Viral Curhatan Penumpang KAI Kehilangan Barang di Gerbong Kereta Eksekutif, Kesulitan untuk Cek CCTV
Kehilangan iPad, penumpang ini ingin mengecek CCTV namun terkendala proses yang panjang dari pihak KAI.
Warganet pun mengkritik proses KAI menangani kasus ini.
Viral Curhatan Penumpang KAI Kehilangan Barang di Gerbong Kereta Eksekutif, Kesulitan untuk Cek CCTV
Baru-baru ini viral curahan penumpang Kereta Api yang kehilangan barangnya. Ia mengunggah kejadian tersebut melalui Twitter. Pemilik akun Twitter @goyaaeo mengungkapkan kehilangan iPad miliknya saat menggunakan jasa kereta api. Diketahui ia naik rangkaian kereta api Tawang Jaya Premium Eksekutif dengan Pasar Senen.
Namun sayangnya, proses menemukan barangnya yang hilang tak cepat ditanggapi. Terkendala berbagai prosedur, dikabarkan hingga kini ia masih belum bisa mengecek CCTV untuk mengetahui jejak sang pelaku.
Berikut ulasannya.
Pemilik akun mengungkapkan ia naik rangkaian kereta api Tawang Jaya Premium eksekutif 1 10 A tujuan Stasiun Poncol ke Pasar Senen. Ia naik dalam waktu perjalanan di 21.46 hingga 04.17. Penumpang ini meletakkan iPad di dalam tas dan diletakkan di bawah kaki.
Penumpang tersebut tertidur dengan posisi iPad di dalam tas dan di dekat kakinya. Namun saat terbangun, barang tersebut hilang.
"Selamat malam, @KAI121 hari ini saya mengalami pencurian barang berupa iPad di dalam kereta tawang jaya premium eksekutif 1 10A dengan waktu perjalanan di 21.46-04.17," tulisnya.
"Kronologi kejadian: Saya menaruh iPad di dalam tas di bawah kaki saya sempat saya tinggal tidur. Setelah saya bangun, saya mengecek tas dan iPad saya sudah hilang," imbuhnya.
Ia pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak KAI. Penumpang ini meminta pengecekan CCTV namun tak diperbolehkan oleh pihak KAI. Pengecekan CCTV hanya diperbolehkan saat sudah turun di stasiun.
"Setelah saya menghubungi kondektur untuk melakukan pengecekan cctv, beliau bilang bahwa cctv hanya bisa diakses setelah kereta sampai tujuan akhir, Pasar Senen,"
Tulis pemilik akun.
Twitter @goyaaeo.
Pemilik akun mengungkapkan tak hanya dirinya saja yang kehilangan barang, ternyata salah satu penumpang laptopnya juga hilang.
Bahkan laptop tersebut diganti oleh buku. Laptop tersebut berada di dalam tas dan diletakkan di dekat kursi.
Penumpang yang barangnya hilang kembali meminta kondektur untuk mengecek CCTV namun tetap tak diperbolehkan.
Pihak KAI bersikeras hanya memperbolehkan pengecekan saat berada di di tujuan akhir stasiun.
"Kami akhirnya kembali meminta kondektur untuk mengecek cctv, namun lagi-lagi tetap belum bisa diakses selama belum menyentuh tujuan akhir," tulis akun Twitter @goyaaeo.
merdeka.com
Penumpang yang kehilangan barangnya ini langsung menuju ke kantor KAI saat sampai di Pasar Senen. Ia juga melakukan laporan via telepon. Namun ternyata belum bisa diperlihatkan rekaman CCTV. Selain itu tak ada pihak IT karena di luar jam kerja. Kedua penumpang ini akhirnya meninggalkan Stasiun tanpa menemukan barangnya.
Pihak KAI akhirnya menghubungi penumpang yang kehilangan tersebut pada pukul 10.24. Pihak KAI menanyakan kronologi kejadian dan menjanjikan akan menghubungi kembali. Penumpang menghubungi kembali di sore hari namun tak memberikan kepastian tentang CCTV.
"Jam 18.36 saya kembali menghubungi untuk menanyakan kelanjutan dari proses pencarian ini, namun saat saya menanyakan apakah cctv sudah berhasil diakses oleh pihak IT, dari pihak KAI menyampaikan bahwa mereka hanya sudah menyampaikan laporan," tulisnya.
Twitter @goyaeeo.
Masih Belum Bisa Cek CCTV
Pemilik akun berharap pihak KAI mempercepat penyelidikan. Ia juga mempertanyakan proses berbelit-belit saat ingin melihat CCTV.
Pihak KAI hanya mengatakan tengah memproses kasus ini. Hingga postingan ini dibuat belum ada kejelasan terkait kasus ini.
"Sampai sekarang, pihak KAI masih belum bisa memberikan jawaban atau tindakan lebih lanjut mengenai pemeriksaan cctv" tulis Twitter @goyaeeo.
"Seharusnya polsuskan itu sering keliling gerbong buat cek, jangan cuma dampingin kondektur/cuma pas kereta baru jalan, apalagi kereta malam karena banyak yang tidur," tulis komentar salah satu akun.
"Tolong proses segera pak bu, ni bukan bagian dari modus biar kita pada naik comprement dgn embel2 lebih privasi kan?" Tulis yang lain.
"Jadi curiga CCTV-nya mati. Kebiasan kalau ada kasus CCTV mati," tambah yang lain.