Bisnis Daun Kelor di Bantul Sukses Berkat KUR BRI, Begini Perjalanan Kelorida yang Menginspirasi
Kelorida merupakan produk UMKM asal Bantul yang mengolah daun kelor.
Bisnis Daun Kelor di Bantul Sukses Berkat KUR BRI, Begini Perjalanan Kelorida yang Menginspirasi
Bagi sebagian orang, daun kelor identik dengan hal supranatural atau mistis. Banyak yang berpikiran bahwa daun kelor dapat melepaskan kesaktian, melawan jin dan ilmu hitam dan banyak lainnya. Pasalnya, tumbuhan bernama latin Moringa Oleifera ini pada zaman nenek moyang dianggap mampu melindungi gangguan makhluk halus.
Terlepas dari mitos tentang daun kelor yang identik dengan hal mistis, belum banyak yang tahu bahwa daun kelor mempunyai beragam manfaat dan bisa diolah menjadi berbagai produk.
-
Apa manfaat utama daun kelor? Daun kelor sering kali dipandang sebelah mata, tetapi sebenarnya memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Tanaman ini kaya akan nutrisi yang bermanfaat, termasuk kemampuannya dalam menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.
-
Mengapa UMKM Walidayna menggunakan daun kelor? UMKM Walidayna dari Kota Medan berkreasi menciptakan makanan yang berbahan dasar daun kelor
-
Apa manfaat daun kelor untuk kesehatan? Daun kelor, yang mungkin terlihat seperti tanaman hijau liar biasa, sebenarnya memiliki banyak khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Hal ini yang dilakukan oleh sebuah industri UMKM yang ada di Trirenggo, Bantul, yaitu Kelorida.
Belajar dari Internet
Kelorida merupakan produk UMKM yang mengolah daun kelor. Usaha ini diinisiasi oleh Siti Haida Hutagaol (59) sejak Agustus 2016. Wanita yang akrab disapa Ida ini memulai usahanya bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) yang bermula dari kekalahan dalam ajang Agro Pangan Lestari pada 2015 lalu. Dari kekalahan tersebut, Ida kemudian membuat ide untuk memproduksi olahan daun kelor yang diberi nama Kelorida.
“Awal mula Kelorida bermula dari KWT (Kelompok Wanita Tani) Masahan, Trirenggo, Bantul. Waktu itu kita ikut APL (agro pangan lestari), kita kalah di tahun 2015. Setelah kekalahan tersebut, kita melakukan kunjungan ke Kalibawang. Sehabis kunjungan (dari Kalibawang) itulah kita punya ide membuat Kelorida,”
cerita Ida saat ditemui merdeka.com di rumahnya pada Senin (18/3).
Mengutip situs bantulkab.go.id, dijelaskan bahwa anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Rejeki ini semula tidak mengetahui bahwa kelor memiliki banyak khasiat dan memiliki nilai jual yang tinggi. Setelah mengetahui manfaat yang dihasilkan daun kelor, Ida tertarik membuat berbagai olahan dari daun kelor sejak 2016.
Ida juga menceritakan bahwa sebelum memulai membuat olahan daun kelor, ia melakukan riset di internet bersama anaknya untuk mencari tahu kelebihan daun kelor. Dari informasi yang didapatnya di internet, Ida kemudian mengetahui berbagai manfaat luar biasa daun kelor.
“Saya diminta untuk melakukan riset oleh ketua KWT untuk mencari informasi tentang kelor ini. Lalu saya meminta bantuan kepada anak saya untuk mencari tahu di internet tentang kelor ini punya manfaat apa. Ternyata, hasilnya dahsyat banget. Ternyata di tahun 2013, di luar negeri sana Kofi Annan Sekjen PBB menjadikan kelor sebagai panganan khusus untuk stunting,”
cerita Ida.
KUR BRI Bantu Kelorida Terus Berkembang
Untuk memulai usaha Kelorida, Ida mengandalkan bantuan dari Bank BRI melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mudah dan cepat. Ketika itu di tahun 2016, Ida mendapatkan informasi tentang KUR BRI dari Kapanewon Bantul.
Mengutip situs bri.co.id, KUR diberikan kepada usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi dengan bisnis produktif yang memiliki maksimum pinjaman sebesar Rp50 juta per debitur. Saat itu, Ida mendapat bantuan dari KUR BRI sebesar Rp25 juta. Dengan memanfaatkan KUR BRI itu, Ida memulai usaha Kelorida.
“Pertama atau awal menggunakan KUR bergabung dengan BRI. Kita diundang oleh Kapanewon Bantul untuk pengajuan KUR, dan prosesnya sangat cepat. Kita diberikan pinjaman Rp25 juta,” kata Ida menjelaskan.
Dengan bantuan KUR dari BRI tersebut, Ida menggunakannya untuk membeli kendaraan. Motor yang dibelinya dari KUR BRI itu Ida gunakan sebagai transportasi untuk usahanya.
“Untuk usaha ini saya butuh transportasi, lalu saya gunakan uang KUR untuk membeli motor yang saya manfaatkan untuk usaha Kelorida,” lanjut Ida.
Berkat bantuan KUR dari BRI, Ida mengaku sangat terbantu hingga usahanya berkembang pesat. Ida mengaku berkat bantuan dari KUR BRI, Kelorida sudah bisa ikut pameran hingga tingkat nasional.
“Berkat bantuan KUR BRI, Kelorida bisa berkembang pesat hingga mengikuti pameran tingkat nasional,” kata Ida.
Hingga saat ini, Kelorida bisa menghasilkan berbagai produk olahan dari daun kelor. Dengan begitu, Ida bisa membantu ekonomi keluarga dan masyarakat di sekitar melalui produk olahan daun kelor.
Tentang KUR BRI
Mengutip situs BRI, Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah pinjaman untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). KUR BRI bertujuan untuk calon nasabah yang memiliki usaha produktif dan layak. Selain itu, syarat calon nasabah KUR BRI lainnya adalah belum pernah menerima kredit atau pembiayaan investasi atau modal kerja komersial.
Adapun syarat pengecualian bagi calon nasabah KUR BRI seperti;
1. Kredit konsumsi untuk keperluan rumah tangga
2. Kredit skem/skala ultra mikro atau sejenisnya, dan atau
3. Pinjaman pada perusahaan layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi atau perusahaan pembiayaan berbasis digital.
Dijelaskan bahwa untuk pinjaman hingga Rp100 juta tidak diperlukan ada agunan tambahan sesuai dengan penilaian bank.
Mengutip laman BRI, KUR BRI terdiri dari KUR Mikro, Retail KUR, dan KUR TKI. Berikut penjelasan masing-masing jenis KUR BRI:
KUR Mikro BRI
KUR Mikro BRI adalah kredit modal kerja dan atau investasi dengan plafon sampai dengan Rp50 juta per debitur.
KUR Kecil BRI
Sedangkan KUR Kecil BRI merupakan kredit modal kerja yang investasi kepada debiturnya memiliki usaha produktif dan layak dengan plafon >RP 50 juta sampai dengan Rp500 juta per debitur.
KUR TKI BRI
Terakhir KUR TKI BRi diberikan untuk membiayai keberangkatan calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke negara penempatan dengan plafon hingga Rp25 juta.