5 Jenis Nutrisi untuk Ibu Hamil yang Penting Diketahui, Jaga Asupannya
Saat masa kehamilan, tubuh harus bekerja ekstra sehingga asupan nutrisi yang dibutuhkan wajib diperhatikan.
Saat masa kehamilan, tubuh harus bekerja ekstra sehingga asupan nutrisi yang dibutuhkan wajib diperhatikan.
5 Jenis Nutrisi untuk Ibu Hamil yang Penting Diketahui, Jaga Asupannya
Tubuh wanita mengalami banyak perubahan fisik dan hormonal selama kehamilan. Untuk memberi bahan bakar bagi diri Anda dan bayi yang sedang tumbuh, Anda harus benar-benar memperhatikan pilihan makanan yang baik dari berbagai sumber. Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang akan membantu kinerja tubuh dan menyediakan semua yang Anda dan bayi Anda butuhkan di masa kehamilan.
Makanan yang Anda konsumsi adalah sumber nutrisi utama bagi bayi yang sedang ada di dalam kandungan. Jadi, sangat penting untuk mendapatkan semua nutrisi yang Anda butuhkan.
Tubuh mengalami peningkatan kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Sebagai ibu hamil, Anda memerlukan lebih banyak zat gizi mikro dan zat gizi makro untuk menunjang tubuh dan bayi.
Mikronutrien merupakan komponen makanan, seperti vitamin dan mineral, yang hanya dibutuhkan dalam jumlah yang relatif kecil. Sementara makronutrien adalah nutrisi yang menyediakan kalori, atau energi.
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai apa saja jenis nutrisi untuk ibu hamil yang sangat penting untuk dipenuhi dan dijaga asupannya, melansir Healthline dan Medline Plus.
-
Kenapa penting untuk memperhatikan nutrisi ibu hamil? Dari banyaknya sumber bahan pangan, setidaknya ibu hamil mendapatkan nutrisi yang lengkap guna tumbuh kembang janin di dalam kandungan.
-
Apa saja yang harus dimakan ibu hamil? Makanan yang dikonsumsi harus terdiri dari biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, sayuran, dan lemak sehat.
-
Bagaimana memastikan asupan nutrisi optimal bagi ibu hamil? Selain itu, untuk memastikan asupan zat gizi yang optimal, ibu hamil juga bisa mengonsumsi susu khusus untuk ibu hamil atau suplemen vitamin yang disarankan oleh dokter.
-
Bagaimana cara mendapatkan nutrisi cukup saat hamil? Pastikan Anda mendapatkan cukup asupan nutrisi saat hamil dengan makanan-makanan pilihan ini. Kehamilan adalah pengalaman personal yang berbeda-beda bagi setiap wanita.
-
Apa saja makanan sehat untuk dikonsumsi saat hamil? Pilihlah makanan bergizi yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
-
Makanan apa yang baik untuk ibu hamil? Tentunya makanan yang baik itu makanan yang sebisa mungkin pengolahannya itu sesimpel mungkin atau disebut real food. Kalau makan ayam ya ayam goreng biasa, bukan ayam di restoran siap saji,' jelas dr. Merry dilansir dari Antara.
1. Protein
Jenis nutrisi untuk ibu hamil yang pertama adalah protein.
Protein sangat penting untuk memastikan pertumbuhan jaringan dan organ bayi, termasuk otak. Protein juga membantu pertumbuhan jaringan payudara dan rahim selama kehamilan.
Protein bahkan berperan dalam meningkatkan suplai darah, memungkinkan lebih banyak darah dikirim ke bayi Anda.
Kebutuhan protein akan meningkat setiap trimester kehamilan. Penelitian menunjukkan bahwa asupan protein selama kehamilan harus lebih tinggi dari beberapa rekomendasi saat ini.
Anda perlu makan sekitar 70 hingga 100 g protein sehari, tergantung pada berat badan dan pada trimester mana Anda berada. Konsultasi dengan dokter untuk mengetahui kadar protein yang Anda butuhkan secara spesifik.
Penuhi kebutuhan protein saat hamil dengan makanan kaya protein seperti ikan, ayam (disarankan bagian dada, yang tak begitu berlemak), susu dan yoghurt, juga telur. Penting juga diketahui bahwa khusus ibu hamil, sebaiknya ikan dan telur dimasak sampai matang.
2. Kalsium
Jenis nutrisi untuk ibu hamil yang kedua adalah kalsium.
Kalsium membantu membangun tulang bayi dan mengatur penggunaan cairan tubuh ibu hamil. Kalsium selama kehamilan juga dapat mengurangi risiko preeklampsia, suatu kondisi medis serius yang menyebabkan peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba.
Wanita hamil membutuhkan 1.000 mg kalsium, idealnya dalam dua dosis 500 mg, per hari. Anda mungkin memerlukan kalsium tambahan untuk melengkapi vitamin prenatal secara teratur. Sumber kalsium yang baik bisa ditemukan pada susu, yoghurt, keju, ikan, dan seafood yang rendah merkuri, seperti ikan lele, udang, salmon, dan tahu, juga sayuran berdaun hijau tua.
3. Folat
Jenis nutrisi untuk ibu hamil yang ketiga adalah folat.
Folat, yang juga dikenal sebagai asam folat, berperan penting dalam mengurangi risiko cacat tabung saraf. Ini adalah cacat lahir utama yang mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang bayi, seperti spina bifida dan anencephaly.
American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) merekomendasikan ibu untuk mengonsumsi 600-800 mikrogram folat selama kehamilan. Asupan folat bisa ditemukan pada hati, telur, sayuran berdaun hijau tua, serta kacang polong. Kacang kedelai, kacang polong, dan kacang tanah terutama akan sangat membantu tumbuh kembang si kecil dalam trimester pertama.
4. Zat Besi
Jenis nutrisi untuk ibu hamil yang keempat adalah zat besi.
Zat besi bekerja dengan natrium, kalium, dan air untuk meningkatkan aliran darah. Ini membantu memastikan pasokan oksigen yang cukup untuk Anda dan bayi Anda.
Zat besi yang cukup mengurangi risiko anemia defisiensi besi yang dapat menyebabkan ibu menjadi mudah lelah.
Anemia defisiensi besi yang parah selama kehamilan juga meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi terlahir dengan berat badan yang rendah, dan depresi postpartum.
Anda harus mendapatkan 27 mg zat besi per hari, sebaiknya dibarengi dengan beberapa vitamin C untuk meningkatkan penyerapannya.
Zat besi banyak terdapat pada daging merah tanpa lemak, unggas, ikan, sayuran, dan kacang-kacangan. Untuk mengolah daging merah, usahakan dimasak sampai bagian tengahnya tidak berwarna kemerahan.
Hal ini juga dilakukan untuk menghindari risiko tercemar bakteri salmonella.
5. Vitamin D
Jenis nutrisi untuk ibu hamil yang kelima adalah vitamin D.
Vitamin D membantu kalsium untuk membangun tulang dan gigi bayi. Semua wanita, hamil atau tidak, harus mendapatkan 600 IU (international unit) vitamin D per hari.
Jangan mengonsumsi lebih dari 100 mikrogram (4.000 IU) vitamin D sehari karena bisa berbahaya. Ibu menyusui juga harus mengonsumsi suplemen vitamin D.
Jika Anda tidak mengonsumsi suplemen vitamin D selama kehamilan, ada risiko tulang anak menjadi lunak. Hal ini dapat menyebabkan rakhitis (penyakit yang mempengaruhi perkembangan tulang pada anak). Vitamin D bisa Anda dapatkan dari pilihan makanan seperti ikan salmon, atau susu dan jus jeruk.