Band GIGI Ceritakan Tur Konser Ngabuburit Selama Ramadan, Tampil hingga 34 Kali

Merdeka.com - Pada tahun 2004, Gigi mencoba gebrakan baru di perjalanan kariernya. Mereka merilis album religi pertama yang berjudul Raihlah Kemenangan.

Tujuan Armand, Thomas, Budjana dan Hendy merilis album berisi 10 lagu itu adalah mereka ingin memperkenalkan lagu religi kepada kawula muda. Sedangkan untuk strategi promosi, mereka pada saat itu langsung ngebut dengan tur di 15 kota di Pulau Jawa.

Tur yang bertajuk Konser Ngabuburit itu ternyata sukses. Bahkan berlangsung beberapa tahun setiap bulan Ramadan.

Banyak Kenangan

Instagram - GIGI

Baru-baru ini, para anggota Gigi mengenang momen kesuksesan mereka dalam menjalani tur. Hal itu diungkapkan mereka dalam video yang diunggah di kanal YouTube resmi Gigi.

Dewa Budjana awalnya mengaku kebingungan ketika tawaran tur itu datang padanya. Pasalnya, bulan Ramadan sebelum-sebelumnya ia jalani tanpa agenda konser.

"Tur Ngabuburit itu kita dari tahun 2004, berhenti di tahun 2014 atau 2018," ungkap Dewa Budjana.

"Banyak kenangan yang berkesan, terutama yang awal ya. Apa lagi sempat bingung kalau main di waktu puasa," tambahnya.

Sebulan 34 Kali

Pemilik nama lengkap I Dewa Gede Budjana mengenang bahwa pada saat itu Gigi pernah konser sebanyak 34 kali selama bulan Ramadan. Salah satu yang tak terlupakan dari tur konser itu adalah ketika mereka berkolaborasi dengan Sujiwo Tejo dan Gito Rollies.

"Pernah kita dulu manggung sehari dua kali. Pernah juga 34 kali manggung dalam sebulan," jelas Dewa Budjana.

"Sujiwo Tejo juga pernah ikut, gantiin Kang Gito pas awal-awal," imbuhnya.

Pelopor

Menurut Armand Maulana, Gigi dengan tur beserta konsep tausiahnya itu bisa dibilang menjadi pelopor untuk menggelar konser musik di bulan Ramadan. Sebelumnya, pihak kepolisian dan pemerintah tak pernah mengizinkan konser musik di bulan ramadan.

"Jadi sebenernya, konser musik tahun 90-an sampai 2000 sebelum adanya Gigi Tur Konser Ngabuburit itu tidak boleh. Tidak diizinkan," ucap Armand Maulana.

"Mungkin konsep kita itu kuat, kita juga mengeluarkan album religi. Akhirnya polisi dan pemerintah daerah mengizinkan," pungkasnya.