Doa agar Ditutup Aib oleh Allah, Mohon Ampunan dan Kebaikan
Umat muslim dianjurkan untuk memohon doa agar ditutup aib oleh Allah.
Seperti diketahui, setiap orang pasti pernah berbuat dosa atau kesalahan dalam hidup. Ini adalah suatu hal yang wajar, di mana manusia adalah makhluk rapuh dan tidak sempurna. Meski begitu, agama Islam mengajarkan untuk tetap menyimpan aib dan tidak memberitahukannya kepada orang lain.
Bukan hanya itu, Islam juga menganjurkan umat muslim untuk memohon doa agar ditutup aib oleh Allah. Sebab, setiap dosa dan kesalahan dapat terbuka kapan saja, jika Allah menghendaki. Berikut bacaan doa agar ditutup aib oleh Allah dan penjelasan lainnya yang bisa disimak.
-
Apa saja contoh doa agar aib ditutupi? Berikut bunyi bacaan doa agar aib kita ditutupi Allah SWT lengkap Arab, Latin, dan artinya;اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي، وَدُنْيَايَ، وَأَهْلِي، وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيAllahumma inni as'alukal 'afiyah fid dunya wal akhirah, allahumma inni as 'alukal 'afwa wal 'afiyah fi dini wa dunyaya wa ahli wa mali. Allahummastur 'aurati wa amin rau'ati. Allahummahfadhni min baini yadayya wa min khalfi wa 'an yamini wa 'an syimali wa min fawqi. Wa a'udzu bi 'adhamatika an ughtala min tahti.
-
Bagaimana cara meminta perlindungan Allah SWT agar aib tertutup? Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:'Tiada seorang hamba pun yang menutupi cela seorang hamba yang lainnya di dunia, melainkan ia akan ditutupi celanya oleh Allah pada hari kiamat,' (HR Muslim)
-
Doa apa yang bisa dibaca untuk menutup aib? اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيةَ في الدُّنْيَا وَالآخرةِ, اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْراتي وَآمِنْ رَوْعَاي، اللهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمَنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أَغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
-
Kenapa kita butuh doa agar aib ditutupi? Memanjatkan doa agar aib kita ditutupi oleh Allah adalah bentuk kerendahan hati dan kesadaran akan kelemahan diri, sekaligus menunjukkan ketergantungan kita kepada-Nya dalam setiap aspek kehidupan.
-
Apa tujuan doa agar aib tak tersebar? Doa agar aib tidak tersebar bukan hanya permohonan agar terhindar dari pembicaraan buruk orang lain, tetapi juga merupakan bentuk introspeksi diri dan pengakuan atas kesalahan yang pernah dilakukan.
-
Mengapa doa menutup aib penting? Aib sendiri adalah bagian kurang baik dari seseorang di masa lalu yang seharusnya tidak boleh disebarkan.Untuk memohon perlindungan dari Allah SWT, berikut doa menutup aib dalam Islam dilansir dari berbagai sumber.
Pengertian Aib
Sebelum dijelaskan doa agar ditutup aib oleh Allah, perlu dipahami apa itu aib. Dalam Islam, "aib" merujuk pada cacat, kekurangan, atau kesalahan seseorang yang sebaiknya tidak dibuka atau dibicarakan di depan umum, karena dapat merugikan atau merendahkan martabat orang tersebut. Aib bisa berupa dosa, kesalahan, kelemahan, atau kekurangan pribadi yang tidak diketahui banyak orang.
Islam mengajarkan pentingnya menjaga kehormatan dan privasi sesama muslim dengan tidak mengumbar aib mereka. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat." (HR. Muslim). Oleh karena itu, menutup aib orang lain dianggap sebagai perbuatan mulia yang mendatangkan rahmat Allah, sementara membuka atau menyebarkan aib tanpa sebab yang dibenarkan merupakan perbuatan tercela.
Doa agar Ditutup Aib
Setelah memahami pengertian, berikutnya dijelaskan bacaan doa agar ditutup aib oleh Allah. Selain menyimpan aib untuk diri sendiri, umat muslim juga dianjurkan untuk selalu berdoa memohon perlindungan kepada Allah, termasuk agar Allah menutup aib dari dosa yang telah dilakukan. Berikut doa agar ditutup aib oleh Allah yang bisa diamalkan:
Allahummastar 'auraatii wa aamin rau'aatii allahumma akhfidhnii min baini yadayya wa min khalfii wa 'an yamiinii wa 'an syimaali wa min fauqii wa a'uudzu bi'idhaamatika an aghtaala min tahtii.
Artinya: Yaa Allah tutupi auratku (aib-aibku), tenangkanlah aku dari rasa takutku. Yaa Allah jagalah aku dari arah depan dan belakangku, arah kanan dan kiriku, serta dari arah bawahku. Aku belindung dengan kebesaran Mu agar aku tidak dihancurkan dari arah bawahku.”
Mengapa Aib Perlu Disimpan
Setelah menyimak doa agar ditutup aib oleh Allah, selanjutnya dijelaskan mengapa aib perlu disimpan untuk diri sendiri. Dalam ajaran Islam, menyimpan aib sendiri dan tidak menyebarluaskannya kepada orang lain sangat dianjurkan dengan berbagai alasan:
- Menjaga Kehormatan Diri: Dengan menyimpan aib sendiri, seseorang menjaga kehormatan dan martabatnya. Menyebarkan aib pribadi dapat merendahkan citra diri di mata orang lain dan mengurangi rasa hormat mereka terhadap diri Anda.
- Memelihara Rasa Malu (Haya): Islam menekankan pentingnya memiliki sifat "haya" atau rasa malu, yang merupakan bagian dari iman. Mengumbar aib sendiri dapat menghilangkan rasa malu yang merupakan perisai bagi keimanan dan kebaikan.
- Menghindari Fitnah dan Dampak Negatif Sosial: Membuka aib pribadi dapat menimbulkan fitnah, merugikan hubungan sosial, dan bahkan menyebabkan orang lain tergoda untuk mengikuti perbuatan buruk tersebut. Ini dapat menciptakan lingkungan negatif di masyarakat.
- Membuka Peluang untuk Bertobat: Menyimpan aib sendiri memberi kesempatan untuk bertobat dan memperbaiki diri di hadapan Allah tanpa mendapat tekanan sosial atau stigma dari masyarakat. Allah sangat mengasihi orang-orang yang bertobat dan memperbaiki diri.
- Menghindari Dosa Riya (Pamer Dosa): Islam mengajarkan untuk tidak berbangga atau memamerkan dosa. Mengumbar aib diri sendiri sering kali dianggap sebagai bentuk riya, di mana seseorang seolah-olah tidak merasa bersalah atau menyesal atas perbuatannya.
- Mencari Perlindungan dan Ampunan Allah: Dengan menyimpan aib dan memohon ampunan Allah, seseorang menunjukkan penyesalan dan keinginan untuk memperbaiki diri. Allah menjanjikan pengampunan bagi hamba-Nya yang menyesal dan tidak mengulang kesalahan, serta menjaga rahasia diri mereka.
- Menjaga Hubungan Baik dengan Orang Lain: Menyebarkan aib sendiri bisa merusak hubungan dengan keluarga, teman, atau komunitas, karena orang mungkin merasa sulit untuk mempercayai atau menghormati seseorang yang terbuka tentang kesalahannya.
- Menghindari Penghakiman dan Ejekan: Membuka aib pribadi bisa mengundang penghakiman, ejekan, atau cercaan dari orang lain. Islam mengajarkan untuk tidak membuka pintu bagi hal-hal yang dapat menimbulkan rasa malu dan merusak harga diri.
Cara Bertobat dari Dosa dan Kesalahan
Setelah menyimak doa agar ditutup aib oleh Allah, terakhir akan dijelaskan cara bertobat yang dianjurkan. Bertobat dari dosa dan kesalahan dalam ajaran Islam adalah proses kembali kepada Allah dengan penuh penyesalan, berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahan, dan memperbaiki diri. Tobat yang diterima Allah adalah tobat yang dilakukan dengan tulus dan memenuhi syarat-syarat berikut:
- Menyesali Dosa yang Telah Dilakukan (An-Nadam): Seseorang harus merasa benar-benar menyesal atas dosa atau kesalahan yang telah diperbuat. Penyesalan ini adalah inti dari tobat, di mana seseorang menyadari bahwa perbuatannya adalah pelanggaran terhadap perintah Allah dan merasa sedih serta berduka atas perbuatan tersebut.
- Meninggalkan Perbuatan Dosa: Tidak cukup hanya menyesal; seseorang juga harus segera berhenti melakukan dosa tersebut. Tobat yang benar berarti memutuskan secara tegas untuk menghentikan perbuatan dosa dan menghindari segala hal yang dapat membawa kepada dosa tersebut.
- Berjanji untuk Tidak Mengulangi Dosa Tersebut di Masa Depan: Tobat yang diterima harus disertai dengan niat yang tulus dan kuat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Ini berarti berkomitmen untuk menjauhi dosa dan menjaga diri dari godaan yang mungkin mengarah pada perbuatan tersebut.
- Memohon Ampunan kepada Allah (Istighfar): Berdoa dan memohon ampunan dari Allah dengan sungguh-sungguh melalui istighfar, yaitu mengucapkan, “Astaghfirullah” (Aku memohon ampun kepada Allah). Allah sangat menyukai hamba-Nya yang memohon ampun dan berjanji untuk mengampuni dosa-dosa mereka selama mereka tulus dalam tobatnya.
- Melakukan Perbuatan Baik sebagai Pengganti Dosa: Setelah bertobat, disarankan untuk memperbanyak amal kebajikan seperti shalat, sedekah, puasa sunnah, berbuat baik kepada sesama, dan perbuatan baik lainnya. Amal-amal ini diharapkan dapat menghapus dosa yang lalu dan memperkuat iman seseorang.
- Jika Dosa Melibatkan Orang Lain, Meminta Maaf dan Mengembalikan Hak Mereka: Apabila dosa atau kesalahan melibatkan orang lain (misalnya mencuri, memfitnah, atau menyakiti hati seseorang), maka seseorang harus meminta maaf kepada orang yang bersangkutan dan mengembalikan hak mereka jika ada yang dirampas atau disalahgunakan.
- Melakukan Shalat Tobat: Shalat Tobat adalah shalat sunnah dua rakaat yang dilakukan dengan niat khusus untuk memohon ampunan kepada Allah. Setelah shalat, berdoalah kepada Allah dengan sepenuh hati, mengakui kesalahan, dan memohon rahmat serta pengampunan-Nya.
- Bersabar dan Terus Memperbaiki Diri: Bertobat adalah proses yang memerlukan kesabaran dan tekad. Seseorang harus bersabar dalam memperbaiki dirinya dan menghadapi segala ujian yang datang sebagai bagian dari ujian iman.