Gerakan Anti Sampah Plastik, Anak Muda di Tapanuli Tengah Ikut Aksi Bersih-Bersih pada Hari Bumi
Dalam rangka Hari Bumi 2024, para anak muda di Tapanuli Tengah lakukan aksi perlawanan terhadap plastik yang diinisiasi oleh Bank Sampah Yamantab (BSY).
Dalam rangka Hari Bumi 2024, para anak muda di Tapanuli Tengah lakukan aksi perlawanan terhadap plastik yang diinisiasi oleh Bank Sampah Yamantab (BSY).
Gerakan Anti Sampah Plastik, Anak Muda di Tapanuli Tengah Ikut Aksi Bersih-Bersih pada Hari Bumi
Sekumpulan anak-anak muda melakukan bersih-bersih di Pantai Indah Pandan (PIP) pada peringatan Hari Bumi kemarin. Meski digelar sederhana, kegiatan ini menjadi salah satu gerakan perlindungan bumi terutama dari sampah plastik.
Selain bersih-bersih, para anak muda ini juga menyatakan perlawanan terhadap penggunaan plastik yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Hal ini terlihat dari saat menyambut pejabat pemerintah dan pihak swasta saat acara berlangsung. Tidak ada sofa, minuman kemasan hingga camilan berbungkus plastik.
(Foto: Instagram/banksampahyamantab_
Acara ini digelar oleh komunitas lingkungan bernama Bank Sampah Yamantab atau BSY. Melalui kelompok ini memberikan edukasi perihal pengolahan sampah plastik. Mereka juga memperkenalkan bahaya dan dampak plastik terhadap lingkungan jika tidak dikelola kembali.
"Peringatan Hari Bumi ini menjadi momentum pegingat bahwa saat ini bumi sedang tidak baik-baik saja. Sampah plastik menjadi persoalan yang membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk mengatasinya," ujar Direktur BSY, Damai Oktafianus Mendrofa, mengutip Liputan6.com (23/4).
Angkat Tema Melawan Plastik
Mengutip Liputan6.com, dalam memperingati Hari Bumi, BSY mengusung tema 'Pantai Barat Sumut Melawan Plastik'. Hal ini juga masih berhubungan dengan tema besar Hari Bumi yaitu 'Planet Vs Plastik'.
Acara ini banyak diikuti oleh para pegiat pecinta lingkungan, termasuk dari kalangan milenial yang mayoritas para pelajar dan mahasiswa. Selain itu, BSY juga memamerkan produk kreatif dari pengelolaan sampah, mulai dari kursi ecobrick, kotak tisu, kantong belanja, bahkan sampai sajadah yang terbuat dari plastik.
Menurut Damai, perang melawan plastik yang digaungkan pada tema kali ini menjadi langkah kecil dalam upaya menyelamatkan bumi. Semua ini bisa dimulai melalui satu gerakan peduli mengelola sampah dari diri sendiri.
"Kita ingin gerakan ini menjadi pengaruh baik untuk kaum muda," imbuhnya.
Ajak Masyarakat Kelola Sampah
Selain merangkul dalam membersihkan pantai, BSY juga mengajak seluruh elemen masyarakat agar bisa terlibat langung dalam pengelolaan sampah. Terlebih pemerintah dari sisi kebijakan yang berpihak pada keadilan sampah.
"Kami rindu kelompok-kelompok yang lain. Bagaimana kesadarannya melibatkan diri dalam persoalan sampah, tanpa pamrih. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan harus lebih aktif, khususnya dari kebijakan pengelolaan sampah," lanjut Damai.
BSY pun cukup aktif dalam menggelar aksi-aksi nyata untuk lingkungan. Mereka juga melibatkan unsur-unsur badan pemerintahan, BUMN, sampai perusahaan swasta untuk ikut dalam upaya pengelolaan sampah.
Siapa BSY?
Menurut pantauan merdeka.com, dalam akun Instagram resmi @banksampahyamantab, BSY adalah sebuah kelompok yang memiliki kepedulian besar terhadap lingkungan sekaligus pengelolaan sampah.
Dalam beberapa unggahannya memperlihatkan pengolahan sampah plastik yang disulap menjadi barang-barang yang bermanfaat. Contohnya seperti paving block yang menggunakan bahan dasar plastik hingga keranjang yang terbuat dari sampah botol.
BSY juga mengelola sampah plastik dengan menghadirkan bank sampah. Masyarakat pun banyak yang mengumpulkan sampah plastik lalu diberikan kepada BSY sebelum diolah menjadi suatu kerajinan yang bermanfaat.