Kata-Kata Imam Syafi’i Penuh Makna, Bisa Jadi Pengingat
Imam Syafi'i adalah tokoh pemikir penting dalam perkembangan agama Islam.
Imam Syafi'i adalah tokoh pemikir penting dalam perkembangan agama Islam.
Kata-Kata Imam Syafi’i Penuh Makna, Bisa Jadi Pengingat
Dalam agama Islam, terdapat berbagai tokoh yang telah memberikan pemikiran penting yang memengaruhi perkembangan dan pemahaman agama Islam. Tokoh-tokoh ini seperti para Nabi dan Rasul yang menjadi utusan Allah untuk menyebarkan agama Islam.Selain itu, ada pula para sahabat Nabi dan Rasul yang menjadi saksi dari setiap perkataan dan ilmu yang diberikan olehnya. Di samping itu ada pula tokoh yang ahli dalam hal pemikiran, salah satunya adalah Imam Syafi’i. Imam Syafi’i adalah tokoh yang menyumbangkan mahzab dalam ilmu fiqih Islam.
Dengan ilmu dan kepintarannya, Imam Syafi’i juga dikenal sebagai penyair dengan berbagai kata-kata mutiara yang penuh makna. Tak jarang, kata-kata Imam Syafi’i menjadi pelajaran hingga pengingat bagi umat muslim. Bagi Anda yang ingin mengetahui berbagai pemikiran Imam Syafi’i, terdapat kata-kata Imam Syafi’i yang bisa Anda simak.
Kata-kata Imam Syafi’i berikut syarat akan makna bijak yang bisa membuka sudut pandang dalam memahami kehidupan. Dengan kata-kata ini, Anda juga bisa lebih memahami ajaran Islam untuk meningkatkan keimanan kepada Allah.
Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum kata-kata Imam Syafi’i penuh makna yang bisa Anda simak.
Profil Imam Syafi’i
Sebelum menyimak kata-kata Imam Syafi’i, perlu dijelaskan terlebih dahulu profil singkat dari Imam Syafi’i. Imam Syafi’i adalah tokoh pemikir Islam yang memiliki nama lengkap Muhammad bin Idris As-Syafi’i. Al-Qurosi Al-Muttholibi.
-
Siapa Imam Syafi'i? Imam Syafi’i adalah salah satu mazhab dalam agama Islam yang sekaligus merupakan kontributor pertama dari prinsip-prinsip yurisprudensi Islam.
-
Apa yang Imam Syafi'i tulis? Imam Syafi’i menulis banyak sekali buku-buku besar yang sampai sekarang masih dikutip oleh ilmuwan Islam modern dalam menentukan hukum Islam.
-
Apa kata motivasi untuk diri sendiri dari Imam Syafii? Ilmu adalah yang memberikan manfaat, bukan yang hanya sekedar dihafal -Imam Syafii
-
Kenapa Imam Syafi'i penting? Selain ilmunya yang tinggi, Imam Syafi’i juga merupakan seorang agamawan yang kerap memberikan quote atau petuah tentang kehidupan.
-
Ilmu apa yang Imam Syafi'i tekankan manfaatnya? Ilmu itu bukan yang dihafal, tetapi yang memberi manfaat
-
Siapa yang Imam Syafi'i sebut sebagai manusia paling mulia? Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.
Imam Syafi’i lahir tahun 150- 204 hijriyah, atau tahun 767- 820 masehi, di Guzzah (Gaza) di Palestina. Wafat di akhir malam bulan Rajab, tahun 204 hijriyah, atau 820 masehi. Beliau hidup di masa Abbasiah pertama.
Dalam perkembangan agama Islam, Imam Syafi’i menjadi tokoh yang menyumbangkan pemikiran dalam dasar ilmu fiqih. Mahzabnya dikenal sebagai Mahzab Syafi’i. Selain itu, Imam Syafi’i, juga menjadi pemula ilmu tafsir dan ilmu hadis terkemuka.
Dikenal sebagai seorang yang cerdas dan memiliki sifat adil, Imam Syafi’i pernah bekerja sebagai qodhi (hakim). Di samping itu, Imam Syafi’i juga banyak menyumbangkan pemikiran-pemikiran lain di bidang -ilmu agama yang lain. Bahkan, Imam Syafi’i juga seorang penyair, pengembara ilmu, hingga pemanah ulung.
