Bisnis Daun Kelor di Bantul Sukses Berkat KUR BRI, Begini Perjalanan Kelorida yang Menginspirasi
Kelorida merupakan produk UMKM asal Bantul yang mengolah daun kelor.
Bisnis Daun Kelor di Bantul Sukses Berkat KUR BRI, Begini Perjalanan Kelorida yang Menginspirasi
Bagi sebagian orang, daun kelor identik dengan hal supranatural atau mistis. Banyak yang berpikiran bahwa daun kelor dapat melepaskan kesaktian, melawan jin dan ilmu hitam dan banyak lainnya. Pasalnya, tumbuhan bernama latin Moringa Oleifera ini pada zaman nenek moyang dianggap mampu melindungi gangguan makhluk halus.
Terlepas dari mitos tentang daun kelor yang identik dengan hal mistis, belum banyak yang tahu bahwa daun kelor mempunyai beragam manfaat dan bisa diolah menjadi berbagai produk.
-
Apa manfaat KUR BRI untuk petani melon? Manfaat KUR BRI Fatkul mengajukan KUR di Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan mendapatkan nominal sebesar Rp50 juta. Uang itu ia gunakan untuk membangun greenhouse pertama di lahan sawah milik orang tuanya. Dari hasil panen melon yang ditanam di greenhouse pertama, Fatkul konsisten menabung untuk membangun greenhouse baru di lahan yang sama.
-
Apa dampak program Desa Brilian untuk UMKM? Adanya Program Desa Brilian dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) idealnya bisa membantu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk bisa mengembangkan usahanya. Namun hal itu sepertinya tidak dirasakan Uma Ismawati (47), pedagang Soto Lamongan yang sehari-hari berjualan di bangunan baru itu. Sejak menempati bangunan baru itu, pembelinya justru berkurang. Padahal saat ia masih berjualan di selatan lapangan di mana bangunan itu belum ada, dagangannya lebih laku.
-
Bagaimana BRI membantu Kelompok Tani Jaya Lestari? Wulan bercerita, awal mula klaster tersebut mengenal BRI yakni pada 2010 saat meminjam Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan terus berangsur meningkat hingga saat ini. Pinjaman tersebut menjadi modal awal yang membuat usahanya semakin berkembang. Wulan juga menuturkan, selama ini BRI hadir dalam rangka pendampingan, atau memantau perkembangan klaster dibarengi dengan penyuluhan informasi produk-produk BRI.
-
Gimana BRI bantu Desa Tunjungan buat Kampung Durian? “Dari bantuan CSR tersebut, kami kembangkan Kampung Durian. Kami kelola kebun warga dan kami jadikan tempat wisata. UMKM lokal jalan semua karena menjadi pelengkap kuliner durian,“ jelas Andi.
-
Bagaimana BRI kurasi UMKM di BRILIANPRENEUR? Aspek kurasi yang dilakukan meliputi design inovasi produk, dampak sosial & lingkungan, kemampuan ekspor, pencapaian UMKM dan apresiasi yang pernah diraih oleh UMKM Pendaftar.
-
Bagaimana BUMDes Karangtalun berkolaborasi dengan BRI? Pada tahun 2024, BUMDes Karangtalun melakukan kerja sama dengan BRI dengan mengadakan Pasar Ramadhan di taman kuliner tersebut. 'Kerja sama ini berlanjut ke Desa BRILian. Kemarin baru didaftarkan kalau Desa Karangtalun menjadi desa binaan BRI.
Hal ini yang dilakukan oleh sebuah industri UMKM yang ada di Trirenggo, Bantul, yaitu Kelorida.
Belajar dari Internet
Kelorida merupakan produk UMKM yang mengolah daun kelor. Usaha ini diinisiasi oleh Siti Haida Hutagaol (59) sejak Agustus 2016. Wanita yang akrab disapa Ida ini memulai usahanya bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) yang bermula dari kekalahan dalam ajang Agro Pangan Lestari pada 2015 lalu. Dari kekalahan tersebut, Ida kemudian membuat ide untuk memproduksi olahan daun kelor yang diberi nama Kelorida.
“Awal mula Kelorida bermula dari KWT (Kelompok Wanita Tani) Masahan, Trirenggo, Bantul. Waktu itu kita ikut APL (agro pangan lestari), kita kalah di tahun 2015. Setelah kekalahan tersebut, kita melakukan kunjungan ke Kalibawang. Sehabis kunjungan (dari Kalibawang) itulah kita punya ide membuat Kelorida,”
cerita Ida saat ditemui merdeka.com di rumahnya pada Senin (18/3).
