Anabul Adalah Julukan untuk Kucing Peliharaan, Ini Cara Merawatnya

Merdeka.com - Belakangan ini, istilah anabul ramai digunakan oleh para pecinta hewan kucing dan anjing. Anabul adalah singkatan dari "anak bulu", julukan yang diberi untuk hewan-hewan lucu yang biasa dipelihara seperti kucing atau anjing. Meski demikian, anabul lebih lekat kaitannya dengan kucing daripada anjing.

Selain anabul, ada juga istilah "babu" dan "majikan" yang digunakan. Babu berarti pemilik hewan peliharaan, sementara majikan adalah hewan yang dipelihara. Lucu sekali, ya? Istilah ini digunakan lantaran hidup hewan peliharaan memang high maintenance seperti majikan, dan semuanya diurus serta dibiayai oleh si pemilik layaknya babu atau pesuruh.

Kembali ke istilah anabul, kata ini sendiri baru populer sejak sekitar tahun 2018 lalu. Sehingga, kata ini juga belum masuk dalam definisi resmi oleh KBBI. Istilah anabul populer digunakan di berbagai platform media sosial seperti Twitter, Instagram, dan Youtube.

Istilah Kekinian Selain Anabul

Ternyata, selain anabul ada banyak istilah lain dalam dunia pecinta hewan yang menarik untuk Anda ketahui. Jika di atas telah dijelaskan mengenai istilah anabul, majikan, dan babu, masih ada lagi beberapa istilah lain yang menarik diketahui.

Terutama jika Anda adalah pemula yang baru memutuskan untuk memelihara anabul seperti kucing atau anjing, Anda pasti akan terpapar dengan istilah-istilah seperti df, wf, kibble, litterbox, pawrent, dan masih banyak lagi.

Df adalah singkatan dari dry food. Seperti namanya, dry food berarti makanan kering. Ini adalah jenis makanan harian anabul yang paling banyak diberikan oleh para pemilik anjing atau kucing. Df mudah ditemukan terjual di petshop dengan harga yang bervariasi. Anda bisa memilihnya sesuai budget.

Sama dengan df, wf juga adalah makanan anabul yang banyak tersedia di petshop maupun supermarket. Wf sendiri adalah singkatan dari wet food atau makanan basah. Jenis makanan basah memang bisa diberikan setiap hari kepada anabul, namun kebanyakan pemilik memberikannya dua hingga tiga kali seminggu saja.

Kibble adalah istilah yang kerap muncul bersamaan dengan df. Kibble biasanya digunakan untuk mendefinisikan ukuran keping df atau dry food. Misal, dry food A memiliki kibble yang besar dan menyerupai donat. Dry food B memiliki kibble yang kecil-kecil dengan bentuk seperti ikan, dan seterusnya.

ilustrasi ©pexels-Cats Coming

Litterbox juga adalah istilah yang akan sering Anda dengar dan gunakan apabila memiliki anabul. Litterbox adalah wadah yang digunakan oleh para anabul ini untuk buah air. Biasanya, litterbox diisi dengan pasir khusus kucing/anjing untuk membantu penyerapan dan menutup kotoran. Litterbox umumnya digunakan bagi para pemilik anabul yang tidak dilepas liarkan alias indoor.

Ada juga istilah stray yang digunakan untuk menyebut anabul liar tanpa pemilik. Stray cat atau stray dog adalah sebutan untuk anabul-anabul liar yang berkeliaran di lingkungan sekitar, yang hidupnya membaur dengan masyarakat.

Di dunai internet, ada istilah pawrent yang merupakan plesetan dari kata paw dan parent. Pawrent adalah julukan yang artinya kurang lebih "orang tua kucing".

Cara Merawat Anabul dengan Benar

Mengutip valleywestvets.com, berikut adalah beberapa cara dasar untuk merawat anabul dengan baik yang penting untuk diperhatikan:

1. Perhatikan Pola Makan dan Akses Minumnya

Makanan basah berkualitas tinggi adalah yang terbaik untuk kesehatan kucing Anda, karena mirip dengan pola makan mereka di alam liar. Namun apabila budget Anda terbatas, kombinasikan saja jenis makanan df dengan wf. Berikan df untuk makanan rutin hariannya, diselingi dengan wf dua hari sekali. Perhatikan juga asupan air serta aksesnya terhadap air minum yang bersih.

2. Beri Kucing Ruang Aman

Anabul seperti kucing membutuhkan tempat untuk mereka menyendiri sewaktu-waktu. Pastikan juga bahwa area tempat Anda menyimpan litterbox berada dalam wilayah yang aman, bersih, dan tidak menimbulkan stres bagi anabul kesayangan. Dianjurkan untuk memberi satu kotak pasir per kucing, jika Anda memiliki lebih dari satu kucing.

3. Perhatikan Jumlah Kucing

Memiliki anabul peliharaan lebih dari satu memang sah-sah saja. Namun, jangan sampai Anda menjadi hoarder dan mengumpulkan terlalu banyak anabul melebihi kapasitas diri dan finansial Anda. Dianjurkan untuk memiliki hanya dua ekor kucing di rumah, karena kucing memiliki perilaku teritorial yang kuat.

4. Bawa ke Dokter Hewan

Saat memutuskan untuk memiliki anabul, Anda juga secara tidak langsung berkomitmen terhadap kesejahteraan hidupnya secara menyeluruh. Selain memberinya makan, minum, dan menyisihkan waktu untuk bermain bersama, penting juga untuk selalu membawa anabul Anda ke dokter hewan apabila mereka jatuh sakit. Jangan mencoba pengobatan sendiri dengan obat-obatan hewan tanpa resep dokter, karena dapat membahayakan nyawa anabul kesayangan Anda. (mdk/edl)