3 Fakta Menarik Jelang Pilkada Surabaya 2024, hanya Pasangan Petahana yang Daftar hingga Seruan Pilih Kotak Kosong
Hingga berita ini ditulis, hanya pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang telah mendaftarkan diri ke KPU Kota Surabaya
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 tinggal menghitung bulan. Tak sampai tiga bulan lagi pesta demokrasi akan digelar serentak di seluruh Indonesia.
Seluruh masyarakat akan memilih sendiri gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota.
Pelaksanaan Pilkada di bawah tanggung jawab Komisi Pemilih Umum (KPU) dan diawasi langsung oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Seperti daerah-daerah lain, Pilkada 2024 di Kota Surabaya akan digelar pada 27 November 2024.
Pasangan Tunggal
Pilkada Surabaya 2024 berpotensi menghadapkan pasangan petahana dengan kotak kosong. Pasalnya, hingga masa pendaftaran berakhir pada Kamis 29 Agustus 2024, hanya pasangan Eri Cahyadi dan Armuji, Wali Kota dan Wawali Kota Surabaya sekarang yang mendaftar.
Mengutip Liputan6.com, pasangan Eri dan Armuji didukung sembilan partai parlemen yakni PDIP, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PPP, Gerindra, Golkar, Nasdem, dan PSI.
Selain itu, mereka juga mengantongi dukungan dari delapan partai non parlemen yaitu Perindo, Garuda, Ummat, PBB, Buruh, Gelora, Buruh, Hanura.
Dukungan seluruh partai itu menutup peluang munculnya pasangan calon lain. Pasalnya, tidak ada lagi partai yang belum menyatakan sikapnya mendukung paslon petahana.
Calon lain juga dipastikan tidak datang dari perseorangan atau independen. Pasalnya, masa pendaftaran calon independen sudah berakhir.
Pendaftaran Diperpanjang
Anggota KPU Jatim Choirul Umam menyatakan, untuk daerah yang hanya terdapat satu paslon yang mendaftar hingga masa pendaftaran calon ditutup pada Kamis (29/8/2024) pukul 23.59 WIB. Sesuai aturan, masa pendaftaran akan diberi tambahan waktu tiga hari.
Sementara itu, KPU RI menyampaikan, jumlah calon tunggal di Pilkada 2024 meningkat dibandingkan Pilkada 2020 silam.
"Peningkatan calon tunggal cukup signifikan, 2020 hanya 25 calon tunggal, saat ini 48 calon tunggal," terang Komisioner KPU Idham Holik di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2024), dikutip dari Liputan6.com.
Adanya 48 calon tunggal ini membuat KPU daerah wajib memperpanjang masa pendaftaran selama tiga hari.
"Mulai 2-4 September KPU Provinsi dan kabupaten/kota yang calon tunggal dipersilakan melakukan pendaftaran," imbuh Idham.
Sementara itu, Ketua KPU Mochammad Afifuddin menyebutkan, total terdapat 51 paslon yang mendaftar lewat jalur independen. Rinciannya, calon gubernur 1 pasangan calon, bupati 38 pasangan calon, dan wali kota 12 pasangan calon.
"Sementara calon yang mendaftar lewat parpol/gabungan parpol yakni gubernur 100 paslon, bupati 1.095 paslon, dan wali kota 272 paslon. Total 1.467 paslon," kata Afif, dikutip dari Liputan6.com.
Sementara jumlah wilayah dengan hanya 1 pasangan calon atau berpotensi melawan kotak kosong ada 48 wilayah, termasuk Kota Surabaya.
"Satu calon tunggal di tingkat provinsi, di tingkat kabupaten ada 42 kabupaten, dan 5 di kota. Total 48 wilayah dengan 1 calon tunggal," tandas Afif.
Seruan Pilih Kotak Kosong
Sejumlah warga yang menamakan dirinya Aliansi Relawan Surabaya Maju menggelar aksi demonstrasi di depan kantor KPU Surabaya. Mereka mengungkapkan kegelisahannya karena hanya ada satu pasangan calon yang bakal berlaga dalam Pilkada Kota Surabaya 2024.
"Kami tidak diberikan pilihan memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan. Kita akan berjuang untuk memenangkan kotak kosong," seru koordinator aksi, Yanto Ireng, dikutip dari YouTube Liputan6.
Aliansi Relawan Surabaya Maju menganggap proses demokrasi yang hanya memunculkan satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota ini sangat memalukan.
"Surabaya ini kota besar, kenapa tidak ada calon lain selain petahana," imbuh Yanto.