Berkat Program Desa BRIlian, Anak Para Pelaku UMKM di Desa Sambirejo Sleman Dapat Beasiswa Sekolah
Dengan adanya beasiswa itu, uang yang sebelumnya untuk biaya sekolah anak bisa dialihkan untuk menambah modal usaha.

Dengan adanya beasiswa itu, uang yang sebelumnya untuk biaya sekolah anak bisa dialihkan untuk menambah modal usaha.

Berkat Program Desa Brilian, Anak Para Pelaku UMKM di Desa Sambirejo Sleman Dapat Beasiswa Sekolah
Program Desa BRIlian dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Desa Sambirejo turut berkontribusi dalam mengembangkan sektor UMKM penduduk setempat.
Di samping memberikan pelatihan atau bantuan alat produksi, mereka juga memberikan uang beasiswa untuk anak-anak pelaku UMKM yang masih bersekolah.
Salah satu pelaku UMKM yang menerima beasiswa itu adalah Harsono (52). Anaknya yang tengah menempuh pendidikan SMK, Afifah Ida Isnaini (18), memperoleh beasiswa pendidikan sebesar Rp5 juta dari Program Desa BRIlian BRI pada tahun 2022 lalu.
Harsono merupakan seorang pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Sambirejo, Kecamatan, Prambanan yang sehari-hari memproduksi keripik kimpul.
“Saya merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan beasiswa itu. Biaya sekolah anak saya yang harusnya dalam setahun habis Rp7 juta, dengan adanya bantuan itu kita hanya mengeluarkan Rp2 juta karena sisanya sudah dibantu BRI,”
kata Harsono saat ditemui Merdeka.com di rumahnya pada Sabtu (2/3).
Afifah merupakan satu dari 20 anak dari para pelaku UMKM di Desa Sambirejo yang memperoleh uang beasiswa sekolah dari BRI. Kini Afifah duduk di bangku kelas 3 di SMK Muhammadiyah Prambanan dan bersiap untuk melanjutkan studi ke jenjang berikutnya.
“Saya mau lanjut ke STIPRAM (Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta). Nanti kalau sudah lulus mau menekuni bidang pariwisata,” kata Afifah.
Selain Harsono, ada pula Ririn (44) yang anaknya juga memperoleh beasiswa pendidikan sejumlah Rp5 juta dari BRI. Anaknya, Rida Ayu Puspita Sari (18), kini duduk di bangku kelas 3 di SMK Negeri 1 Depok.

Ririn mengambil uang itu secara terpisah, Rp3 juta di tahun pertama anaknya sekolah, lalu sisa Rp2 juta rencananya ia ambil saat anaknya kelak akan lulus sekolah.
“Kalau langsung diambil Rp5 juta di awal sayang. Soalnya kalau sudah kelas 3 seperti ini pengeluarannya banyak seperti untuk ijazah, wisuda, dan lain-lain,” kata Ririn.
Sehari-hari, Ririn menjual cilok di kawasan wisata Tebing Breksi yang juga masuk wilayah Desa Sambirejo. Penghasilannya tidak menentu. Kalau dipukul rata, pendapatan kotornya Rp100-200 ribu per hari.
Suami Ririn bekerja sebagai tukang tambang batu. Penghasilannya juga tak menentu. Namun setidaknya penghasilan itu cukup kebutuhan sehari-hari keluarga.
Awalnya, bantuan itu diberikan pihak BRI pada pihak Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Sambirejo.
Berikutnya, pengurus BUMDes Desa Sambirejo berkomunikasi dengan Forum Komunikasi (Forkom) UMKM Desa Sambirejo untuk mencari mana keluarga UMKM yang bisa diberi bantuan.
“Kemarin itu kan anggota UMKM mendapat beasiswa. Saya carikan UMKM yang kira-kira anaknya masih sekolah dan butuh biaya. Jadi semua anggota UMKM. Kebanyakan mereka dari sektor UMKM kuliner,”
kata Ketua Forkom UMKM Desa Sambirejo, Aan Permana.
Aan mengatakan kalau beasiswa yang diberikan berbentuk uang tunai sebesar Rp5 juta. Dengan jumlah nominal segitu, ia mengatakan kalau para pelaku UMKM sangat terbantu.
“Dengan jumlah segitu, uang yang sebelumnya dianggarkan untuk anak sekolah bisa dialihkan untuk modal mengembangkan UMKM mereka,” tutur Aan.