Dinilai Berpengalaman dalam Berpolitik, Yusril Disebut Cocok Dampingi Prabowo
Di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri (2001-2004), ia diangkat menjadi Menteri Hukum dan HAM.
Yusril sejak lama berkecimpung dalam dunia birokrasi
Dinilai Berpengalaman dalam Berpolitik, Yusril Disebut Cocok Dampingi Prabowo
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dinilai seorang tokoh yang cakap dan berpengalaman di dunia politik. Ia disebut-sebut cocok untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai Bacawapres.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad memperkirakan pasangan bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto berasal dari ketua umum partai politik, termasuk sosok yang memiliki elektabilitas cukup tinggi.
"Kalau dari nama-namanya itu ketua-ketua umum partai, semuanya punya peluang. Dari Airlangga Hartarto (Ketua Umum Golkar), Erick Thohir jelas, itu didominsasi Ketua Umum PAN,"
kata Nyarwi dalam keterangannya, Sabtu (9/9).
merdeka.com
Yusril memiliki pengalaman sangat panjang dan cakap di dunia perpolitikan Tanah Air. Bahkan sudah lama mengenal birokrasi pemerintahan pada masa rezim orde baru.
"Itu potensial juga, dari sisi misalnya. Kita tahu latar belakang dan pengalaman Prof Yusril ini cukup panjang dari (membantu) era pak Soeharto dulu sebagai (bekerja) di Sekretariat Negara," katanya.
Kariernya terus berlanjut pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (1999-2001), Yusril menjadi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Di masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri (2001-2004), ia diangkat menjadi Menteri Hukum dan HAM. Pada era Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2007), ia dipilih menjadi Menteri Sekretaris Negara.
"Di kalangan media atau publik Yusril itu punya kemampuan analitis yang menarik yang bisa jadi referensi secara politik dan tata negara," ujar Nyarwi.
"Saya kira itu potensi, pertanyaanya sejauh mana itu akan menjadi pasangan yang bagus kalau dipasangkan dengan Prabowo. Artinya sejauh mana tingkat elektabilitas. itu harus diuji data-data survei yang baik," tambahnya.