Kontribusi dalam Fiqih Islam
Sebelum menyimak kata-kata Imam Syafi’i, penting juga dijelaskan kontribusi Imam Syafi’i dalam ilmu fiqih Islam.
Di usia yang terbilang muda, Imam Syafi’i telah menyumbangkan kontribusi pemikiran ushul fiqih dengan karya kitab yang ditulisnya, ar-Risalah. Imam Syafi’i menulis pertama kali kitab ar-Risalah di kota Makkah atas permintaan Abdurrahman bin Mahdi.
Imam Syafi’i menulis kitab ar-Risalah di Kota Baghdad, kemudian menulis ulang kitab ar-Risalah setibanya di negeri Mesir. Dua kitab yang ditulis Imam Syafi’i ini dinilai memiliki penjelasan ilmu yang kaya dan luas. Karya tulisan Imam Syafi’i merupakan hasil dari perjalanan keilmuannya yang panjang.
Meski begitu, Imam Syafi’i terus mengembara ilmu dan berusaha untuk menyempurnakan kitabnya. Berdasarkan catatan sejarah, Imam Syafi’i menulis ulang kitab ar-Risalah di Fustath, yaitu bagian dari kota Kairo di Mesir. Kitab versi baru ini dianggap oleh pada ulama sebagai puncak dari pemikiran Imam Syafi’i.
Kata-Kata Imam Syafi’i: Tentang Kehidupan
Berikut kata-kata Imam Syafi’i tentang kehidupan yang penuh pelajaran, bisa Anda simak:
1. "Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan mendesak."
2. "Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu. Dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu."
3. "Jika ada seorang yang ingin menjual dunia ini kepadaku dengan nilai harga sekeping roti, niscaya aku tidak akan membelinya."
4. "Kaji dan dalamilah sebelum engkau menduduki jabatan, karena kalau engkau telah mendudukinya, maka tidak ada kesempatan bagimu untuk mengkaji dan mendalaminya."
5. "Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya."
6. "Pekerjaan terberat itu ada tiga: Sikap dermawan di saat keadaan sempit; Menjauhi dosa di kala sendiri; Berkata benar di hadapan orang yang ditakuti."
7. "Pilar kepemimpinan itu ada lima: Perkataan yang benar; Menyimpan rahasia; Menepati janji; Senantiasa memberi nasehat; Menunaikan amanah."
8. "Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang lama, tiada kemakmuran yang lestari."
9. "Apabila sikap hatimu selalu rela dengan apa yang ada, maka tak ada perbedaan bagimu antara dirimu sendiri dan para hartawan."
10. "Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna."
Kata-Kata Imam Syafi’i: Tentang Ketuhanan
Berikut kata-kata Imam Syafi’i tentang ketuhanan yang penuh renungan, bisa Anda simak:
1. "Sebagaimana Tuhanmu telah mencukupkan rezekimu di hari kemarin, maka jangan khawatirkan rezekimu untuk esok hari."
2. "Bumi Allah amatlah luas, namun suatu saat apabila takdir sudah datang angkasapun serasa sempit."
3. "Doa di saat tahajud adalah umpama anak panah yang melesat tepat mengenai sasaran."
4. "Dosa-dosaku kelihatan terlalu besar buatku, tapi setelah kubandingkan dengan keampunanMu, ternyata keampunanMu jauh lebih besar."
5. "Engkau takkan mampu menyenangkan semua orang. Karena itu, cukup bagimu memperbaiki hubunganmu dengan Allah, dan jangan terlalu peduli dengan penilaian manusia."
6. "Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu."
7. "Jangan mencintai orang yang tidak mencintai Allah. Kalau dia berani meninggalkan Allah, apalagi meninggalkan kamu."
8. "Jika semua orang menjauh ketika engkau mendapat kesulitan, maka ketahuilah bahwa Allah SWT ingin membuatmu kuat dan Ia akan menjadi penolongmu."
9. "Kebaikan itu ada di lima perkara: kekayaan hati; bersabar atas kejelekan orang lain; mengais rezeki yang halal; taqwa; dan yakin akan janji Allah SWT"
10. "Perbanyakkan menyebut Allah daripada menyebut makhluk. Perbanyakkan menyebut akhirat daripada menyebut dunia."
11. "Sebaik-baik harta simpanan adalah taqwa, dan sejelek-jeleknya adalah sikap permusuhan."