Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lenyap dalam Semalam, Ini Kisah Hilangnya Desa Legetang di Dieng

Lenyap dalam Semalam, Ini Kisah Hilangnya Desa Legetang di Dieng Dusun Legetang Dieng. ©2020 liputan6.com

Merdeka.com - Di balik panorama indahnya, Dataran Tinggi Dieng menyimpan potensi bahaya terutama bagi warga yang tinggal di sana. Selain bahaya yang muncul dari letusan gunung api, bahaya juga bisa muncul dari peristiwa tanah longsor terutama saat datang musim hujan. Bahkan, tanah longsor di sana pernah membuat satu desa hilang dalam semalam.

Itulah yang terjadi pada Desa Legetang. Di sebuah lokasi kawasan wisata itu, terdapat sebuah tugu. Tugu itu menjadi monumen peringatan atas peristiwa longsor yang pernah menimpa para penduduk di Desa Legetang. Peristiwa itu sendiri terjadi pada 17 April 1955 dan menyebabkan setidaknya 332 penduduk asli serta 19 orang dari desa lain meninggal dunia.

Lalu mengapa peristiwa itu bisa terjadi? Dan bagaimana kronologi kejadian itu? Berikut selengkapnya:

Kronologi Hilangnya Desa Legetang

dusun legetang dieng

©2020 liputan6.com

Dilansir dari Karangmojo.desa.id, pada malam hari, tanggal 17 April 1955, hujan turun sangat deras di Desa Legetang. Saat tengah malam tak lama setelah hujan reda, terdengar suara gemuruh yang terdengar hingga ke desa-desa tetangga. Namun tidak ada satu pun warga yang berani keluar karena suasana saat itu sangat gelap dan jalanan amat licin.

Pada pagi harinya, masyarakat yang ada di sekitar Dusun Legetang baru keluar dari rumah. Mereka terkejut ketika melihat puncak Gunung Pengamun-Amun yang tak jauh dari sana sudah terbelah.

Tapi mereka lebih terkejut lagi manakala melihat Dusun Legetang sudah tertimbun tanah dan bahkan sudah menjadi sebuah bukit. Dengan kata lain longsor dari puncak gunung itu telah mengubur seluruh warga di desa itu.

Penyebab Longsor di Desa Legetang

005 muhamad agil aliansyah

©2016 Merdeka.com

Menurut Wahyu Bimo Sukarno, salah seorang warga Wonosobo yang juga merupakan pencinta alam, penyebab longsornya Gunung Pengamun-Amun yang menyebabkan hilangnya Desa Legetang terjadi karena kontur lereng gunung yang terjal.

Belum lagi, para warga biasanya memanfaatkan lereng itu untuk dijadikan lahan pertanian.

“Sudah terjal, kebiasaan masyarakat Dieng memperburuk potensi longsor karena memanfaatkan lereng terjal untuk pertanian. Walaupun lahannya subur karena terdiri dari tanah vulkanik, tapi tanahnya sebenarnya labil,” ungkap pria yang biasa dipanggil Bimo itu dikutip dari Liputan6.com.

Sering Dikaitkan dengan Kisah Kaum Sodom-Gomorah

dusun legetang dieng

©Karangmojo.desa.id

Hilangnya Desa Legetang sering dikaitkan dengan cerita tentang kisah kaum Sodom dan Gomorah. Kedua kaum itu diceritakan senang bermaksiat hingga kedua kaum itu ditimpakan azab yang sangat pedih. Hal inilah yang diduga juga terjadi di Desa Legetang.

Dilansir dari Lentera24, masyarakat di Dusun Legetang pada umumnya ahli maksiat. Perjudian di dusun ini merajarela. Tiap malam mereka mengadakan pentas Lengger, yang acapkali berujung pada perzinaan. Beragam kemaksiatan lain sudah dinilai terlalu parah di dusun ini. Sehingga pada akhirnya alam murka dan memberi hukuman atas perilaku mereka.

“Desa itu dekat dengan Goa Jimat yang menurut kepercayaan sebagai tempat menyimpan pusaka sakti. Jadi ada mitos dan legenda yang membubuhi peristiwa alam itu,” kata Alif Fauzi, Ketua Panitia Penyelenggara Dieng Festival dikutip Merdeka.com dari Liputan6.com pada Rabu (16/12).

Desa Legetang Kini

dusun legetang dieng

©2020 liputan6.com

Kini, di tempat yang dulunya menjadi lokasi hilangnya Desa Legetang, dibangun sebuah tugu dan prasasti peringatan.

Kini, lokasi hilangnya desa itu diubah namanya menjadi Dusun Kepakisan.

“Tahun itu 1955, segala peralatan masih terbatas. Sehingga sangat sulit untuk mengevakuasi penduduk yang terkubur. Jadi pemerintah saat itu memang membiarkan desa ini terkubur,” ujar Alif Fauzi.

