28 Kata-kata Imam Syafi'i tentang Ilmu & Kehidupan, Bijak dan Sarat Inspirasi
Ada banyak kata-kata Imam Syafi'i tentang ilmu yang dapat dijadikan inspirasi.
Ada banyak kata-kata Imam Syafi'i tentang ilmu yang dapat dijadikan inspirasi.
28 Kata-kata Imam Syafi'i tentang Ilmu & Kehidupan, Bijak dan Sarat Inspirasi
Ada banyak kata-kata Imam Syafi'i tentang ilmu yang dapat dijadikan inspirasi. Imam Syafi'i sendiri adalah sosok ulama besar yang hingga kini dikenal memiliki banyak keteladanan hidup. Ulama yang lahir pada tahun 150 H tersebut diketahui tumbuh dan besar di kota Gaza, Palestina. Sejak belia, Imam Syafi'i telah menuliskan kitab ar-Risalah di kota suci Makkah.
Kiprahnya dalam mempelajari agama Islam begitu besar. Bahkan, Imam Syafi'i diketahui merupakan sosok yang haus akan ilmu.
Dia belajar ke berbagai tempat dengan materi pembelajaran yang berbeda, mulai dari hadis, tafsir, hingga fikih. Salah satu guru Imam Syafi’i adalah Imam Malik bin Anas.
Sebelum wafat, ada berbagai nasihat yang disampaikan Imam Syafi'i.
Salah satunya yakni kata-kata Imam Syafi'i tentang ilmu yang begitu luar biasa dan inspiratif.
Melalui kata-kata Imam Syafi'i tentang ilmu, Anda dapat memetik hikmah dan inspirasi di dalamnya. Lantas, apa saja kata-kata Imam Syafi'i tentang ilmu yang dapat menjadi bahan renungan hidup tersebut?
Melansir dari berbagai sumber, Selasa (14/11), berikut merdeka.com rangkum mengenai 20 kata-kata Imam Syafi'i tentang ilmu dan kehidupan yang sarat makna.
-
Apa saja kata-kata Imam Syafi'i tentang kehidupan? Berikut kata-kata Imam Syafi’i tentang kehidupan yang penuh pelajaran, bisa Anda simak: 1. 'Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan mendesak.'2. 'Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu. Dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu.'3. 'Jika ada seorang yang ingin menjual dunia ini kepadaku dengan nilai harga sekeping roti, niscaya aku tidak akan membelinya.'4. 'Kaji dan dalamilah sebelum engkau menduduki jabatan, karena kalau engkau telah mendudukinya, maka tidak ada kesempatan bagimu untuk mengkaji dan mendalaminya.'5. 'Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.' 6. 'Pekerjaan terberat itu ada tiga: Sikap dermawan di saat keadaan sempit; Menjauhi dosa di kala sendiri; Berkata benar di hadapan orang yang ditakuti.'7. 'Pilar kepemimpinan itu ada lima: Perkataan yang benar; Menyimpan rahasia; Menepati janji; Senantiasa memberi nasehat; Menunaikan amanah.'8. 'Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang lama, tiada kemakmuran yang lestari.'9. 'Apabila sikap hatimu selalu rela dengan apa yang ada, maka tak ada perbedaan bagimu antara dirimu sendiri dan para hartawan.'10. 'Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna.'
-
Siapa yang membuat kata-kata Imam Syafi'i jadi pelajaran? Imam Syafi’i adalah tokoh yang menyumbangkan mahzab dalam ilmu fiqih Islam. Dengan ilmu dan kepintarannya, Imam Syafi’i juga dikenal sebagai penyair dengan berbagai kata-kata mutiara yang penuh makna.
-
Kenapa kata-kata Imam Syafi'i penuh makna? Kata-kata Imam Syafi’i berikut syarat akan makna bijak yang bisa membuka sudut pandang dalam memahami kehidupan. Dengan kata-kata ini, Anda juga bisa lebih memahami ajaran Islam untuk meningkatkan keimanan kepada Allah.
