Mahasiswa UGM Ciptakan Jaket Pengatur Suhu Otomatis, Nyaman Digunakan saat Cuaca Panas Maupun Dingin
Pengguna dapat mengatur batas suhu sesuai tingkat kenyamanan yang diinginkan.
news![Mahasiswa UGM Ciptakan Jaket Pengatur Suhu Otomatis, Nyaman Digunakan saat Cuaca Panas Maupun Dingin](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/10/17/1697515736692-xib2f.jpeg)
pengguna dapat mengatur batas suhu sesuai tingkat kenyamanan yang diinginkan.
![Mahasiswa UGM Ciptakan Jaket Pengatur Suhu Otomatis, Nyaman Digunakan Saat Cuaca Panas Maupun Dingin](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/17/1697515612457-zth3cg.jpeg)
Mahasiswa UGM Ciptakan Jaket Pengatur Suhu Otomatis, Nyaman Digunakan Saat Cuaca Panas Maupun Dingin
![Mahasiswa UGM Ciptakan Jaket Pengatur Suhu Otomatis, Nyaman Digunakan saat Cuaca Panas Maupun Dingin](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/17/1697515678622-m27yb.png)
Suhu udara akhir-akhir ini sering berubah dan perubahannya begitu drastis. Kalau siang suhunya panas, kalau malam suhunya dingin.
-
Siapa saja mahasiswa UGM yang melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Keunikan pemanfaatan teknologi pada masyarakat Ciptagelar menarik lima mahasiswa UGM, Dimas Aji Saputra (Filsafat), Berliana Intan Maharani (Sosiologi), Ilham Pahlawi (Antropologi), Gita Dewi Aprilia (Psikologi), dan Masiroh (Ilmu Komunikasi) untuk mengadakan penelitian di desa tersebut.
-
Bagaimana cara pantun ini menghibur mahasiswa? Pantun mahasiswa lucu ini bisa jadi pelepas stres di tengah sibuknya kuliah.
-
Kapan mahasiswa UGM melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Mereka mengadakan penelitian selama empat hari yaitu pada 24-27 Juli 2023 lalu di desa tersebut.
-
Siapa yang membimbing pengembangan motor listrik karya mahasiswa UGM? Engineer Tim Gasbadra UGM, Dhamar Gumilang P, mengatakan bahwa pengembangan motor listrik ini dilakukan sejak tahun 2022 dan dilakukan di bawah bimbingan dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika UGM dan didukung oleh PLN.
-
Di mana Universitas Terbuka menjangkau calon mahasiswa? Salah satunya kami mengikuti acara KLBB yang digelar selama dua hari ini.
-
Mengapa Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama dan Alumni Fakultas Filsafat UGM memanggil mahasiswa tersebut? Pemanggilan ini disebut Iva untuk melakukan konfirmasi dan meminta keterangan. "Kami tahu dari media sosial. Ini kita menemui yang bersangkutan. Kita ajak bicara, kita ajak diskusi untuk menggali seperti apa yang sebenarnya terjadi," kata Iva saat dihubungi wartawan, Senin (18/3).
Kondisi ini sepertinya dipikirkan betul oleh lima mahasiswa UGM. Mereka berinovasi menciptakan jaket dengan pengatur suhu otomatis yang diberi nama “ACO Jacket”.
“ACO Jacket merupakan jaket pengatur suhu nyaman bagi pengguna yang dilengkapi dengan sistem penghangat dan pendingin,” ujar Wahyu Agong Nugroho, mahasiswa Jurusan Teknologi Rekayasa Mesin UGM yang tergabung dalam tim inovasi tersebut, dikutip dari ANTARA pada Senin (16/10).
Wahyu mengatakan, saat menggunakan jaket itu, pengguna dapat mengatur batas suhu sesuai tingkat kenyamanan yang diinginkan. Menurutnya, jaket tersebut dilengkapi dengan fitur pendingin maupun penghangat yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi.
![Mahasiswa UGM Ciptakan Jaket Pengatur Suhu Otomatis, Nyaman Digunakan saat Cuaca Panas Maupun Dingin](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/10/17/1697515705078-548jcj.jpeg)
Sementara itu mahasiswa lainnya, Genesis Junior Sumlang, mengatakan bahwa pengembangan ECO Jacket berawal dari cuaca yang tidak menentu dan peningkatan suhu di Indonesia.
Melihat kondisi tersebut, dia dan timnya mengembangkan sistem pendingin yang bisa diimplementasikan pada pakaian.
“Kami berusaha mengembangkan jaket yang sering dipakai oleh kebanyakan orang sebagai pakaian sekunder dan dapat lebih nyaman dengan sistem penyesuaian suhu. ACO Jacket menjadi jawaban dari pemikiran tersebut yaitu dengan menambahkan fitur penghangat dan pendingin pada jaket sehingga mudah digunakan pada tubuh manusia,” kata Genesis.
- Kerangka Korban Tumbal Ditemukan Masih Pakai Cincin Giok, Ini Sosoknya
- Bungkukkan Badan, Ganjar Terbata-Bata Pamitan dan Ucapkan Terima Kasih ke Warga Jateng
- Ternyata Ini yang Bikin Ganjar Terganggu Usai Diteriaki Mahasiswa S3 UI
- Renggut Korban Jiwa, Jembatan Kaca Geong Banyumas Dibangun Tanpa Uji Kelayakan
- VIDEO: Pedas Hotman Paris Skakmat Gugatan 'Super Cengeng' Anies & Ganjar di MK
- Polisi Bakal Periksa Psikologi Sopir Fortuner Arogan Pakai Pelat Dinas TNI Palsu
Sementara itu anggota tim lainnya, Melani Putri Pratama, mahasiswa Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak UGM, mengatakan bahwa produk jaket tersebut dibuat dengan berbagai ukuran.
Ia menjelaskan bahwa produk itu memiliki beberapa lapisan. Lapisan terluarnya tahan terhadap percikan air sehingga aman untuk rangkaian elektrisnya.
Ditambah lagi, pada bagian dalam jaket ada beberapa saku yang berfungsi sebagai tempat penghangat dan di bagian belakang terdapat kipas yang terintegrasi pada jaket.
“Untuk mengatasi komponen yang tertanam di jaket terdapat lapisan busa sehingga pengguna tetap merasa nyaman ketika menggunakan jaket tersebut,” kata Melani.
Seperti diketahui, produk ACO Jacket tercipta berkat tim dari UGM yang dipimpin oleh Wahyu Agong Nugroho Jati (Teknologi Rekayasa Mesin).
Tim tersebut beranggotakan Yogi Ilham Ruswara (Teknologi Rekayasa Mesin), Genesis Junior Sumlang (Teknolgi Rekayasa Elektro), Linthang Cahya Wijaya (Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil), serta Melani Putri Pratama (Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak).