8 Gejala Alergi Panas dan Cara Mencegahnya, Perlu Diketahui
Cuaca panas dapat menyebabkan kondisi alergi bagi sebagian orang.
Bagi sebagian orang, cuaca dingin sering kali menyebabkan kondisi alergi yang mengganggu. Orang yang sensitif terhadap udara dingin, kerap mengalami keluhan gatal, ruam, hingga kulit yang mengelupas. Bukan hanya udara dingin, udara panas ternyata juga bisa menyebabkan alergi.
Dalam hal ini, penting diketahui berbagai gejala alergi panas yang perlu diperhatikan. Selain gejala, perlu juga dipahami langkah pencegahan yang baik untuk meminimalisir risiko. Berikut kami rangkum berbagai gejala alergi panas hingga langkah pencegahannya yang perlu diketahui.
-
Apa saja gejala alergi makanan? Gejala alergi makanan bisa bervariasi tergantung dengan penyebabnya. Berikut gejala alergi makanan dan cara mengatasinya yang merdeka.com lansir dari Healthline:
-
Bagaimana mencegah penyakit akibat cuaca panas? Untuk mencegah penyakit-penyakit akibat cuaca panas, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, seperti: • Minum banyak air putih atau minuman yang mengandung elektrolit untuk mengganti cairan yang hilang. • Hindari minuman beralkohol, berkafein, atau manis karena bisa meningkatkan dehidrasi. • Kenakan pakaian yang longgar, ringan, dan berwarna terang untuk membantu tubuh mengeluarkan panas. • Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 15 untuk melindungi kulit dari sinar matahari. • Hindari aktivitas fisik yang berat di bawah terik matahari, terutama pada siang hari. • Istirahat di tempat yang sejuk dan berventilasi baik jika merasa lelah atau pusing.
-
Bagaimana cara mengatasi gejala alergi makanan? Gejala alergi makanan bisa bervariasi tergantung dengan penyebabnya. Berikut gejala alergi makanan dan cara mengatasinya yang merdeka.com lansir dari Healthline:
-
Apa saja penyakit akibat cuaca panas? Berikut adalah beberapa penyakit akibat cuaca panas yang wajib kita waspadai. Heat stroke atau sengatan panas Ini adalah kondisi yang paling serius dan berbahaya akibat cuaca panas. Heat stroke terjadi ketika suhu tubuh naik hingga 41°C atau lebih, dan sistem pengaturan suhu tubuh gagal berfungsi. Gejala heat stroke antara lain kulit kering dan merah, gangguan mental atau perilaku, kejang, koma, atau bahkan kematian. Heat stroke membutuhkan penanganan medis segera. Heat exhaustion atau kelelahan akibat panas Ini adalah kondisi yang lebih ringan daripada heat stroke, tetapi tetap perlu diwaspadai. Heat exhaustion terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit akibat keringat berlebih. Gejala heat exhaustion antara lain kulit lembap dan pucat, pusing, mual, muntah, lemah, denyut jantung cepat, dan tekanan darah rendah. Kram otot akibat panas Ini adalah kondisi yang paling ringan akibat cuaca panas. Kram otot terjadi ketika otot-otot kaki, tangan, atau perut berkontraksi secara tiba-tiba dan menyakitkan. Hal ini disebabkan oleh kekurangan cairan dan garam dalam tubuh. Ruam panas atau biang keringat Ini adalah kondisi yang terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat dan menyebabkan ruam merah atau benjolan kecil pada kulit. Ruam panas bisa gatal dan menyengat. Ruam panas biasanya muncul di area tubuh yang tertutup pakaian atau lipatan kulit, seperti leher, dada, punggung, ketiak, atau selangkangan. Dehidrasi Ini adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kekurangan cairan dan elektrolit. Gejala dehidrasi antara lain haus, mulut kering, mata cekung, kulit kusam, urine berwarna gelap, dan pusing. Dehidrasi bisa sebabkan gangguan fungsi ginjal, otak, jantung, dan darah. Luka bakar matahari atau sunburn Ini adalah kondisi yang terjadi ketika kulit terlalu lama terpapar sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Gejala luka bakar matahari antara lain kulit merah, bengkak, panas, nyeri, atau melepuh. Luka bakar matahari bisa meningkatkan risiko kanker kulit di kemudian hari.
-
Gejala apa yang muncul saat alergi udara dingin? Gejala alergi dingin yang tidak mengancam jiwa tetapi serius dapat meliputi:gatal-gatal merah dan berbekas sensasi terbakar pada kulit yang terkena saat tubuh menghangatbengkak di tempat yang terpapar udara dingindemam sakit kepalanyeri sendi kelelahan gelisah
-
Gimana cara mengurangi risiko panas? Untuk mengurangi potensi masalah panas berlebih, beberapa Apple Store di Tiongkok menyarankan pelanggan untuk menggunakan kabel USB-C milik Apple.
Mengenal Alergi Panas
Sebelum dijelaskan gejala alergi panas, perlu dipahami dahulu apa itu alergi panas. Alergi cuaca panas adalah kondisi di mana tubuh mengalami reaksi berlebihan terhadap suhu panas, yang sering kali disebabkan oleh ketidakmampuan hipotalamus dalam mengatur suhu tubuh. Hipotalamus berfungsi sebagai pusat pengendalian suhu, yang memproses informasi dari sistem saraf dan mengaktifkan mekanisme pendinginan, seperti berkeringat. Namun, pada individu dengan alergi cuaca panas, hipotalamus mungkin tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan intoleransi terhadap suhu panas.