-
Bagaimana kata-kata Imam Syafi'i bisa jadi pengingat? Tak jarang, kata-kata Imam Syafi’i menjadi pelajaran hingga pengingat bagi umat muslim.
-
Siapa Imam Syafi'i? Imam Syafi’i adalah salah satu mazhab dalam agama Islam yang sekaligus merupakan kontributor pertama dari prinsip-prinsip yurisprudensi Islam.
-
Kapan Imam Syafi'i menulis kata-kata bijaknya? Imam Syafi’i lahir tahun 150- 204 hijriyah, atau tahun 767- 820 masehi, di Guzzah (Gaza) di Palestina. Wafat di akhir malam bulan Rajab, tahun 204 hijriyah, atau 820 masehi. Beliau hidup di masa Abbasiah pertama.
Kata-kata Imam Syafi'i tentang Ilmu
1. Bumi Allah amatlah luas, namun suatu saat apabila takdir sudah datang angkasa pun serasa sempit.
2. Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik. Maka posisikan dirimu di antara keduanya.
4. Ilmu itu bukan yang dihafal, tetapi yang memberi manfaat
5. Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus disertai dengan ilmu. Dan siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, juga harus dengan ilmu.
6. Jika ada seorang yang ingin menjual dunia ini kepadaku dengan nilai harga sekeping roti, niscaya aku tidak akan membelinya.
7. Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.
Kata-kata Imam Syafi'i tentang Ilmu
9. Cukuplah kebodohan menjadi aib saat orang yang bodoh merasa terbebas darinya dan marah jika digelari dengannya
10. Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung bahayanya kebodohan.
11. Ilmu tidak akan dapat diraih kecuali dengan ketabahan.
12. Besarnya rasa takut itu sesuai dengan kapasitas ilmunya.
13. Marahnya orang yang mulia bisa terlihat dari sikapnya, dan marahnya orang yang bodoh terlihat dari ucapan lisannya.
14. Setiap orang pasti ada yang mencintai dan ada yang membenci, karena engkau tidak dapat menghindar dari hal tersebut, maka bergabunglah bersama orang-orang yang ta’at kepada Allah.
15. Bekal paling merugikan untuk di bawa ke akhirat adalah permusuhan.
16. Orang yang berilmu dan beradab, tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu, merantaulah ke negeri orang.
Kata-kata Imam Syafi'i tentang Ilmu
17. Tujuan dari sebuah ilmu itu adalah untuk mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki adalah ilmu yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukan ilmu yang hanya bertengger di kepala.
18. Biarlah mereka bersikap bodoh dan menghina, dan tetaplah kita bersikap santun. Gaharu akan semakin wangi ketika disulut api.
19. Engkau takkan mampu menyenangkan semua orang. Karena itu, cukup bagimu memperbaiki hubunganmu dengan Allah, dan jangan terlalu peduli dengan penilaian manusia.
20. Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu.
21. Jika ada seorang yang ingin menjual dunia ini kepadaku dengan nilai harga sekeping roti, niscaya aku tidak akan membelinya.
22. Kaji dan dalamilah sebelum engkau menduduki jabatan, karena kalau engkau telah mendudukinya, maka tidak ada kesempatan bagimu untuk mengkaji dan mendalaminya.
23. Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan mendesak.
24. Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu. Dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu.
25. Pilar kepemimpinan itu ada lima: Perkataan yang benar; Menyimpan rahasia; Menepati janji; Senantiasa memberi nasehat; Menunaikan amanah.
26. Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang lama, tiada kemakmuran yang lestari.
27. Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.
28. Pekerjaan terberat itu ada tiga: Sikap dermawan di saat keadaan sempit; Menjauhi dosa di kala sendiri; Berkata benar di hadapan orang yang ditakuti.