3 Fakta di Balik Stadion Soepriadi Kandang Baru Arema FC, Ada Pria Trenggalek yang Dilantik Jadi Menteri Termuda Indonesia
Stadion Soepriadi Kota Blitar dipastikan menjadi kandang baru Arema FC dalam pertandingan Liga 1 Indonesia. Ini fakta menarik Stadion Soepriadi.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Blitar, Aminurcholis menjelaskan, Stadion Soepriadi resmi menjadi kandang baru Arema FC karena dinilai layak oleh tim risk assesment Polri.
Stadion Soepriadi mendapatkan nilai 71,73 dari tim risk assesment Polri. Nilai ini cukup tinggi.
"Kemarin hasil nilai sudah keluar, untuk assesment kelayakan Stadion Soepriadi mendapatkan nilai 71,73 dari tim assessment Polri," terang Cholis di Kota Blitar, dikutip dari laman resmi Pemkot Blitar, Rabu (7/8/2024).
Langkah Selanjutnya
Usai penilaian, pihak Dispora Kota Blitar akan segera melakukan koordinasi dengan pimpinan membahas langkah atau persiapan berikutnya.
Rencananya, dalam waktu dekat Pemkot Blitar akan mengundang manajemen Arema FC untuk membuat kesepakatan bersama. Supaya pertandingan Liga 1 Indonesia dapat berjalan aman, nyaman, dan tanpa ada kericuhan yang dapat meresahkan masyarakat setempat.
Cholis menambahkan, kini sejumlah perbaikan di Stadion Supriyadi sedang dikebut. Seperti penyekatan ruang ganti pemain hingga pemberian nomor bangku yang ditargetkan selesai sebelum H-1 pertandingan Liga 1 Indonesia musim kompetisi 2024/2025.
Stadion Soepriadi
Stadion Soepriadi terletak di Jalan Kelud Nomor 125, Kelurahan Kepanjen Lor, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur. Stadion yang menggunakan nama salah satu pahlawan nasional ini merupakan markas PSBI Blitar, salah satu klub sepak bola tertua di Indonesia yang kini berkompetisi di Liga 3.
Keberadaan Stadion Soepriadi dilirik Arema FC yang hingga kini belum memiliki kandang tetap. Sebelumnya, Arema FC berkandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pada Liga 1 Indonesia musim kompetisi 2023/2024.
Mengutip Wikipedia, Stadion Soepriadi memiliki kapasitas 15.000 orang.
Sosok Soepriadi
Soepriadi merupakan tokoh militer Indonesia sekaligus pahlawan nasional Indonesia. Ia lahir di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur pada 13 April 1923.
Lahir dari keluarga bangsawan tak membuat Soepriadi bermalas-malasan. Saat usianya 22 tahun, ia ditunjuk menjadi pemimpin penberontakan milisi PETA (pemberontakan bersenjata terbesar Indonesia melawan Jepang) di Kota Blitar, Jawa Timur.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Soepriadi diangkat menjadi Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang pertama dan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang pertama. Sayangnya, ia gagal dilantik karena hilang waktu pemberontakan yang dikepalainya dipadamkan oleh pasukan Jepang.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan, ia diangkat sebagai Menteri Keamanan Rakyat yang pertama pada 19 Agustus 1945. Lagi-lagi, ia tak pernah muncul. Akibatnya, pada 20 Oktober 1945 Soepriadi dicopot dari jabatan itu. Soepriadi ialah satu-satunya orang yang dipilih menjadi menteri saat usianya masih kepala dua.