Mengutip situs bantulkab.go.id, dijelaskan bahwa anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Rejeki ini semula tidak mengetahui bahwa kelor memiliki banyak khasiat dan memiliki nilai jual yang tinggi. Setelah mengetahui manfaat yang dihasilkan daun kelor, Ida tertarik membuat berbagai olahan dari daun kelor sejak 2016.
Ida juga menceritakan bahwa sebelum memulai membuat olahan daun kelor, ia melakukan riset di internet bersama anaknya untuk mencari tahu kelebihan daun kelor. Dari informasi yang didapatnya di internet, Ida kemudian mengetahui berbagai manfaat luar biasa daun kelor.
“Saya diminta untuk melakukan riset oleh ketua KWT untuk mencari informasi tentang kelor ini. Lalu saya meminta bantuan kepada anak saya untuk mencari tahu di internet tentang kelor ini punya manfaat apa. Ternyata, hasilnya dahsyat banget. Ternyata di tahun 2013, di luar negeri sana Kofi Annan Sekjen PBB menjadikan kelor sebagai panganan khusus untuk stunting,”
cerita Ida.
KUR BRI Bantu Kelorida Terus Berkembang
Untuk memulai usaha Kelorida, Ida mengandalkan bantuan dari Bank BRI melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mudah dan cepat. Ketika itu di tahun 2016, Ida mendapatkan informasi tentang KUR BRI dari Kapanewon Bantul.
Mengutip situs bri.co.id, KUR diberikan kepada usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi dengan bisnis produktif yang memiliki maksimum pinjaman sebesar Rp50 juta per debitur. Saat itu, Ida mendapat bantuan dari KUR BRI sebesar Rp25 juta. Dengan memanfaatkan KUR BRI itu, Ida memulai usaha Kelorida.
“Pertama atau awal menggunakan KUR bergabung dengan BRI. Kita diundang oleh Kapanewon Bantul untuk pengajuan KUR, dan prosesnya sangat cepat. Kita diberikan pinjaman Rp25 juta,” kata Ida menjelaskan.
Dengan bantuan KUR dari BRI tersebut, Ida menggunakannya untuk membeli kendaraan. Motor yang dibelinya dari KUR BRI itu Ida gunakan sebagai transportasi untuk usahanya.
“Untuk usaha ini saya butuh transportasi, lalu saya gunakan uang KUR untuk membeli motor yang saya manfaatkan untuk usaha Kelorida,” lanjut Ida.
Berkat bantuan KUR dari BRI, Ida mengaku sangat terbantu hingga usahanya berkembang pesat. Ida mengaku berkat bantuan dari KUR BRI, Kelorida sudah bisa ikut pameran hingga tingkat nasional.
“Berkat bantuan KUR BRI, Kelorida bisa berkembang pesat hingga mengikuti pameran tingkat nasional,” kata Ida.
Hingga saat ini, Kelorida bisa menghasilkan berbagai produk olahan dari daun kelor. Dengan begitu, Ida bisa membantu ekonomi keluarga dan masyarakat di sekitar melalui produk olahan daun kelor.
Tentang KUR BRI
Mengutip situs BRI, Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah pinjaman untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). KUR BRI bertujuan untuk calon nasabah yang memiliki usaha produktif dan layak. Selain itu, syarat calon nasabah KUR BRI lainnya adalah belum pernah menerima kredit atau pembiayaan investasi atau modal kerja komersial.
Adapun syarat pengecualian bagi calon nasabah KUR BRI seperti;
1. Kredit konsumsi untuk keperluan rumah tangga
2. Kredit skem/skala ultra mikro atau sejenisnya, dan atau
3. Pinjaman pada perusahaan layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi atau perusahaan pembiayaan berbasis digital.
Dijelaskan bahwa untuk pinjaman hingga Rp100 juta tidak diperlukan ada agunan tambahan sesuai dengan penilaian bank.
Mengutip laman BRI, KUR BRI terdiri dari KUR Mikro, Retail KUR, dan KUR TKI. Berikut penjelasan masing-masing jenis KUR BRI:
KUR Mikro BRI
KUR Mikro BRI adalah kredit modal kerja dan atau investasi dengan plafon sampai dengan Rp50 juta per debitur.
KUR Kecil BRI
Sedangkan KUR Kecil BRI merupakan kredit modal kerja yang investasi kepada debiturnya memiliki usaha produktif dan layak dengan plafon >RP 50 juta sampai dengan Rp500 juta per debitur.
KUR TKI BRI
Terakhir KUR TKI BRi diberikan untuk membiayai keberangkatan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke negara penempatan dengan plafon hingga Rp25 juta.