Mengawali Karier dari Bawah, Rektor Universitas Asal Rembang Ini Pernah Jadi Kuli Bangunan
Aviv bekerja apa saja untuk membiayai kuliahnya, termasuk bekerja sebagai kuli bangunan
Setiap orang punya kesempatan meraih mimpi apabila mereka terus berusaha menggapainya tanpa kenal menyerah. Beberapa dari mereka bahkan harus memulai dari bawah untuk mewujudkan mimpi itu. Tapi semua itu tak ada yang tak mungkin. Keyakinan kuat membuat dia akan terus mengejar mimpinya sesulit apapun rintangan yang dihadapi.
Keyakinan itulah yang dimiliki oleh seorang Ahmad Aviv Mahmudi. Ia merupakan rektor dari Universitas YPPI Rembang (UYR). Sejak masih duduk di SMA Negeri 3 Rembang, ia tak pernah terpikir bisa kuliah karena keterbatasan biaya.
-
Apa yang dilakukan Mohammad Nasih sebelum jadi Rektor? Karier Sebelum menjabat sebagai Rektor Unair, Nasih pernah menduduki sejumlah posisi penting di kampus setempat. Mulai dari Direktur Keuangan Unair (2007-2010), Ketua Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam (2011-2015). Saat jadi pucuk pimpinan Program Doktor Ekonomi Islam, ia juga dipercaya sebagai Wakil Rektor II Unair (2010-2015).
-
Siapa rektor pertama Universitas Andalas? Jabatan tertinggi yang pernah Sjaaf emban adalah menjadi Rektor pertama Universitas Andalasan, Sumatra Barat pada tahun 1956.
-
Siapa yang memberi penghargaan kepada Rektor UGM? Penobatan itu disampaikan dalam acara Jambore PR Indonesia (JAMPIRO) ke-9 tahun 2023.
-
Bagaimana cara Raffi Ahmad membangun kantor RANS? Tidak hanya tentang jumlah nominal yang digelontorkan, melainkan bagaimana Raffi mampu menjaga kepercayaan orang-orang yang berada di balik kesuksesannya.
-
Siapa yang meraih gelar Adhi Makayasa? Dia juga meraih penghargaan Adhi Makayasa dengan prestasi terbaik nilai komulatif seluruh aspek.
-
Kapan M. Sjaaf menjadi Rektor Universitas Andalas? Jabatan tertinggi yang pernah Sjaaf emban adalah menjadi Rektor pertama Universitas Andalasan, Sumatra Barat pada tahun 1956.
Namun setelah diyakinkan gurunya tentang pentingnya kuliah, ia kemudian berubah pikiran. Segala daya dan upaya ia tempuh agar bisa melanjutkan studi setelah lulus SMA.
Berikut kisah inspiratif selengkapnya:
Pernah Jadi Kuli Bangunan
Dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Aviv memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan studi. Oleh karena itu ia giat bekerja dengan harapan bisa melanjutkan kuliah.
Dengan kegigihan yang kuat, penghasilannya dari sehari-hari bekerja bisa ia gunakan untuk membayar kuliah. Bahkan di saat kuliah, ia tetap menjalani kesehariannya untuk bekerja apapun. Bahkan pekerjaan fisik seperti menjadi kuli bangunan ia jalani.
“Bahkan kerja sebagai kuli bangunan saya jalani. Yang penting saya bisa kuliah. Alhamdulillah dalam perjalanannya ada kesempatan untuk itu. Tidak merepotkan orang tua lagi. Justru kita bisa bantu orang tua, bisa studi lanjut, dan Insya Allah karier itu akan mengikutinya,” kata Aviv dikutip dari kanal YouTube Musyafa Musa.
Awali Karier dari Bawah
Aviv mengawali karier dari bawah di UYR. Ia kemudian naik pangkat menjadi dosen, dan pada Agustus 2024 itu ia diangkat menjadi Rektor UYR setelah kampus tersebut berada di bawah naungan Bhina Group.
Pria berusia 47 tahun asal Desa Sumberejo, Rembang itupun mendorong anak-anak muda jangan takut bermimpi. Baginya, mau kerja sambil kuliah ataupun studi lanjut keduanya sama-sama bagus.
Ia pun membuka kesempatan beasiswa kuliah di UYR bagi lulusan SMA berprestasi dari keluarga tidak mampu. Menurutnya, persaingan dunia kerja ke depan akan semakin ketat, dan UYR siap menjawab tantangan itu.
“Insya Allah ranking 1 sampai 5 kita bantu beasiswanya khususnya yang dari SMA N 3 Rembang. Soalnya potensi rekan-rekan luar biasa,” ujarnya.
Pentingnya Kolaborasi
Dalam menjadi pimpinan di UYR, Aviv menekankan perannya kolaborasi dengan berbagai pihak. Oleh karena itulah ia mengatakan bahwa UYR akan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti Universitas NU Jepara, STMIK AKI Pati, STT Pati, serta STTR Cepu. Kerja sama itu dilakukan dalam mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Kerja sama ini adalah wadah di mana kita bisa sharing dan berbagi banyak hal. Selain program MBKM, banyak juga kegiatan yang bisa dilakukan seperti joint research, pengelolaan jurnal atau OJS, ataupun berbagai kegiatan lainnya,” kata Aviv dikutip dari Uyr.ac.id.