Anak Muda Disebut Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental, Ini Penjelasan Sosiolog UGM
Kondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda.

Kondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda. Beragam faktor bisa menjadi pemicunya.

Anak Muda Disebut Rentan Alami Gangguan Kesehatan Mental, Ini Penjelasan Sosiolog UGM
Kasus bunuh diri juga akhir-akhir ini marak terjadi di kalangan anak muda.

Dewasa ini, banyak anak muda yang mengalami gangguan kesehatan mental.

Kondisi mengkhawatirkan ini menjadi perhatian banyak akademisi, termasuk Sosiolog UGM Wahyu Kustiningsih.
“Ada beban dan disabilitas yang cukup besar terkait dengan kondisi kesehatan mental, terutama di antara mereka yang masalahnya dimulai sejak masa muda”
ungkap Sosiolog UGM Wahyu Kustiningsih, dikutip dari Ugm.ac.id.

Lalu mengapa banyak anak muda yang mengalami gangguan kesehatan mental?
Wahyu menjelaskan bahwa kondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda. Beragam faktor bisa menjadi pemicunya. Mulai dari pengaruh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, persoalan sosial, ekonomi, hingga budaya.

Wahyu menambahkan, pengalaman traumatis termasuk kejadian buruk di masa kecil juga mempengaruhi mental anak muda di seluruh dunia, umumnya pada situasi setelah konflik maupun bencana. Pengalaman traumatis itu misalnya kematian orang tua, pelecehan, maupun saat menjadi pengungsi. “Sebuah studi juga menyebutkan masalah kesehatan mental pada remaja berhubungan dengan tingkat pendidikan dan wilayah tempat tinggal,” kata Wahyu.
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan bahwa kelompok anak muda tertentu juga memiliki risiko terutama pada kondisi kesehatan mental. Persoalan lainnya adalah stigma di kalangan anak muda yang juga menjadi tantangan besar bagi tumbuh kembang kesehatan mental mereka.

Sebagai langkah solusi, Wahyu menuturkan harus ada upaya untuk memperluas dan memperbanyak layanan kesehatan mental. Ia mengatakan bahwa kampus-kampus di Indonesia sudah mulai menginisiasi pusat krisis untuk mengurai persoalan kesehatan mental mahasiswa dan warga kampus lain.

Hanya saja masih banyak juga yang belum bisa membangun pusat krisis untuk kesehatan mental ini. Sementara di sisi lain hingga saat ini belum ada data pasti terkait masalah kesehatan jiwa dan kebutuhan anak muda di masa transisi. Padahal data itu diperlukan untuk memetakan dan mengurai persoalan yang ada.

