Pembuatan Sedotan Bambu Ramah Lingkungan, Tembus Pasar Amerika hingga Eropa
Merdeka.com - Sampah plastik merupakan jenis sampah yang hingga saat ini menjadi masalah umum bagi kerusakan lingkungan. Sampah plastik merupakan sampah anorganik, sampah ini perlu ratusan tahun untuk dapat terurai. Hingga akhir-akhir ini upaya meminimalisir penggunaan plastik dan juga mengelola sampah plastik dengan baik dan benar. Salah satu ide ramah lingkungan datang dari pengrajin sedotan bambu di Karanganyar.
Sebuah terobosan mengurangi penggunaan sedotan plastik dengan menggunakan sedotan bambu. Jauh dari sedotan plastik yang akan terurai 500 tahun, sedotan bambu dapat terurai dengan mudah dalam beberapa hari saja. Tidak mencemari lingkungan, hingga keseimbangan alam akan tetap terjaga.
Alasan inilah yang dipegang oleh pengrajin sedotan bambu asal Ngringo, Jaten, Karanganyar. Hingga membuat usaha sedotan bambu miliknya mampu menembus pasar Amerika hingga Eropa.
-
Mengapa penting untuk mengurangi konsumsi plastik? Meskipun efek buruk dari mikro dan nanoplastik masih dalam penelitian, namun temuan saat ini menunjukkan bahwa mereka dapat menyebabkan stres oksidatif, kelainan reproduksi, disfungsi gastrointestinal, dan peningkatan mortalitas.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Mengapa penting untuk menjaga kelestarian lingkungan? Penting bagi kita untuk memahami bahwa kerusakan alam akibat ulah tangan manusia memiliki dampak yang sangat nyata bagi kehidupan dan memerlukan tindakan nyata untuk menjaga kelestarian alam.
-
Bagaimana anyaman bambu membantu mengurangi limbah plastik? “Pertimbangannya kalau pakai plastik itu kan tidak bisa diurai, sementara kalau besek bisa digunakan kembali dan bisa diurai. Kalau plastik kan menjadi limbah. Kemudian dari kesehatan juga,“ kata Joko.
©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Lebih tepatnya sedotan bambu buatan Joko Prayitno ini telah merambah pasar Mancanegara seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Eropa khususnya Jerman dan Perancis. Para pemesan biasanya berasal dari pengusaha restoran, hotel dan cafe. Sebuah komitmen menyemarakkan penggunaan peralatan ramah lingkungan yang berbuah hasil bisnis yang menjanjikan.
Dari segi pasar lokal, sedotan bambu produksi Joko dapat terjual di berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Bali, hingga Makassar. Selain memproduksi sedotan bambu, Joko juga membuat aneka peralatan dapur seperti sendok, garpu hingga pisau yang terbuat dari bambu. Ia totalitas menyemarakkan penggunaan peralatan ramah lingkungan daripada peralatan berbahan plastik yang dapat merusak lingkungan.
©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Ada tiga ukuran sedotan bambu yang diproduksi Joko, mulai dari ukuran kecil yang memiliki lubang 0.3 cm. Sedangkan ukuran medium berdiameter 0.4 cm, dan ukuran besar memiliki lubang sebesar 0.6 cm. Ke semua ukuran lubang bambu memiliki panjang 20 hingga 22 cm.
Jenis bambu yang digunakan ialah bambu wulung dengan karakteristik memiliki batang yang tipis dan berongga besar. Pembuatan sedotan bambu ini dikelola oleh Joko dan keluarganya. Bisnis keluarga ini ditekuni sejak tahun 2017. Hingga saat ini kerajinan sedotan bambu begitu menjanjikan.
©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Joko dan keluarganya tidak begitu kesulitan dalam memasarkan sedotan ramah lingkungannya. Jaringan pemasaran yang dimiliki dengan bantuan pemasaran melalui sosial media membuahkan hasil yang signifikan. Alih kesulitan pemasaran, Joko cukup kesulitan masalah mendapatkan bahan baku pembuatan sedotan bambu.
Sedotan bambu yang ia buat mendatangkan bahan baku dari pengepul bambu di Kediri, Ponorogo, Malang dan daerah penyuplai bambu lainnya. Saat ini belum ada petani yang fokus membudidayakan bambu wulung. Pasalnya, jenis bambu ini bisa dipanen setiap 2 tahun setengah. Inilah salah satu alasan bahan baku sedotan bambu cukup sulit didapatkan.
Sedotan bambu dibuat mulai dari mengeringkan bambu yang didapat dari pengepul. Kemudian memotongnya menjadi panjang yang telah ditentukan. Membersihkan rongga bambu menggunakan kain perca, hingga mengelompokkannya berdasarkan diameter lubang sedotan dan mengemasnya untuk pelanggan.
©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo
Setiap buah sedotan bambu dijual seharga Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu tergantung ukurannya. Semakin kecil diameter sedotan bambu, harganya semakin mahal. Omzet yang didapatkan berkisar antara Rp 30 juta setiap bulannya.
Meskipun ramah lingkungan, Joko tetap mempertahankan kelestarian bambu wulung agar tidak dieksploitasi secara besar-besaran. Perlu adanya budidaya dan menjaga kelestarian bambu wulung untuk masa depan.
(mdk/Ibr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gaya hidup berkelanjutan tak hanya berguna untuk lingkungan.
Baca SelengkapnyaLangkah yang bisa dilakukan untuk melestarikan sumber daya alam.
Baca SelengkapnyaTips mengurangi sampah rumah tangga adalah cara yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir limbah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari di rumah.
Baca SelengkapnyaGerakan pecinta lingkungan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan.
Baca SelengkapnyaLingkungan yang sehat berdampak pada kualitas tumbuh kembang makhluk hidup di dalamnya.
Baca SelengkapnyaMinum menggunakan sedotan bisa menimbulkan dampak kesehatan dan juga lingkungan.
Baca SelengkapnyaKLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaKebiasaan dari hal kecil ini bisa menjadi salah satu upaya kita dalam menjaga lingkungan sekaligus menyelamatkan bumi dari kerusakan. Yuk mulai dari sekarang!
Baca SelengkapnyaPenting untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah lingkungan.
Baca SelengkapnyaTasya Kamila menerapkan konsep hidup ramah lingkungan dari rumah mulai dari hal-hal kecil.
Baca SelengkapnyaPenting untuk melakukan tindakan yang tepat agar permasalahan tumpukan sampah kronis ini tidak berlarut-larut terjadi.
Baca SelengkapnyaMengetahui permasalahan di lingkungan sekitar bisa membantu keadaan menjadi lebih baik.
Baca Selengkapnya