Fakta Menarik Desa Legetang Lainnya

Setelah menyimak sejarah tentang Desa Legetang, terdapat beberapa fakta menarik lainnya yang perlu diketahui. Di balik berbagai anggapan tentang Desa Legetang, desa ini memiliki potensi yang cukup baik.

Mulai dari lahan subur hingga potensi hasil kentang yang melimpah. Berikut beberapa fakta menarik tentang Desa Legetang, bisa disimak:

1. Lahan Desa Legetang Dieng Sangat Subur

Desa Legetang Dieng terletak di kawasan pegunungan Dieng, sehingga memiliki lahan yang sangat subur. Lahan tersebut memungkinkan masyarakat desa untuk mengembangkan pertanian sebagai mata pencaharian utama. Hasil pertanian yang melimpah dan berkualitas membuat desa ini menjadi sentra pertanian di wilayahnya.

2. Berpenduduk Lebih dari 450 Orang di Tahun 1955

Dulu, pada tahun 1955, Desa Legetang Dieng memiliki jumlah penduduk lebih dari 450 orang. Meskipun jumlahnya terbilang kecil, namun penduduk desa ini memiliki kehidupan yang cukup sejahtera berkat hasil pertanian yang melimpah.

3. Sebelumnya, Penduduk Desa Bercocok Tanam Kentang

Sebelum menjadi sentra pertanian yang beragam, awalnya masyarakat Desa Legetang Dieng lebih fokus dalam bercocok tanam kentang. Kentang merupakan salah satu tanaman yang cocok tumbuh di daerah pegunungan dan menjadi salah satu komoditas utama desa ini.

4. Desa Legetang Dieng Tinggal Nama

Sayangnya, meskipun memiliki sejarah yang kaya dan potensi pertanian yang subur, Desa Legetang Dieng saat ini hanya tinggal nama. Jumlah penduduknya semakin berkurang seiring waktu dengan banyaknya penduduk yang berpindah ke kota untuk mencari kehidupan yang layak dan pekerjaan yang lebih baik.

(mdk/shr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Warga Meninggal Dunia Akibat Bencana Longsor di Subang
Dua Warga Meninggal Dunia Akibat Bencana Longsor di Subang

Longsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.

Baca Selengkapnya
18 Warga Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Pemkab Agam Tetapkan Status Tanggap Darurat
18 Warga Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Pemkab Agam Tetapkan Status Tanggap Darurat

Sebanyak 11 kecamatan di Kabupaten Agam terdampak bencana, mulai dari longsor dan banjir lahar dingin.

Baca Selengkapnya
Potret Hujan Deras Guyur Desa Sidomulo Pekalongan Sepanjang Hari, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
Potret Hujan Deras Guyur Desa Sidomulo Pekalongan Sepanjang Hari, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor

Arus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Satu Warga di Lumajang Tewas Akibat Tertimbun Longsor di Lumajang
Satu Warga di Lumajang Tewas Akibat Tertimbun Longsor di Lumajang

Ernawati (47) warga Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang tertimbun longsor

Baca Selengkapnya
4 Fakta Jalan Utama Padang-Bukittinggi Putus Total Akibat Longsor, Jalan Alternatifnya juga Rawan Longsor, Warga Diminta Waspada
4 Fakta Jalan Utama Padang-Bukittinggi Putus Total Akibat Longsor, Jalan Alternatifnya juga Rawan Longsor, Warga Diminta Waspada

Longsor diakibatkan curah hujan tinggi melanda wilayah Sumbar.

Baca Selengkapnya
Dua Warga Garut Tertimbun Longsor Ditemukan Meninggal, Satu Belum Ditemukan
Dua Warga Garut Tertimbun Longsor Ditemukan Meninggal, Satu Belum Ditemukan

Kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (26/4).

Baca Selengkapnya
2000 Orang Terkubur Hidup-Hidup karena Longsor di Papua Nugini, Negara Minta Bantuan Dunia Internasional
2000 Orang Terkubur Hidup-Hidup karena Longsor di Papua Nugini, Negara Minta Bantuan Dunia Internasional

2000 Orang Terkubur Hidup-Hidup karena Longsor di Papua Nugini, Negara Resmi Minta Pertolongan

Baca Selengkapnya
Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru
Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru

Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.

Baca Selengkapnya
8 Cara Agar Terhindar dari Rasa Lemas dan Mengantuk saat Perjalanan Mudik Lebaran
8 Cara Agar Terhindar dari Rasa Lemas dan Mengantuk saat Perjalanan Mudik Lebaran

Rasa lemas dan ngantuk merupakan ancaman yang muncul saat kita melakukan perjalanan jauh untuk mudik lebaran. Ketahui sejumlah cara untuk mengatasinya.

Baca Selengkapnya