Ganjar Pakai Baju Adat Dayak saat Nitilaku Dies Natalis UGM, Ini Alasannya
Ganjar mengikuti rangkaian acara Nitilaku, ditemani sejumlah alumni UGM.
Ganjar Pakai Baju Adat Dayak saat Nitilaku Dies Natalis UGM, Ini Alasannya
Calon Presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo menghadiri acara Pawai Budaya Nitilaku dalam rangka perayaan Dies Natalis UGM ke-74, Minggu (17/12).
Saat mengikuti Nitilaku ini, Ganjar nampak mengenakan baju adat Dayak Kalimantan. Ditemani sejumlah alumni UGM, Ganjar pun mengikuti rangkaian acara Nitilaku.
Ganjar menyebut baju adat yang dikenakannya adalah baju Dayak. Ganjar menerangkan selain baju Dayak, dirinya memang memiliki koleksi pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.
"Pakai baju Dayak. Saya punya banyak sekali (pakaian adat). Dipakai satu, karena kemarin pas dari Kalimantan datang ke IKN," tutur Ganjar.
Ganjar berpesan di dies natalis ke-74 ini, UGM dan alumninya agar tidak melupakan sejarah awal mula berdirinya UGM. Selain itu Ganjar juga meminta para alumni agar selalu mengingat pesan dari pengajar di UGM.
"Selalu ingat sejarah. Selalu ingat pesan guru-guru kita. Kita pernah belajar di sini. Yang unik di sini, kampus itu bersatu dengan kampung dan itu dimulai dari Keraton," ucap Ganjar.
"Jadi kita tidak pernah melupakan sejarah. Biar kita menjadi orang yang belajar untuk selalu bijaksana," imbuh Ganjar.
Nitilaku UGM merupakan acara rutin tahunan yang digelar sejak 2012 lalu. Nitilaku ini merupakan kegiatan kultural historis dalam bentuk pawai.
Melalui pawai ini, UGM menggambarkan awal mula UGM berawal dari Siti Hinggil, Keraton Yogyakarta yang kemudian berpindah ke Bulaksumur.
Nitilaku tahun 2023 ini mengambil tema Kenduri Kebangsaan Merajut Tenun ke-Indonesiaan.