Blusukan ke Kampung Pengrajin Genteng di Blora, Nenek Usia Hampir 80 Tahun Masih Ikut Produksi
Di desa itu, banyak warga yang berprofesi sebagai perajin genteng, bahkan saat usianya telah lanjut
Di desa itu, banyak warga yang berprofesi sebagai perajin genteng, bahkan saat usianya telah lanjut
Blusukan ke Kampung Pengrajin Genteng di Blora, Nenek Usia Hampir 80 Tahun Masih Ikut Produksi
Desa Balong yang berada di Kecamatan Jepon, Blora, merupakan desa sentra pengrajin genteng. Sehari-hari banyak warga di sana yang memproduksi genteng.
Di pinggir jalan desa, genteng-genteng dijejer rapi untuk dijemur di bawah sinar matahari agar cepat mengering.
-
Apa yang dihasilkan oleh perusahaan genteng di Desa Berjo? Hasil produksi genteng dari Desa Berjo memiliki kualitas yang bagus dan terkenal sejak zaman Belanda dulu.
-
Siapa pemilik perusahaan genteng di Desa Berjo? Dilansir dari kanal YouTube Komunitas Ohol, salah satu perusahaan maju di Desa Berjo adalah milik Pak Juwadi.Ia mengatakan usaha genteng dan batu bata miliknya merupakan warisan kakeknya dulu yang diturunkan kepada orang tuanya.Orang tua Pak Juwadi kemudian mewariskan usaha itu kepadanya.
-
Bagaimana cara perusahaan genteng di Desa Berjo meningkatkan kualitas genteng? Dari hasil penelitian itu, Asosiasi Pameran Tahunan Jogja kemudian memberikan uang muka kepada salah satu pembuat genteng untuk membuat oven sesuai dengan model yang telah ditentukan oleh pejabat dari laboratorium. Ternyata hasilnya berbuah manis. Kualitas genteng menjadi lebih bagus sehingga pesanan-pesanan menjadi lebih banyak dari yang bisa mereka penuhi.
-
Dimana perusahaan genteng Desa Berjo berlokasi? Di sisi barat daya Kabupaten Sleman, terdapat sebuah kawasan perbukitan yang berada di tiga kecamatan sekaligus, yaitu Kecamatan Godean, Seyegan, dan Minggir.
-
Siapa saja yang membantu perajin golok di kampung? Mereka rata-rata juga dibantu oleh sanak keluarga mereka, seperti istri dan anak.
-
Bagaimana warga Desa Kedung Glatik mencari nafkah? Ia mengatakan, warga setempat menggantungkan perekonomian pada hasil hutan.
Suatu hari kanal YouTube Sahabat Al Arif Blora mengunjungi Desa Balong tersebut.
Salah seorang warga langsung mengajak pemilik kanal YouTube itu untuk melihat proses pembuatan genteng.
Sebelum jadi genteng, tanah merah diambil dan dimasukkan dalam plastik berukuran besar. Kemudian dipisah-pisah dan dicetak dengan bentuk menyerupai balok.
Genteng yang baru dicetak biasanya masih lengket. Maka dari itu ia ditaruh di tempat penyimpanan khusus terlebih dahulu. Setelah diangkat, genteng lalu dijemur sampai kering.
Saat ditemui Sahabat Al Arif Blora, Pak Sulis, salah satu pengrajin genteng di sana, tengah membuat tanah merah seperti adonan kue.
Pak Sulis mengaku ia sudah 10 tahun lebih menjalani usaha sebagai pengrajin genteng.
Sehari-hari Pak Sulis mengaku bisa memproduksi 1.000 genteng. Dalam menjalani usahanya, ia dibantu empat karyawan lain.
Sebenarnya warga di sana punya mata pencaharian sebagai petani. Namun saat Sahabat Al Arif mengunjungi desa itu tak ada warga yang bertani. Lahan tani dibiarkan begitu saja karena waktu itu adalah musim kemarau yang panjang.
Pak Sulis mengatakan, genteng hasil produksinya biasanya dikirim hingga luar kota. Harga satuannya adalah Rp1.300.
Di Desa Balong, terdapat banyak rumah-rumah kecil yang tidak ditempati orang. Rupanya rumah-rumah itu berfungsi sebagai lokasi pembakaran genteng. Setelah dijemur sampai kering, genteng-genteng tersebut kemudian menjalani proses pembakaran di rumah-rumah kecil itu.
Warga di Desa Balong sudah memulai aktivitas memproduksi genteng dari pagi hari. Mbah Rami (76) masih kuat ikut kerja memproduksi genteng walau usianya sudah tua.
“Memang orang-orang tua di pedesaan rata-rata masih sehat walau usianya sudah tua. Mungkin karena setiap hari mereka beraktivitas fisik, jadinya setiap hari sama saja seperti olahraga,” kata pemilik akun Sahabat Al Arif Blora.
Warga setempat biasa menyebut rumah pembakaran itu “Jobong”. Satu jobong biasanya memuat 10.000 genteng yang akan menjalani proses pembakaran. Setelah dibakar, genteng kemudian dimasukkan ke dalam truk, untuk selanjutnya siap diantar ke tempat tujuan.
Desa Balong terletak sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Blora. Mulanya desa itu merupakan desa sentra batu bata ekspos.
Melihat sumber daya alamnya yang mumpuni untuk dikembangkan menjadi sentra kerajinan gerabah dan keramik, saat ini desa Balong menjadi sentra kerajinan gerabah dan keramik, selain itu saat ini sedang dikembangkan wisata edukasi pembuatan gerabah dan keramik.