Potret Terbaru Rumah Teroris Noordin M Top di Temanggung, Dulu Hancur Diterjang Peluru Densus 88 Kini Cantik Dihuni Pemilik Asli

Usai 15 tahun berlalu, rumah ini masih berdiri dan kembali ditempati oleh pemiliknya. Namun, bekas peluru masih bisa dilihat dengan jelas di beberapa titik

Masih ingat kasus penggerebekan sebuah rumah di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah yang diduga jadi tempat persembunyian Nurdin M Top? Saat itu, tim kepolisian khusus dari Densus 88 mengepung tempat tinggal tersebut dan menghujaninya dengan peluru.

Polisi mendapat informasi jika bangunan yang berada di Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, itu dihuni oleh beberapa orang yang salah satu di antaranya adalah sosok Nurdin M Top. Ia dianggap bertanggung jawab atas serangkaian kasus pengeboman di Indonesia seperti bom malam Natal tahun 2000, bom Bali 2002, Bom JW Marriot 2003 hingga bom Bali 2005.

Hal ini didasarkan pada keterangan warga yang mendapati seseorang bertubuh gempal dan tegap, sesuai ciri yang dibeberkan pihak kepolisian. Ketika itu, polisi menghujaninya dengan peluru lantaran penghuni rumah melakukan perlawanan dengan menembakkan senjata ke arah tim Densus 88.

Usai 15 tahun berlalu, rumah ini rupanya masih berdiri dan kembali ditempati oleh pemiliknya saat ini. Namun, bekas peluru masih bisa dilihat dengan jelas seperti di dinding, perabotan, hingga pintu. Seperti apa potretnya? Berikut informasinya.

Potret Rumah Noordin M Top saat Diterjang Peluru dan Bom Densus 88, Hancur

Dilansir Liputan6.com, begini potret markas Noordin pascapenyerbuan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror pada Agustus 2009 silam. Diperkirakan penyerbuan ini terjadi selama 17 jam, sempat terjadi baku tembak antara polisi dan teroris.

Rumah ini terlihat porak-poranda, atap hingga seisi rumah berantakan. Tembok rumah terlihat banyak lubang bekas serbuan peluru dan ledakan bom berdaya ledak rendah milik Densus 88. 

Bekas Peluru Masih Tampak di Tembok dalam Rumah

Mengutip Youtube Rizquna Channel, bekas peluru sendiri masih terlihat dengan jelas di beberapa bagian dari dalam rumah tersebut. Sang pemilik saat ini, Abah Azhari, menunjukan beberapa titik yang dahulu rusak karena timah panas.

Beberapa yang tampak di antaranya di dinding atas pindu ruang tengah, namun kondisinya sudah ditambal. Terdapat tiga titik yang ditambal menggunakan semen dan disebut bekas terkena tembakan saat penggerebekan Jumat, 7 Agustus 2009 lalu.

“Nah ini bekasnya, dulu rusak kena peluru,” kata Abah Azhari

Peluru Mengenai Kursi

Kemudian, Abah Azhari juga menunjukan bekas peluru yang mengenai beberapa perabotan rumahnya. Kursi di dekat dapur turut jadi korban, oleh timah panas dari petugas maupun penghuni rumah saat itu.

Terlihat kayu dan kulit dari kursi, mengalami sobek dan sempal dengan arah horizontal hingga menembus tembok.

“Ini kursinya sisa kena tembak lha ini sampai sobek, dulu ada empat sekarang sisa dua,” katanya.

Bekas Peluru Masih Terlihat di Lemari Kamar

Selain itu, bekas peluru juga masih terlihat di sebuah lemari yang ada di dalam kamar. Robekan kayu berada di bagian atas pintu lemari dengan ukuran yang cukup lebar.

Menurut penghuni yang sekarang, rumah ini dahulu sempat hancur yang lumayan parah. Namun pihak kepolisian kemudian membantu memperbaiki, termasuk sisi belakang yang sempat hancur terkena bom.

“Dulu Alhamdulillah dibantu diperbaiki, jadi rumahnya bisa ditempati lagi,” tambah istri dari Abah Azhari.

Bentuk Rumah Tetap Sama Seperti Sebelum Penggerebekan

Diakui Abah Azhari jika bentuk rumahnya tetap tidak berubah, seperti sebelum detik-detik penggerebekan. Karena, bagian yang mengalami kerusakan cukup parah adalah sisi ruang tengah, kamar hingga sebagian dapur.

Saat itu, pengepungan dilakukan dua hari dan selama itu pihak kepolisian bersama penghuninya yang disebut Nurdin M Top melakukan negosiasi namun gagal.

“Sampai sekarang bentuknya tetap sama dan tidak berubah,” tambah Abah Azhari

Potret Bekas Markas Noordin M Top dari Depan

Begini penampakan dari depan rumah, rumah ini terlihat cantik kembali. Dindingnya dicat berwarna hijau muda. Rumah ini terlihat bersih dan rapi.