Pemkab Bantul Anjurkan Anyaman Bambu Untuk Wadah Daging Kurban, Ramah Lingkungan
Penggunaan anyaman bambu bisa mengurangi sampah plastik
Penggunaan anyaman bambu bisa mengurangi sampah plastik
Pemkab Bantul Anjurkan Anyaman Bambu Untuk Wadah Daging Kurban, Ramah Lingkungan
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, DIY, menganjurkan panitia pemotongan hewan kurban atau masyarakat memakai besek atau anyaman kulit bambu sebagai wadah daging pemotongan hewan kurban Idul Adha 1444 Hijriyah. “Sebagai antisipasi adanya sampah, dan dari sisi kesehatan kita juga menganjurkan wadah daging hewan kurban memakai besek, pakai sarangan bambu, maupun daun-daunan,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo, dikutip dari ANTARA.
-
Apa yang digunakan warga Sumedang untuk kurban ramah lingkungan? Cara warga di Kabupaten Sumedang ini patut ditiru, karena menggunakan wadah tahu ramah lingkungan untuk mendistribusikan daging kurban.
-
Kenapa Banyuwangi jual sembako kemasan daur ulang? 'Program ini sebagai upaya mengurangi dan penanganan plastik sekali pakai (single-use plastic).
-
Kenapa Soto Bumbung pakai wadah bambu? Soto Bumbung memang sengaja disajikan pemilik warung dengan wadah bambu agar panas kuah soto lebih awet.
-
Apa isi dari gulungan bambu? Lembaran bambu ini seringkali berisi karya sastra dan buku tentang pertanian dan pengobatan atau catatan pemerintahan.
-
Dimana warga gunakan bongsang untuk daging kurban? Mengurangi sampah plastik saat Iduladha jadi fokus warga Talun Kidul.
-
Bagaimana cara warga Sumedang kurban ramah lingkungan? Uniknya wadah tahu bernama bongsang digunakan untuk mengganti plastik.
Joko mengatakan, dengan memakai besek maupun anyaman bambu sebagai tempat menaruh daging, maka kesehatan makin terjamin. Selain itu besek juga bisa meminimalkan limbah ketimbang tas plastik. “Pertimbangannya kalau pakai plastik itu kan tidak bisa diurai, sementara kalau besek bisa digunakan kembali dan bisa diurai. Kalau plastik kan menjadi limbah. Kemudian dari kesehatan juga,” kata Joko.
Namun apabila terpaksa menggunakan tas plastik karena tidak ada anyaman bambu saat pemotongan hewan kurban Idul Adha, maka diajurkan jangan memakai plastik warna hitam. “Seandainya terpaksa pakai plastik, yang dipakai plastik warna putih atau jernih. Jangan sampai pakai tas kresek warna hitam,” ujar Joko.
Sementara untuk tempat pemotongan hewan kurban, panitia disarankan untuk menyediakan lubang di tanah atau “jugangan” untuk membuang darah dan kotoran ternak yang disembelih. “Tempat penyembelihan dibuat jugangan. Termasuk pembuangan kotoran juga di jugangan. Kemudian mencuci jeroan jangan sampai di sungai atau di kolam. Harapan kami tetap di sumur atau air yang mengalir,” ujarnya.