Disebut Jadi Bakal Cawapres Prabowo Subianto, Ini Fakta Sosok Yusril Ihza Mahendra
Yusril Ihza Mahendra digadang-gadang sebagai Bakal Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto. Sosok Yusril curi perhatian.
Nama Yusril Ihza Mahendra mencuat sebagai bacawapres Prabowo Subianto.
Disebut Jadi Bakal Cawapres Prabowo Subianto, Ini Fakta Sosok Yusril Ihza Mahendra
Pendaftaran bakal calon presiden dan calon wakil presiden tengah bergulir. Dua kandidat bacapres dan bacawapres telah mendaftar ke KPU. Diketahui, Ganjar Pranowo berpasangan dengan Mahfud MD sedangkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin.Sosok bacawapres Prabowo Subianto pun menjadi sorotan. Beberapa nama disebut akan mendampingi Prabowo, salah satunya Yusril Ihza Mahendra.
Sosok Yusril Ihza Mahendra dinilai cocok mendampingi Prabowo Subianto. Berikut fakta sosok Yusril Ihza Mahendra.
Yusril Ihza Mahendra lahir di Lalang, Manggar, Belitung Timur pada 5 Februari 1956. Ia anak dari pasangan Idris Haji Zainal Abidin dan Nursiha Sandon. Ayahnya dikenal sebagai penulis naskah dan novel.
Yusril mengenyam pendidikan sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah di tanah kelahirannya. Sejak di bangku sekolah, ia sudah aktif berorganisasi. Yusril menjadi ketua Osis saat SMP dan SMA.
Lulus dari SMA, Yusril menempuh pendidikan di Ilmu Filsafat, Universitas Indonesia UI). Selama kuliah, ia masih aktif berorganisasi. Yusril aktif menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiwa, anggota HMI, dan Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia.
Ia meneruskan kuliahnya di Universitas Indonesia dengan jurusan Hukum Tata Negara. Setelah lulus, Yusril melanjutkan di University of Punjab Pakistan. Ia menempuh pendidikan program master social science. Ia meneruskan program doktoral di Universiti Sains Malaysia.
Yusril berkecimpung di dunia akademisi. Pertama kali ia menjadi dosen di tahun 1983. Ia mengajar di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta, Akademi Ilmu Permasyarakatan, dan Departemen Kehakiman.
Ayah 6 orang anak ini pernah ditunjuk mewakili Indonesia berpidato dalam sidang Komisi Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa. Ia juga ikut menyusun beberapa konvensi PBB, Saat pemerintahan Presiden Soeharto, ia menuliskan naskah pidato unutk presiden.
Yusril ikut mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB). Saat ini ia menjabat sebagai ketua PBB. Kariernya di dunia politik pun dimulai. Ia masuk pemerintahan menjadi Menteri Kehakiman dan HAM di era Gus Dur.
Yusril menjadi Menteri Sekretaris Negara di era SBY. Yusril mendapatkan penghargaan Bintang Bhayangkara Utama di tahun 2004 dan Bintang Mahaputra Adipradana di tahun 2015. Yusril juga kerap menulis jurnal maupun buku.
Namanya mencuat sebagai salah satu bacawapres yang mendampingi Prabowo Subianto. Isu ia telah mengurus berkas bacawapres pun begitu mencuat. Namun hingga kini belum ada keputusan terkait bacawapres Prabowo Subianto.