80 Persen Pasien COVID-19 di Bantul Tidak Bergejala, Ini 3 Faktanya
Merdeka.com - Keberadaan virus Corona di kehidupan sehari-hari masyarakat sulit dideteksi. Hal ini dikarenakan oleh berbagai faktor, salah satunya adanya penderita yang tidak bergejala alias OTG. Kasus seperti itulah yang banyak terjadi di Kabupaten Bantul.
Alih-alih ingin melakukan pelacakan terhadap pasien positif, kasus penularan terjadi dari para orang tanpa gejala yang sulit dideteksi keberadaannya. Di kabupaten itu, orang tanpa gejala menyumbang 80 persen dari pasien COVID-19.
“Dari pengamatan kami sesuai apa yang disampaikan Jubir Nasional bahwa 80 persen dari pasien COVID-19 saat ini tidak bergejala, terbukti kasus di Bantul sejalan dengan pernyataan itu. Hampir sebagian besar pasien COVID-19 di Bantul tanpa gejala,” ujar Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharja dikutip dari Antara. Berikut selengkapnya:
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Apa saja penyakit yang diderita warga Bantargebang? Pemkot Bekasi mengakui warga di sekitar TPST rentan mengalami masalah kesehatan. Misalnya, gangguan pernapasan, kulit hingga diare.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa yang tidak disadari oleh 70% penderita? Dalam acara Kemencast Kementerian Kesehatan pada 17 Juli 2024, Profesor Dr. dr. Pradana Soewondo SpPD-KEMD menyatakan bahwa sekitar 70 persen orang dengan kadar gula darah tinggi tidak menyadari bahwa mereka telah memasuki fase diabetes.
Hanya Dua Orang yang Bergejala
©PATRICK HERTZOG/AFP
Agus mengatakan total pasien positif yang merupakan warga Bantul per Senin (18/5) adalah 34 orang. Semua pasien itu tersebar di beberapa rumah sakit baik rumah sakit yang ada di Bantul maupun rumah sakit yang ada di kabupaten lain di DIY. Dari kasus baru yang ditemukan, terlacak dia tertular oleh pasien positif yang juga merupakan seorang OTG (orang tanpa gejala).
“Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kasus positif di Bantul saat ini ada 34 orang, dan hanya dua orang yang bergejala. Sudah sejak seminggu lalu semuanya tanpa gejala,” ujar Agus dikutip dari Antara.
Pentingnya Menerapkan Physical Distancing
©2020 Merdeka.com
Agus menambahkan, karena adanya pasien OTG itu, physical distancing penting untuk diterapkan apabila berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, penting juga untuk menggunakan masker. Hal itu dikarenakan kita tidak tahu apakah orang itu membawa virus meski tidak merasakan sakit atau OTG.
“Sehingga menghindari kerumunan, selalu pakai masker apabila terpaksa keluar rumah, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum menyentuh wajah, selalu mandi setelah bepergian, dan menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya perlu dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19,” terang Agus dilansir Antara.
Persebaran Rumah Sakit untuk Pasien Kasus Positif COVID-19 di Bantul
©2020 Merdeka.com/gudeg.net
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Bantul Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan, per 18 Mei pukul 20.00 data kasus pasien yang sedang rawat inap untuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) ada 21 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) ada 21 orang, pasien konfirmasi positif ada 34 orang, dan ODP 4 orang.
“Rumah sakit yang merawat pasien positif yaitu RSPAU Hardjolukito dua orang, RS Bethesda dua orang, Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 18 orang, RS Panembahan Senopati 7 orang, RS JIH 2 orang, RSU PKU Bantul dua orang, dan RS Elizabeth 1 orang,” jelas Sri Wahyu dilansir dari Antara. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya dilaporkan, ada satu pasien Mpox di Pulau Dewata itu.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMycoplasma merupakan bakteri penyebab utama pneumonia misterius di China.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPenjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membantah sebanyak 4.723 atau 90 persen penyandang disabilitas di Cakung yang belum mendapatkan bansos.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, kurang lebih 11 ribu anak per tahun yang terdiagnosis kanker.
Baca SelengkapnyaSelain Kota Semarang, disusul Kabupaten Kendal terdapat temuan 129 kasus HIV dan Kabupaten Jepara 127 kasus HIV
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya