Kebaya Diklaim Negara Lain, Begini Reaksi Ganjar Pranowo

Merdeka.com - Pakaian kebaya didaftarkan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan oleh empat negara ASEAN sekaligus, yaitu Singapura, Brunei, Malaysia, dan Thailand. Isu ini mendapat tanggapan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menurutnya hal itu merupakan sesuatu yang wajar dan Indonesia bisa ikut bergabung.

“Iya, sebenarnya kita langsung gabung ikut mendaftarkan saja,” kata Ganjar dikutip dari Jatengprov.go.id pada Sabtu (26/11).

Menurutnya, perlu ada identifikasi terkait dengan kekayaan tak benda yang dimiliki Indonesia untuk segera didaftarkan ke UNESCO. Hal ini dilakukan agar kekayaan itu tak lebih dulu diambil negara lain. Berikut selengkapnya:

Semua Negara Bisa Mengklaim

©2022 Merdeka.com

Ganjar mengatakan, tak bisa dipungkiri bahwa kebaya bisa diklaim oleh negara lain. Bahkan batik yang sudah resmi merupakan warisan dari Indonesia juga pernah diklaim oleh negara lain yaitu China dan Malaysia.

“Semua bisa mengklaim layaknya batik. Tapi rasa-rasanya orang berkebaya yang saya tahu ya orang Indonesia. Maka pakailah kebaya, jangan pakai baju adat orang lain,” kata Ganjar.

Ajakan Ganjar Pakai Baju Adat

Instagram/fuji_an ©2022 Merdeka.com

Ganjar sebenarnya sudah mengajak masyarakat untuk mencintai adat budaya dalam negeri. Salah satunya adalah dengan mewajibkan ASN untuk berbusana adat setiap hari Kamis. Pada hari Kamis pekan pertama hingga pekan ketiga, ASN wajib mengenakan budaya adat Jawa. Sementara pada pekan terakhir memakai busana adat nasional.

“Jadi setiap pekan pertama, kedua, dan ketiga mengenakan busana daerah Jawa. Lalu pada Kamis pekan terakhir menggunakan busana adat Nusantara,” ungkapnya. (mdk/shr)