Ketidakmampuan tubuh untuk menyesuaikan suhu panas dapat mengakibatkan berbagai gangguan, termasuk ruam, gatal, dan reaksi alergi yang lebih serius seperti syok panas. Gejala ini muncul ketika tubuh tidak dapat mendinginkan dirinya secara efektif, mengakibatkan akumulasi panas berlebihan yang mengganggu fungsi normal organ. Oleh karena itu, penting bagi individu yang mengalami alergi cuaca panas untuk menghindari paparan suhu ekstrem dan mencari cara alternatif untuk mendinginkan tubuh agar terhindar dari risiko kesehatan yang lebih serius.
Gejala Alergi Panas
Setelah mengetahui apa itu alergi panas, selanjutnya dijelaskan gejala yang perlu diperhatikan. Seseorang yang mengalami alergi panas, biasanya mengalami berbagai gejala. Berikut beberapa gejala alergi panas yang perlu diperhatikan:
- Ruam Kulit: Salah satu gejala yang paling umum adalah munculnya ruam merah pada kulit. Ruam ini biasanya terasa gatal dan timbul setelah terkena panas, seperti paparan sinar matahari yang berlebihan atau berkeringat.
- Bintik-bintik Kecil (Biduran): Alergi panas juga dapat menyebabkan biduran atau bintik-bintik kecil yang berwarna merah atau putih. Biduran biasanya muncul di area tubuh yang terkena panas seperti wajah, leher, atau lengan.
- Rasa Panas atau Terbakar pada Kulit: Sebagian orang mungkin merasakan sensasi terbakar atau panas pada kulitnya, terutama di area yang mengalami ruam atau biduran.
- Pembengkakan pada Area Tertentu: Pada beberapa kasus, area yang terkena panas dapat mengalami pembengkakan, terutama jika alergi panas sudah cukup parah.
- Rasa Gatal yang Intens: Rasa gatal bisa menjadi sangat mengganggu, dan terkadang membuat penderita sulit untuk tidak menggaruk, yang bisa memperburuk kondisi kulit.
- Lepuhan Kecil: Pada beberapa orang, alergi panas dapat menyebabkan munculnya lepuhan kecil berisi cairan di permukaan kulit yang bisa sangat mengganggu dan perih.
- Kulit Mengelupas: Setelah ruam atau lepuhan mereda, kulit mungkin akan mengelupas atau menjadi kering, terutama di area yang sebelumnya terkena alergi.
- Kulit yang Sensitif Terhadap Sentuhan: Pada sebagian kasus, kulit bisa menjadi sangat sensitif bahkan terhadap sentuhan ringan, menimbulkan rasa tidak nyaman.
Cara Mencegah Alergi Panas
Setelah mengetahui gejala alergi panas, terakhir dijelaskan bagaimana langkah pencegahannya. Cara pencegahan alergi panas, perlu dilakukan kombinasi beberapa hal. Mulai dari menghindari apparan sinar matahari langsung, penggunaan tabir surya, memilih baju yang menyerap keringat, hingga menghindari aktivias berat. Berikut beberapa cara untuk mencegah alergi panas yang bisa dilakukan:
- Hindari Paparan Sinar Matahari Langsung: Usahakan untuk menghindari paparan sinar matahari di jam-jam puncak (biasanya antara pukul 10.00 hingga 16.00). Jika harus keluar, gunakan pelindung seperti topi, payung, atau pakaian yang menutupi tubuh dengan baik.
- Gunakan Tabir Surya: Oleskan tabir surya dengan SPF yang sesuai untuk melindungi kulit dari sinar UV. Pilihlah tabir surya yang lembut dan sesuai untuk kulit sensitif agar tidak menimbulkan iritasi tambahan.
- Kenakan Pakaian yang Menyerap Keringat: Pilih pakaian yang terbuat dari bahan alami seperti katun, yang dapat menyerap keringat dengan baik dan membiarkan kulit "bernapas". Hindari pakaian yang ketat dan berbahan sintetis.
- Mandilah Secara Teratur: Mandi secara teratur, terutama setelah berkeringat, dapat membantu membersihkan kotoran dan bakteri yang dapat memperparah kondisi kulit. Gunakan air dingin atau suam-suam kuku, dan hindari mandi dengan air panas.
- Tetap di Tempat Sejuk: Usahakan untuk berada di lingkungan yang sejuk dan berventilasi baik. Gunakan kipas angin atau AC jika berada di dalam ruangan agar suhu tubuh tetap stabil.
- Minum Air yang Cukup: Jaga agar tubuh tetap terhidrasi dengan minum air yang cukup. Hal ini membantu mengatur suhu tubuh dan mencegah panas berlebih yang bisa memicu alergi panas.
- Hindari Aktivitas Fisik Berat di Cuaca Panas: Jika cuaca sangat panas, hindari melakukan aktivitas fisik yang berat karena dapat menyebabkan keringat berlebih dan meningkatkan risiko munculnya gejala alergi panas.
- Gunakan Produk Kulit yang Ringan dan Bebas Iritan: Gunakan produk perawatan kulit yang lembut, bebas pewangi, dan tidak mengandung bahan kimia yang keras. Produk-produk ini akan membantu menjaga kulit tetap tenang dan mencegah iritasi.
- Cegah Stres Berlebihan: Stres dapat memperburuk reaksi alergi. Cobalah mengelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi, olahraga ringan, atau aktivitas yang menenangkan.
- Konsumsi Makanan Bergizi: Makanan yang kaya antioksidan, seperti buah dan sayuran, dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit dan daya tahan tubuh, sehingga lebih mampu melawan alergi atau iritasi akibat panas.