersihan mulut atau oral hygiene-nya. Oleh karena itu, kebiasaan menyikat gigi lebih sering, dengan teknik yang benar, dapat mendukung kebersihan mulut yang optimal dan menjaga gigi tetap sehat.
Abrasi Gigi dan Teknik Menyikat yang Tepat
Namun, di balik manfaat menyikat gigi lebih sering, muncul kekhawatiran apakah kebiasaan ini bisa menyebabkan kerusakan, seperti abrasi gigi. Abrasi gigi adalah kondisi di mana lapisan enamel gigi terkikis akibat gesekan yang berulang. Meski demikian, menurut Prof. Suryono, risiko abrasi dapat diminimalkan jika teknik menyikat gigi yang digunakan benar.
"Jadi, jika dilakukan dengan gerakan yang benar dan menggunakan bulu sikat yang lembut, maka menyikat gigi berulang (lebih dari dua kali sehari) tidak akan menyebabkan abrasi gigi," jelasnya.
Abrasi gigi biasanya disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama, penggunaan sikat gigi dengan bulu yang terlalu keras. Sikat gigi dengan bulu keras dapat menyebabkan kerusakan pada enamel gigi jika digunakan terlalu sering. "Biasanya memilih bulu sikat yang hard atau keras," ujar Suryono. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilih sikat gigi yang memiliki bulu lembut agar tidak merusak lapisan luar gigi.
Faktor kedua adalah teknik menyikat gigi yang salah. Gerakan menyikat yang terlalu agresif atau menggunakan gerakan maju mundur yang tidak terkendali dapat menyebabkan abrasi gigi.
"Gerakan maju mundur dan gerakan yang tidak terkendali (itu membuat gigi abrasi). Jangankan gigi, tembok kalau diberi sikatan yang tinggi akan rusak," tambahnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperhatikan teknik menyikat gigi yang benar, yaitu dengan gerakan memutar atau melingkar yang lembut.